Prolog

1.3K 89 3
                                    

Namanya pak Saputra, seorang duda keren yg memiliki satu anak gadis bernama Aretha Daniya putri.

Ia memiliki sebuah rusun sederhana yg ia beli dari lintah darat yg terlilit hutang karna gemar berjudi. Aneh memang seorang lintah darah malah terlilit hutang juga-- Ya tak apa yg penting pak saputra sangat senang karna bisa membeli Rusun itu lalu menyewakannya secara murah untuk para mahasiswa pindahan dari berbagai daerah.

Sengaja ia membeli rusun itu untuk warisan anak gadis satu-satunya itu--Ya walaupun anak gadisnya selalu enggan membantunya bersih2 Rusun, tapi pada akhirnya ia selalu berhasil membuat anak gadisnya itu menuruti perintahnya karna kalo tidak ia akan mengancam untuk menikahinya dengan salah satu pemuda yg tinggal dirusunnya itu.

Jahad memang bapak yg satu ini--

Tapi alih-alih pensiun untuk menikmati masa tuanya, Ia malah sibuk untuk terus memperbaiki Rusunnya itu, kadang pintu yg sudah di cat warna coklat ia ganti dengan warna lain__ dan tak lama 2 hari kemudian ia ganti lagi karna merasa rindu dengan warna lama pintu itu.

Mungkin ini salah satu alasannya mengapa anak gadisnya itu hingga saat ini enggan berpacaran--Sebab takut semua lelaki akan sama seperti ayahnya--Yaitu Aneh!

Tapi tunggu sebentar, masih ada yg lebih aneh lagi--yaitu Rusun milik pak saputra hingga saat ini hanya terus diisi oleh 7 Pemuda saja--Tidak lebih dan tidak kurang, namun tak jarang pak saputra terus mencari kandidat untuk mengisi Rusunnya itu.

Tapi tak tau kenapa setiap ada yg ingin menyewa rusunnya, mereka selalu tak datang kembali setelah melihat keadaan rusun itu--Padahal Rusun itu cukup nyaman jika dihuni oleh pemuda yg malas dengan membeli perabotan rumah, karna disana sudah tersedia lemari, dispenser, ranjang tidur yg sudah pasti termasuk dengan kasurnya dan juga kipas angin.

Lalu sebenarnya kelebihannya tidak hanya itu saja, pak saputra juga sudah menyediakan wifi gratis untuk para penghuni Rusunnya--tapi terkadang hal itu membuatnya seperti akan mati berdiri jika harus membayar tagihan setiap bulannya--karna terkadang biaya itu membengkak akibat terus menerus dipakai oleh para penghuni rusun yg hobi ngegame, dan yuotube'ban, tak heran kadang pak saputra tiba2 setruk gara-gara hal itu.

Dan untuk kekurangannya yaitu bertempat pada kamar mandi--Pak saputra tidak menyediakan kamar mandi didalam, ia hanya menyediakan kamar mandi diluar__ jadi disetiap lantai hanya ada 1 kamar mandi saja, ya jadi tak heran banyak yg berpikir-pikir lagi jika harus menggunakan kamar mandi bergantian seperti itu--Tapi dari harga yg ditawarkan itu sudah cukup lah untuk ukuran pemuda mahasiswa yg tinggal seorang diri dan ingin menghemat biaya bulanan mereka.

Tak lupa ia juga menjadikan anaknya sebagai pengurus Rusun itu setelah istrinya dinyatakan meninggal dunia--tapi itu dia yg jadi alasannya pak saputra sering darah tingginya kumat juga, karna anak gadisnya itu selalu saja menolak jika harus membersihkan Rusun ataupun membantunya menyediakan makanan untuk para penghuni rusunnya itu.

Ya walaupun hanya makan malam setiap harinya--Pak saputra selalu berusaha membuat para penghuninya betah tinggal dirusunnya itu, karna bukan tanpa alasan jika ketujuh pemuda itu pindah rusun bisa jadi pak saputra gulung tikar karna hal itu.

Jadi ia sebisa mungkin membuat para pemuda itu nyaman tinggal disana--Walau terkadang anak gadis nya selalu risih jika harus berurusan dengan ketujuh pria itu.

***

Gadis itu menutup rapat rantang makanan yg ia sudah siap antarkan untuk ketujuh pemuda itu.

Pak saputra bertanya didepan ruang tamu saat anak gadis nya itu akan bergegas keluar rumah.

“Nak hari ini menu nya apa?”.

“Kadal Rica-rica!”.

Pak saputra meringis geli kala anak gadisnya itu menyahutnya.

“Astaga nak, bisa pada isdet dong mereka besok”.

“Mati ya tinggal dikubur, udah ah retha jalan dulu”.

“Iya hati2 ya nak, jangan lupa nanti pulangnya beliin ayah ketoprak didepan Rusun yah”.

Padahal jarak rumah dengan Rusun hanya beberapa langkah, tapi bapaknya itu selalu berhasil membuatnya harus kembali berjalan menuju depan gerbang rusun untuk membeli ketoprak mang otoy langganannya itu.

Retha meneruskan langkahnya setelah menyahuti bapaknya yg sedang asik baca koran seminggu yg lalu itu.

Kerjaannya hanya seperti itu setiap hari, baca koran, makan, tidur, olahraga, maen ke rusun, ngemil, ngitung duit, godain janda samping rumah, dan maen ps sama salah satu anak rusun.

Retha risih jika bapaknya selalu melakukan hal yg sama seperti itu setiap harinya, kalau ia bisa memilih ia lebih memilih bapaknya kembali bekerja dipabrik sepatu seperti dulu.

Sedangkan ini--Dia hanya melakukan hal yg gada faedahnya setiap hari, apalagi tentang godain para janda kampung sebelah-- yg tak kadang akhirnya datang kerumah karna ingin melihat bapaknya sedang olahraga push up. Ah melelahkan--Tapi mau bagaimana lagi, karna tergiur dengan uang pensiun yg melambung tinggi alhasil membuatnya memilih mengundurkan diri untuk mendapatkan uang pensiun itu yg akhirnya dia pakai untuk membeli rusun yg sekarang jumlah penghuninya gak nambah-nambah lagi.

Aneh memang--Kenapa Penghuni rusun itu gak nambah-nambah juga sampai sekarang, udah stuck di 7 orang aja. Udah gitu walaupun isinya 7 orang, tapi rasanya udah kaya se'RT yg ada di Rusun itu. Rusuh nya bukan maen! Apalagi kalo bagian kerja bakti hari minggu, bukannya mengurangi beban, eh ini malah nambah beban karna ulah mereka.

Belom lagi ayahnya selalu bilang pada retha kalo beberapa penghuni suka ngadu kalo setiap malem ada penghuni cewe yg suka mondar mandir ditangga, padahal disana gada penghuni cewe--Tapi selalu dan selalu pak saputra dapat aduan seperti itu, Aneh lagi kan--Ya Selain aneh, itu juga sedikit membuat bulu kuduk berdiri.


***





Next The Chapter👉...

Don't forget your vote and comment, thank you...

Rusun 7 Bujang (NCT DREAM)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang