Semut Hitam

75 7 0
                                    

Seokjin sedang di kamarnya, menulis konsep fanfic untuk di upload besoknya. Readers-nya menodong Seokjin dengan komentar yang terus berdatangan karena tidak aktif selama seminggu. Readers-nya sedang "kelaparan".

Saat sedang asyik mencorat coret konsep fanficnya, tiba-tiba seekor nyamuk lewat di depan matanya dengan bersuara menyebalkan.

Seokjin tersentak kecil lalu mengernyit tak suka. Ia lantas memasang mode "tempur" dengan kedua tangan terangkat dan mata yang difokuskan ke si nyamuk. Sesekali kepalanya ikut bergoyang mengikuti arah terbang si nyamuk.

Merasa lelah karena si nyamuk tak kunjung berhenti terbang, akhirnya ia memutuskan untuk mengabaikan si nyamuk dan melanjutkan kembali "PR"nya yang sempat tertunda.

Baru saja memegang pensil, si nyamuk hinggap di lengan kanannya, dilepaskannya pelan pensil miliknya lalu melontarkan pukulan mematikan pada si nyamuk dan berhasil. Si nyamuk tewas mengenaskan dengan kaki dan tubuh yang tak utuh.

Segera Seokjin sentil bangkai nyamuk itu ke lantai lalu membersihkan bekas pertempurannya yang tersisa di lengannya itu.

Selesai, ia melirik ke bangkai nyamuk yang tengah tergeletak di lantai. Sedikit merasa iba, namun hanya SEDIKIT. Tak lama kemudian, seekor semut hitam berjalan gontai mendekati bangkai nyamuk tadi. Setelah tersentuh, si semut hitam seperti berlari kalang kabut menjauhi bangkai nyamuk, mengitarinya lalu mendekati lagi bangkai nyamuk itu. Kegiatan itu berulang sebanyak tiga kali dan akhirnya si semut menjauh.

Seokjin mengernyit bingung, kenapa si semut menjauh? Bukankah bangkai hewan adalah makanannya?, begitu pikir Seokjin. Namun tak lama kemudian si semut hitam datang lagi, kali ini dengan kawanannya.

Mereka seperti berciuman lalu mendekat ke bangkai nyamuk. Setiap semut melakukannya ke semut lain yang ditemui. Alis Seokjin terangkat, ia kemudian memanggil Namjoon dan tak lama Namjoon tiba di kamar dengan napas memburu,"Ada apa? Kenapa, sayang?" Tanyanya sambil memeriksa tubuh Seokjin, dia panik.

Seokjin tertawa kecil,"Aku baik. Kenapa kau panik sekali?" Jawab Seokjin sambil bertanya balik.

"Lalu, kenapa kau berteriak?" Namjoon masih tetap dengan wajah paniknya namun kegiatan memeriksa Seokjinnya sudah selesai.

Seokjin tersenyum lalu meraih tangan Namjoon dan menggenggamnya,"Serius, aku tidak apa-apa. Aku hanya ingin bertanya padamu tentang semut-semut itu." Jawabnya sambil mengalihkan pandangan ke semut-semut hitam yang sedang mengerumuni bangkai nyamuk di lantai.

Namjoon menghela napas lega lalu mengeratkan genggaman tangannya pada Seokjin,"Ada apa dengan semut-semutnya?" Tanyanya juga mengalihkan pandangan ke semut-semut di lantai.

"Perhatikanlah, kenapa mereka terus saling berciuman? Bahkan dilakukan setiap bertemu dengan yang lainnya. Bukankah itu menyakitkan untuk pasangannya?"

Namjoon tersenyum lalu pandangannya beralih ke Seokjin,"Itu bukan ciuman, itu cara mereka berinteraksi satu sama lain. Kau tidak tahu?"

Yang ditatap oleh Namjoon hanya menggeleng polos. Membuat Namjoon terkekeh hingga lesung pipinya keluar persembunyian.

Seokjin bingung, kenapa Namjoon malah tertawa? Ia serius tentang tidak tahu cara semut berinteraksi. Saat itu baru ia tahu, selama 24 tahun hidupnya.

"Itu bukan ciuman, itu cara mereka berkomunikasi. Mereka saling menyentuhkan antena untuk memberi informasi bahwa ada makanan dan dimana letak makanan itu. Si semut yang menemukan makanan memberitahukannya dengan menyentuhkan antenanya pada semut lain, lalu semut yang menerima informasi dan semut yang memberi informasi memberitahukan lagi ke semut lainnya, lalu mereka berbaris menuju makanan yang ditemukan dan membawanya ke sarang mereka. Masalah pasangan mereka, itu tidak mungkin menyakitkan. Malah membanggakan karena bisa membawa makanan untuk kawanannya." Jelas Namjoon panjang lebar.

Seokjin mengangguk-angguk paham sambil mulutnya membulat berbentuk "O".

Seketika senyum aneh muncul pada Namjoon. Terlintas sesuatu di pikirannya,"Sayang, bagaimana kalau kita juga berinteraksi?"

"Hm? Ini sedang kita lakukan, kan?"

"Maksudku interaksi fisik.. disitu.." ucap Namjoon sambil beralih memandang ke arah tempat tidur.

Seokjin mengikuti arah pandang Namjoon lalu sedetik kemudian tubuhnya sudah digendong oleh kekasihnya yang tengah tersenyum manis, ah tidak, lebih tepatnya "nakal".



#EAT💕
3.10.18

ANIMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang