14

783 123 9
                                    

Sudah seharusnya Nayeon menganggap bahwa ini adalah kencannya dengan Daniel, karena memang sudah dipertimbangkan dan sudah menjadi janji Minkyung. Dari yang awalnya tidak pernah mengobrol, untuk memandang dari kejauhan saja sudah cukup bagi Nayeon, sampai mendengar tawa Daniel yang teramat dekat. Selain itu, genggaman Daniel yang sebelumnya terasa oleh Nayeon membuat dirinya yakin sedang berada di paradise. Inilah yang seharusnya ia dapatkan sejak dulu, Kang Daniel dan segala macam kupu-kupu yang hendak berhamburan di dalam perutnya.

Bahagia bukan main.

Setiap langkah baginya melayang. Dan setiap detik baginya seperti ribuan jam. Ingin rasanya hari ini tinggal selamanya. Cinta pertama Nayeon yang sangat ia jaga.

"Mau makan dimana?"

Nayeon tersenyum mendengar suara Daniel. Cowok ini memang sempurna. Postur tubuhnya yang tinggi membuat dirinya terlihat mungil, namun memberikan kesan manis.

"Sori ya, cuman bisa ngajak makan siang aja. Dosen gue hari ini galak-galak. Gak bisa nitip absen deh jadinya."

Semua ucapan Daniel akan Nayeon terima dengan lapang dada. Jangankan makan siang, fakta bahwa Daniel mengetahui namanya saja sudah lebih dari cukup. Untuk pertama, memang harus sebentar, tapi untuk selanjutnya mereka bisa melakukan kencan yang lebih lama.

"Iya, gak papa kok. Lo maunya makan dimana?" Nayeon balik tanya. Dan hal itu membuat Daniel terkekeh kecil, memunculkan gigi kelincinya. Seumur hidup juga memiliki gigi kelinci, Nayeon tidak pernah merasa hal tersebut istimewa hingga ia melihat Daniel yang juga bergigi kelinci. Sejak saat itu, Nayeon cinta setengah mati pada gigi kelincinya karena hanya itu satu-satunya kesamaan yang ia punya dengan Daniel.

"Lo aja yang tentuin, masa gue sih? Kan hari ini hari spesial lo."

Banget!

"Yaudah, gue pengen makan ramen deh," ucap Nayeon malu-malu.

"Udah pernah nyobain ramen di belakang fakultas ekonomi?"

Nayeon menggeleng.

"Mau nyobain? Gue jamin lo bakal ketagihan!"








##








Sejujurnya, Nayeon sangat ingin meninggalkan kursinya. Jika bukan karena Daniel merangkulnya protektif, mungkin ia sudah bolak-balik toilet demi mencari alibi meninggalkan tempatnya. Suasana yang sangat canggung. Daniel yang asik mengobrol dengan Yoongi tanpa menghiraukan dirinya dan Yoongi yang seringkali melirik tajam padanya. Sumpah, Nayeon pingin ngibrit!

"Oh, iya gue lupa! Kenalin, Bang, ini Im Nayeon, anak Fikom."

Begitu namanya disebutkan, Nayeon hanya bisa meringis samar. Lalu ketika tatapan Yoongi beralih padanya, ia sadar bahwa ia tidak boleh terlihat lemah di depan Min Yoongi. Bukankah ini momen yang Nayeon tunggu sedari dulu? Berkencan dengan Daniel dan memperkenalkannya pada seluruh dunia.

Married to Truth or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang