Sika dan Tania berjalan beriringan dengan kompak untuk menuju ke perpustakaan. Dalam perjalanan ia terhenti saat sorot matanya tak sengaja menemukan 3 cowok yang berjalan berpapasan dengannya. Dia adalah Leiy, Coco dan Jack.
"Kenapa berhenti Ka?"
"Nggak papa kok, ayo!"
Sika memutuskan untuk mengajak Tania melanjutkan perjalanan agar temannya itu tidak mengetahui bahwa Sika pernah berurusan dengan mereka bukan pernah tapi lebih tepatnya sedang berurusan.
Sika menyibukkan diri membaca novel di perpustakaan. Membuatnya tak menyadari ada seseorang yang tengah menatap tepat didepannya.
"Ehem..."
Coco berdehem untuk membuat gadis didepannya peka atas kehadirannyaPrak...
Sika mendaratkan novelnya ke wajah Coco. Melihat Coco yang mengadu kesakitan ada senyum mengembang dibibir Sika
"Kamu manis kalau lagi senyum"
kalimat itu membuat Sika berhenti tersenyum, dan ia kembali melanjutkan aktivitasnya yaitu membaca novel.Di tengah perjalanan menuju rumah, Sika merasa mobil yang ia kendarai ada yang berbeda, segera Sika menghentikan nya dipinggir jalan, dan tiba-tiba mati.
Kemudian Sika mencoba menyalakan mobilnya, namun tidak bisa menyala. Ia mencobanya kembali tapi hasilnya tetap sama, tidak menyala.
Sika turun dari mobil padahal kondisi diluar, hujan sangat deras. Tapi ia tidak melakukan apapun terhadap mobilnya saat keluar, karena ia tidak tau apapun tentang mesin.
Sesaat kemudian terdengar ada suara motor king yang berhenti didepan mobilnya. Ternyata pengendara king itu adalah Leiy. Leiy dengan tampangnya yang dingin dan gagah menghampiri Sika yang sendiri dengan kondisi basah kuyup karena hujan tak kunjung reda
"Kamu kenapa?" tanya Leiy tanpa basa basi
"Nggak tau ini mobil kenapa"
"Ikut aku!"
Sika kaget dengan permintaan Leiy untuk ikut dengannya
"Kemana?"
"Mengantarmu pulang"
"Ta..tapi"
"Aku tidak tau mesin, daripada kamu sendirian hujan kayak gini mending aku anterin"
"Keputusan yang bijak"
Kata Sika dalam hati yang bersorak gembiraLeiy mengajak Sika membelah jalanan yang bising dengan suara kendaraan dan hujan. Terlihat dikaca sepion, Sika menggigil kedinginan karena ia hanya mengenakan kaos berlengan pendek. Leiy menghentikan motornya di pinggir jalan
"Kok berhenti?"
Leiy tidak menjawab pertanyaan Sika, ia hanya sibuk melepaskan jaketnya dan setelah berhasil dilepas diberikannya kepada Sika
"Pakai!"
Sika hanya melongok atas perlakuan Leiy, tapi sedetik kemudian ia tersadar dan mengambil jaket yang diberikan Leiy.
Aku masih menyelidiki rasa yang terukir di hati. Aku merasa bahagia dan nyaman berada didekatnya. Sikap dingin yang dia miliki itu membuatku tertarik padanya.
-SikaAlexsiya-"Heii kok senyum-senyum gitu sayang?"
tanya Larasati yang heran dengan sikap putrinya yang aneh sejak pulang dari sekolah.
Sika masih dengan aksinya senyum-senyum, ia tidak memperdulikan pertanyaan ibunda nya.
Sudah lama aku tidak merasakan kebahagian sederhana seperti hari ini. Aku tidak menyangka bahwa semua ini karena dia yaitu Leiy, cowok cool yang jadi perbincangan cewek-cewek karena wajahnya yang tampan.
-SikaAlexsiya-"Astaga Sika sayang, kamu dengerin Bunda nggak?"
Larasati kembali bertanya karena pertanyaan nya tak kunjung Sika jawab."Iya Leiy"
karena asik melamun dan tiba-tiba kaget dengan suara Larasati, Sika tidak menyadari apa yang sedang ia lontarkan.
"Leiy? siapa itu Sika? pacar baru kamu? yang nganterin kamu tadi?"
"Bu..bukanlah Bunda"
jawab Sika dengan terbata-bata karena sedikit gugup"Berarti tadi kamu senyum-senyum sendiri itu karena mikirin si Leiy itu?"
Karena malu Sika hanya tersenyum lalu berlalu meninggalkan ibunda nya sendirian
"Bodo..bodo.., ngapain juga aku mikirin orang itu, jadi keceplosan ke Bunda kan"
Sika merutuki dirinya dalam hati sembari memukuli kepalanya yang menurutnya sedikit eror itu.
Beberapa menit kemudian, Sika mengirim pesan ke Tania.
SikaAlexsiya
Tan, kesinilah aku mau cerita. Kamu tidur dirumahku aja dehTaniaNia
Boleh deh Ka, mumpung aku lagi sendirian di rumah. Aku langsung otw ini.Tak membutuhkan waktu lama, sudah terdengar ketukan pintu dari luar, Sika segera membukanya dan mengajak sahabatnya itu ke kamarnya
"Rempong amat kamu ni Ka"
omel Tania"Aku mau curhat Tan"
"Apaan? tentang siapa? mantan kamu itu? kalau tentang dia aku ogah lah dengernya, bosen. Abis ceritanya kamu cuma disakiti mulu"
"Plis deh Tan, sehari aja kamu itu jangan ngoceh aja"
"Iya iya, jadi curhat nggak ni?"
"Jadi dong , kamu tau nggak?"
"Tau"
"Aku kan belum cerita Tan"
"Ya buruan cerita Ka, banyak cingcong"
"Gini, aku ada something gitu sama Leiy"
"Whuatt?? Si Leiy yang sikapnya dingin tapi tampan, dan tatapannya tajam itu?"
"Iya ni Tan, tadi waktu pulang sekolah aku di anterin"
Tania menatap Sika lekat-lekat karena saking nggak percaya dengan cerita Sika.
"Kok kamu kayak nggak percaya gitu sih?"
"Habisnya kamu bikin aku syok"
tawa Sika pecah saat melihat ekspresi sahabatnya itu lucu dan menggelikan menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COMFORTABLE!
Romantik" Hanya setitik pena yang mengerti, hanya goresan luka yang menghadiri. Mencoba menghempaskan namun tak cukup kuat. Hidup memang tentang sebuah keadilan, dimana semua derita menjadi bahagia. Tak perlu selalu menuntut lebih, jika pada akhirnya yang s...