Di Perpustakaan ( Part -6 )

303 26 1
                                    

Ketika Akako dan Ran memasuki ruangan itu tampak lengang. Sedikitpun tidak terdengar adanya bunyi maupun suara orang bicara. Dan di sana hanya terlihat beberapa siswa yang memperlihatkan wajah serius mereka dari balik meja sambil menatap ke arah buku yang masing-masing mereka pegang.

Dengan menggunakan isyarat tangan, Akako menunjuk satu meja yang terletak paling sudut pada ruang tersebut yang juga merupakan tempat rak-rak buku yang agak usang bertengger.

Ran mencoba untuk melangkah sepelan mungkin agar sepatunya tidak menghasilkan suara berisik yang mungkin saja menurut Ran akan mengganggu ketenangan siswa lainnya.

"Lalu Akako, kenapa tempat ini sepi sekali?", bisik Ran dengan sangat lirih sekali.

"Wajar saja, namanya juga perpustakaan. Di sini di larang untuk bising agar yang masuk ke sini bisa membaca buku yang mereka ambil dengan tenang", jawab Akako tidak kalah lirihnya.

Ran hanya manggut-manggut.

"Jadi apa yang mau kau bicarakan Ran?", tanya Akako ketika mereka sudah sampai di meja paling sudut.

"Tadi ketika di kelas, sepertinya kau ingin memberitahukan sesuatu padaku." Ucap Akako lagi tetap dengan suara lirih seperti berbisik.

"Iya, Akako. Saat ini aku sedang di bingungkan ke dalam situasi yang tidak masuk di nalar aku." Ran berbisik sambil menatap buku di tangannya.

"Hah? Ada kejadian apa selama dua hari ini di sekolahan sampai kau merasa berada dalam situasi yang membingungkan?" Tanya Akako denga serius.

"Tidak ada kejadian apa-apa. Tetapi ini tentang reinkarnasi Eriel," bisik Ran

"Eriel? Ia kenapa? Bukan kah kau sudah menemukan reinkarnasi Eriel pada Saguru?" Ucap Akako.

"Baik lah. Mungkin saja kau menemukan karakter atau apapun tingkah laku yang berbeda dengan Saguru dan Eriel yang kamu kenal dulu. Tetapi itu wajar Ran, karena yang saat ini kau jumpai Eriel dalam bentuk reinkarnasi. Atau bisa jadi Saguru tidak mengingatmu, tetapi itu jangan membuat kau panik Ran sebab dari yang aku pelajari tentang reinkarnasi dan kebangkitan. Rata-rata jiwa yang bereinkarnasi memang melupakan kehidupan mereka terdahulu tetapi bukan berarti mereka tidak bisa lagi mengingat kejadian lampau."

"Ingatan akan kehidupan sebelum ia reinkarnasi pelan-pelan akan segera kembali seiring berjalannya waktu dan akan bisa lebih cepat lagi apa bila ada seseorang dari kehidupan masa lalunya ikut menbantu membangunkan jiwa terdahulunya. Supaya ingatan siapa ia di masa lalu cepat kembali." Akako berusaha menjelaskan dari apa yang ia ketahui dan baca.

"Ia Akako, aku tahu. Tetapi..."

"Tetapi apa Ran? Kau tidak usah cemas. Kau cukup pelan-pelan saja membangkitkan ingatan Saguru. Toh juga waktu kau di muka bumi ini masih ada jangka satu tahun kan? Satu tahun itu bukan waktu yang sebentar untuk membangkitkan kembali jiwa Eriel, Ran. Apa lagi pada diri Saguru yang kau bilang sudah terang-terangan mengatakan menyukaimu. Aku yakin ucapat tersebut terdorong dari jiwa Eriel dalam bawah sadar Saguru," sela Akako.

"Aku tidak mencemaskan hal itu Akako tapi...?"

"Tapi apa?" Tanya Akako heran.

"Kau tau yang aku bingungkan adalah reaksi dari kalung ini." Bisik Ran sambil menunjuk kalungnya.

"Lha, kenapa? Bukan kah kau sendiri yang bilang kalau kalung itu memang bereaksi sesuai keperluannya?"

"Seperti ia bereaksi ke warna violet ketika kelahiran reinkarnasi Eriel dan beberapa hari lalu, ia bereaksi juga ketika kau dekat dengan Saguru. Yang kau katakan sebagai signal yang menunjukkan Saguru itu reinkarnasi Eriel."

❤Dark Angel's❤ ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang