chapter 4

183 32 5
                                    

Mood Jihoon benar-benar dirusak sekarang.

Mata Jihoon mendelik pada sosok didepannya. Antara senang dan malu bercampur membuatnya susah untuk bernafas. Berbeda dengan sosok yg dipandangnya, dia nampak memberikan cengiran polos pada Jihoon yg sedang berusaha mengontrol emosinya.

Ong Seongwoo, pria yg sedang dihadapan Jihoon sekarang.

Pertemuan ini akan terasa biasa saja kalau mereka tidak memiliki kenangan, kalau saja tidak.

"Hai, Ji" kata Ong mencoba berbicara.

"Hai hyung, kenapa kau kembali?" Tanya Jihoon langsung

Ong nampak mengerutkan keningnya dengan pertanyaan frontal Jihoon barusan. Sampai akhirnya menjawab sekenanya

"Aku kan kangen kamu, hehe"

"Hishh apa sih"

"Kenapa bertanya seperti itu Ji?" Tanya Ong yg membuat Jihoon gelagapan

"Ahh tidak, maksudku-"

"Iyaa tak apa, tidak perlu kau jelaskan aku sudah paham. Maaf kan aku pergi tanpa mengabarimu waktu itu, memang salahku yg tidak mengijinkan mu mengucapkan selamat tinggal. Tapi sekarang kita tidak akan terpisah lagi Ji, aku janji" ucap Ong sambil meraih tangan kiri Jihoon untuk digenggam.

"Hyung.." gumam Jihoon pelan. Ong menarik Jihoon dalam pelukannya

"Hyung, jangan seperti ini. Biarkan aku melepasmu" batin Jihoon

Flashback

"Hyung!!!! Jangan lari, aku lelah." Seru Jihoon

"Ayolah Ji, puncaknya sebentar lagi. Aku tidak ingin kita ketinggalan sunrise" kata Ong sambil meraih tangan Jihoon untuk digenggam. Entah kenapa, dia selalu suka mengenggam jemari bulat itu.

"Hyung, sebentar lagi!" ucap Jihoon antusias. Mata bulatnya nampak berbinar menanti munculnya sang surya dari ufuk timur. Senyum Ong merekah, dipandangnya wajah Jihoon baik-baik. Sampai tanpa sadar-

Chup.

"Hyung.." cicit Jihoon gugup.

"Kau cantik"

Seketika wajah Jihoon memerah sampai telinga dan membuat Ong terkekeh gemas.

" Ji, aku memberikanmu kaos kembar denganku"

"Untuk apa hyung?" tanya Jihoon bingung

"Kenapa? Apa tidak boleh memberi barang pada orang yg kita sayang?" goda Ong

"Hmm, gomawo hyung" ucap Jihoon lalu mengecup singkat pipi Ong yg membuatnya membeku.

Saat itu Jihoon menunggu Ong di depan rumahnya. Mereka sepakat untuk lari pagi hari itu.

"Astaga, kenapa Ong hyung tidak bisa dikabari ya? Apa aku harus menjemputnya? tapi kan jauh, nanti aku lelah" monolog Jihoon.

1 jam

2 jam

3 jam

Ong tidak datang, dia pergi ke Jerman untuk meneruskan study nya. Tanpa mengabari Jihoon. Tanpa mengucap selamat tinggal. Tanpa peduli perasaan Jihoon padanya. padahal hari itu, Jihoon ingin mengatakan perasaannya, dia ingin Ong tau bahwa dia menyu-ah tidak dia mencintai Ong sebagai cinta pertamanya.

Flashback end

Butuh waktu 2 tahun untuk melupakan sosok yg tengah memeluknya possesif ini. Butuh perjuangan selama itu. Dan dengan gampangnya pertahanan itu runtuh saat rasa itu kembali muncul.

Jihoon memejamkan matanya, menghirup aroma pria yg memeluknya. Pria yg dia rindukan selama ini

"Hyung, aku marah padamu" kata Jihoon

"Iya, aku tau. Maafkan aku Ji" balas Ong sambil mengelus belakang kepala Jihoon sayang. Ia juga merindukan Jihoon. Sangat rindu malah. Tapi saat itu dia memang mengecewakan Jihoon, dia paham perasaan Jihoon.

Mereka mulai melepaskan pelukan rindu itu. Ya, karena mereka benar-benar rindu. Dan alasan kenapa Jihoon memanggil Ong dengan sebutan "hyung" itu karena mereka saat dekat.

"Ji, kau tambah gendut hehe" goda Ong

"hyung!!!! Kau ini benar-benar ya" ucap Jihoon kesal.

"Ji, kau tau dimana toko buah? Aku sedang ingin makan buah" tanya Ong

"Oh, diseberang sana. Kau mau ku antar?"

"Kau tidak keberatan?"

"Sure, tentu tidak" ucap Jihoon. Kemudian dengan santainya mereka berjalan menuju toko buah, sepanjang jalan mereka banya bercanda sampai Ong menghantarkan Jihoon pulang kerumahnya

"Ji, berikan aku nomormu" pinta Ong sambil memberikan ponselnya

"Sudah,"

"Selamat malam Ji, mimpikan aku" ucap Ong lalu mengecup singkat pipi Jihoon sebelum berlalu pulang.

Jihoon berlari dan

Chup.

Membalas kecupan Ong padanya. Terkekeh dan berlari memasuki rumahnya

Tanpa sadar ada yg memperhatikan mereka dari kejauhan. Mengeram dan pergi

********UMEDA*************

Pagi Jihoon sangat cerah. Tadi malam dia bertemu Ong, paginya dia mmendapat pesan dari Ong yg mengatakan dia akan menjemput Jihoon untuk ke sekolah. Dengan riang Jihoon menunggu Ong didepan rumahnya, berlari kecil ketika mendengar suara motor berhenti dan kaget melihat siapa yg menjemputnya pagi ini. Daniel.

"Hai Ji, butuh tumpangan?" tanya Daniel

"Kenapa kau disini?" tanya Jihoon ketus dan bingung. Harusnya Ong yg menjemputnya, lalu kenapa orang ini dengan tidak malunya menawarkan tumpangan padanya? Lalu dimana Ong?

"Hai sayang, maaf membuatmu menunggu. Dia siapa?" tanya Ong

"Aduh apa yg harus ku lakukan" batin Jihoon

Daniel memandang Ong sengit.

Ong memandang Daniel bingung.

Dan Jihoon memandang Ong merasa bersalah.

TBC

Vomentnya yaa 

Umeda {nielwink}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang