Pramugari Undercover.

9| Doa

      Apakah kamu tahu apa itu Doa? Doa adalah kalimat cinta yang datang tulus dari dasar hati. Doa adalah upaya setiap hamba untuk mengakui kealpaannya mengenai apa yang telah di perbuat bertentangan dengan perintah yang telah Allah tetapkan. Doa adalah pelunak ampuh bagi hati yang keras. Doa adalah anak panah yang tidak pernah meleset pada titik yang akan di tuju. Doa adalah pengantar antara cinta dan rindu.

Vanya menyelesaikan sujudnya yang panjang setelah melaksanakan tawaf. Hidungnya tersumbat karena terlalu syahdu terbawa suasana hati yang tidak mengerti 'kenapa?' 

Ana masih dalam gerakan solatnya, menegakkan takbir, dan menetes air matanya sembari duduk diantara dua sujud, pergerakannya pelan menuju sujud di rakaat terakhirnya sebelum salam, ia pun menenggelamkan keningnya di atas sajadah begitu lama.

 Vanya menoleh sebentar ke arah Ana, kemudian matanya merekam dan memotret Ka'bah yang ada di hadapannya. Sekelibat, Vanya mengumpulkan kepingan-kepingan memori yang membebat di kepalanya; Almarhum ayah, Ibu yang sakit, dan dua nama yang menyesakan;
Arka. Sandy.
      

Vanya tidak pernah mengerti kenapa setiap detil tentang Arka masih tersisa.

Dan, Vanya tidak tahu bagaimana mengendalikan perasaan takutnya untuk memulai membuka hatinya ..

'Bukankah dunia ini memang tempatnya manusia di Uji? Yaa Rabbi...' Telah habis kata-kata yang rasanya ingin Vanya panjatkan pada Allah, namun entah mengapa Vanya tidak mengerti doa yang baik itu seperti apa dan bagaimana untuk memulai doa? 

Jemari tangannya mengepal, bibirnya menggumam lirih 'La ilaha illa anta. Subhanaka, inni kuntu minazzhalimin'. Tidak ada tuhan selain-Mu. Maha Suci Engkau. Sungguh, aku ini sudah berlaku zalim...

      "Vanya.." Ana memegang jemari Vanya.

Bagaimana manusia-manusia dulu di Uji? tapi ia bertahan untuk menyembah Allah. Bagaimana Rasulullah masih bisa terus berbaik sangka pada Allah sedangkan di uji kesabarannya oleh Allah untuk memperbaiki akhlak dan Iman manusia-manusia yang sebelumnya telah meyakini ritual nenek moyangnya terdahulu dan sering menyakiti Rasulullah tapi Rasulullah masih saja berlaku baik? Bagaimana bisa Nabi Zakaria tidak pernah berputus asa dalam berdoa pada Allah sedangkan telah tua dirinya dan mandul Istrinya untuk terus meminta keturunan pada Allah?.. Bagaimana bisa aku yang hanya manusia biasa berputus asa dari rahmat-Nya? sedangkan sudah pasti para Nabi dan rasul di ijabah doa-doanya, dan aku hanyalah manusia biasa? kenapa aku berputus asa, sedangkan Nabi-Nabi ku, para rasulku, selalu menghamba pada-Nya dan tidak pernah putus asa..

 Vanya menghapus air matanya, rasanya ia tidak ingin secengeng ini di depan Ana. Vanya menoleh ke arah Ana.

 "Kita lanjut sya'i, yuk?" Ana mengajak, sambil merapikan sajadah ke dalam ransel.

"Iya, Ana. Isi air zam-zam dulu, ya?"
      

"iya, yuk.."

Sya'i adalah rangkaian berjalan atau berlari-lari kecil menuju bukit Safa dan Marwah. Dulu, Mekah adalah lembah yang terlihat seperti tidak ada kehidupan, tidak ada pepohonan yang tumbuh, tidak ada air. Hanyalah tanah gersang.

Siti Hajar bersama bayinya Ismail di tinggalkan oleh Nabi Ibrahim as selaku suaminya karena perintah yang di turunkan oleh Allah. Karena kecintaan dan takwanya pada Allah—Siti Hajar ridha jika memang harus di tinggalkan bersama bayinya di lembah gersang itu. Langkah Nabi Ibrahim as pun terasa berat ketika meninggalkan Istri dan bayi yang telah di tunggu-tunggu kelahirannya, namun karena Cinta kepada Rabbnya lebih besar maka dengan ridha Allah, ia melangkah meninggalkan keduanya.

Siti Hajar menangis tak tega, melihat sang buah hatinya kehausan, dan lapar, karena persediaan makanan dan minuman yang di bekalkan oleh Nabi Ibrahim as sudah habis. Maka berjalanlah Siti Hajar sampai berlari kecil ke bukit Safa dan Marwah, berputar dan kembali terus begitu, ia berdoa agar Allah melimpahkan kebaikan untuknya dan bayinya. Ismail bayi menangis, Siti Hajar merebahkan diri, berusaha menangkan Ismail bayi yang menangis. Siti Hajar hanya bisa berpasrah pada Allah, bagaimana mungkin mereka berdua bisa bertahan hidup di lembah gersang tersebut kecuali dengan rahmat Tuhannya, ia meyakini.