Hari ini libur. Niatnya mau beli buku komik, tapi males.
Nggak ada yang nganter dan aku nggak chat Rogi karena nunggu Rogi chat duluan.
Semalam, Nathan nginep dan tidur di kamar tamu. Disuruh Ibu. Khawatir aku kelayapan kayak pas waktu itu,(pas ditembak Rogi).
Nathan kayaknya baru beres mandi, atau cuma basahin rambut biar keliatan udah mandi 😂.
Dia pake kaus polos putih dan jeans yang kemaren dia pake. Dia duduk di kursi dengan headset putih menempel ditelinganya.
Aku udah mandi, pake celana pendek selutut dan kaus abu abu polos. Rambut diikat asal ke belakang, dan tanpa make up.
Aku duduk didepan tv dengan tv menyala dan mata menuju handphone yang menayangkan drama korea yang sedang hits di kalangan para penyuka k-pop, katanya...siap sih tuh? Si itu (Lupa namanya) main film ini dan fimnya bagus.
Tapi di indonesia drama korea jarang diputar dan sekalinya diputar yang udah, diulang ulang. Dan filmnya udah lama.
Hening, hanya ada kami berdua dengan lamunan masing masing.
Ibu datang mengetuk pintu, Nathan membukanya dan salam pada ibu sedangkan aku pura pura nggak tahu.
"Udah sarapan belum?" tanya ibu pada Nathan.
"Udah, makanin paku didapur" batinku, padahal jelas jelas ibu nanya Nathan. Aku memasang headset dan memasang volume keras agar suara didaerah kursi yang ada dua makhluk itu tak terdengar.
Ibu mengajak makan diluar, aku tahu karena Ibu menepuk bahuku.
Aku mau karena aku belum makan. Aku mengganti celana selututku dengan jeans dan menggunakan jaket hitam dan sandal bertali ke belakang warna abu dengan polet putih.
Ternyata Nathan bisa nyetir mobil, dan kayaknya udah lama bisa. Aku disuruh ibu duduk didepan.
Di samping Nathan dan aku nggak bisa nolak. Sedangkan ibu dibelakang dengan kaki menjulur ke jok yang disebelahnya dengan laptop di pangkuannya.
Aku mainin handphone. Filmnya belum beres. Aku nggak berencana membereskannya karena aku nggak suka ceritanya. Akhirnya mudah ditebak.
Aku memakaikan hoodie ke kepalaku lalu memasang headset. seketika pikiranku penuh dengan lirik lagu yang mengalun lembut.
Ternyata mobil berhenti di salah satu Resto yang entah menjual apa. Mending ke resto makanan jepang yang didepan rumah aja.
Kami turun lalu ibu menyuruhku duduk di salah satu kursi dan aku duduk. Ibu memesan lalu Nathan dan aku.
Aku memesan pancake dan susu coklat. Pelayan pergi dan kembali dengan pesanan kami.
Aku melepas headset dan memasukkannya ke saku jaket.
Aku makan duluan karena Ibu dan Nathan terus ngobrol sedangkan aku terlalu lapar untuk diam dan menyimak.Disaat makanan dan susuku habis, mereka baru makan. Aku nggak mau diam dan menonton sesi makan ibu dan anak barunya.
Aku memutuskan untuk pergi dulu ke toko buku yang ada diujung sana. Dekat pertigaan.
Ibu mengizinkanku pergi. Padahal, dengan atau tanpa izinnya pun aku akan tetap pergi.
Aku masuk ke toko buku dan mencari komik jepang yang serinya belum aku punya. Tapi ternyata nggak ada.
Aku keluar lalu duduk di kursi yang ada didepan toko. Seseorang menepuk bahuku. Aku menoleh, ternyata Lisa.
"Hey" sapa Lisa ramah. Tumben! Pasti ada maunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izma [ TAMAT ]
Romance[ tamat ] [ Sedang revisi ulang ] [ Bisa sedih kapan aja ] #8 on tragis (11-12-18) Inilah kisahku, bersama mimpi, masa depan, dan masa lalu yang penuh masa masa indah bersamamu. Penyesalan selalu datang di akhir. Jangan pernah menganggap sesuatu tak...