t r i v i a

53 10 3
                                    

Disarankan untuk dengar playlist lagu yang sedih.

***

Itu Min Yoongi. Mantan pacarmu yang kau benci dan hindari.

Hari ini, kau pergi ke acara reuni SMA-mu di sebuah bar. Kau tidak memperkirakan pertemuan sial ini akan kau hadapi. Ini pertama kalinya, kau menatap sosok Yoongi lagi setelah 3 tahun yang lalu. Kau benar-benar kacau setelah perpisahan itu. Dan pertemuan kalian hari ini, semakin membuat perasaanmu memburuk. 

Pembuluh darahmu berdesir dan memanas. Syaraf-syaraf tubuhmu bergetar hebat. Pria di hadapanmu itu terlihat sangat baik. Penampilannya sangat berkembang dan berbeda, dia benar-benar berubah menjadi pria dewasa yang keren. Bibir tipis itu tetap terlihat manis.

"Hai." sapa Yoongi. Suaranya berat sekali, terdengar datar tanpa rasa.

"H .. hai," katamu. 

Lalu, kau buru-buru pergi dari sana. Kau pergi ke kamar mandi. Membasahi wajahmu dan membuat make-up mu luntur. Wajahmu terlihat semakin kacau. Sangat kacau. Tubuhmu masih bergetar hebat setelah bertemu Yoongi, mantan kekasihmu yang paling kau cintai.

Kenapa dia datang? Kau tidak kuasa untuk menatap wajahnya. Kau tidak siap untuk dipertemukan seperti ini. Apa takdir sedang bermain-main dengan dirinya? 

Kau takut untuk bertemu Yoongi lagi. Yoongi seperti momok dalam hidupmu. Dia seperti hantu yang membuatmu takut. 

Kau menyibak surai panjangmu ke belakang. Menghela napas kasar. Ada semburat perasaan sesak yang mengumpul dalam dadamu. 

Perasaan sayangmu pada Yoongi yang sudah lama terabaikan, tiba-tiba kembali menyeruak keluar. Membuat retakan-retakan di permukaan hatimu lagi. Kau ingin menangis. Kau masih mencintainya. Dan itu sebuah kesialan. Dirimu sangat menyedihkan.

Oh, seharusnya kau balas dendam padanya setelah apa yang dia perbuat padamu. Tapi, justru kau ingin kembali bersamanya. Tidak peduli jika kau membuat dirimu menjadi wanita jahat dengan merebut kekasihnya ( barangkali dia punya ).

Sebuah tangan tiba-tiba menepuk pundakmu. Kau terbangun dari perasaan kalut itu, lalu menoleh dan mendapati Irene.

"Astaga." Irene terkesiap melihat wajahmu yang separuhnya adalah tinta hitam. "Kau terlihat buruk. Kenapa kau menghapus riasanmu?"

Kau langsung memeluk Irene erat, "Aku merasa bodoh."

"Yeah, dengan riasanmu saat ini kau terlihat seperti orang bodoh," kata Irene.

Kau menggeleng, "Aku bertemu Yoongi."

"Lalu?"

"Dan, aku belum bisa melupakannya."

Irene memukul punggungmu, "Kenapa kau bodoh sekali? Dia tidak layak untuk terus di ingat. Dia bukan pahlawan, bukan arjuna, apalagi ksatria! Heol, pahlawan pantatmu. Pria seperti itu lebih di sebut gigolo!"

Kau tertawa lalu melepaskan pelukanmu, "Mulutmu jahat sekali."

Irene ikut tertawa. Lalu dia memukulmu lagi, "Cepatlah berias. Pasti mereka semua sudah menunggu kita. Kau harus terlihat cantik, supaya Yoongi mengejarmu lagi dan kau bisa balas mencampakkannya," katanya lalu keluar dari kamar mandi.

Kau dan Irene masih terus berteman sampai sebesar ini. Kalian adalah teman sejak taman kanak-kanak. Kau merasa nyaman dengannya. Dia bisa menerimamu secara tulus, sekotor apapun dirimu. Dia tetap membuka tangannya lebar-lebar dan memberi pelukan yang menenangkan. 

Irene itu selalu mempunyai segudang motivasi yang bisa membakar dirimu. Walaupun kau tidak berniat ingin membuat Yoongi jatuh cinta lagi padamu, tapi setidaknya motivasi Irene membuat kembali percaya diri dan tidak membuatmu terlihat mengenaskan di hadapan Yoongi.

TriviaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang