(1) FINE - 18 : Sorry, We Are Over !

11.7K 1K 239
                                    


AKHIRNYA TAMAT!!
SILAKAN NIKMATI HIDANGANNYA, MAAF KALO GA ENAK :(

YOONG LOVE JAEHYUN


🍁🍁🍁

Johnny menyingkap poni Taeyong yang mulai memanjang, mengelus pelan pipi yang semakin tirus. Terlihat sangat jelas wajah itu menyiratkan lelah yang teramat dalam.

"Hyung?"

"Hm?"

"Ayo kita ke Chicago~"

Ajakan Taeyong untuk pindah ke Chicago belum Johnny tanggapi. Keduanya kini sedang saling tatap satu sama lain. Johnny agak kaget dengan keputusan yang diambil Taeyong, mengajaknya untuk pindah ke Chicago itu menandakan bahwa lelaki cantik itu sudah benar-benar menyerah akan perasaannya pada Jaehyun.

Tapi, Johnny yang sudah mengenal lama Taeyong sangat tahu jika dari sorot mata Taeyong masih ada keraguan. Rasa cinta yang sudah sangat mendalam pada Jaehyun membuat Taeyong harus benar-benar memikirkannya lebih matang.

"Apa kau yakin?" tanya Johnny hati-hati.

Taeyong hanya mengangguk pelan, kemudian dia bangun dari tidurnya dan duduk menyandarkan punggung ringkihnya. Tatapan matanya tidak lepas dari Johnny seolah sedang meyakinkan Johnny untuk mengikuti keinginanannya.

Apa salah jika Taeyong ingin terlepas dari semua kenangan pahit yang ia alami beberapa waktu terakhir? Akan sangat menjadi gila jika ia terus-terusan berada di tempat yang sama dengan seseorang yang sudah memberikan dia banyak luka.

Maka, pindah ke Chicago adalah pilihan yang sangat tepat bukan?

"Aku tahu kau ragu padaku, Hyung. Tapi kali ini aku sudah sangat yakin untuk pindah ke Chicago."

Johnny menghela nafas dan meraih jemari Taeyong. Terasa dingin dan sangat lemas, sebegitu lelahnya kah? Sampai Johnny bisa merasakan kelelahan yang mendalam hanya dengan menggenggam jemari itu. Benar-benar berengsek Jung Jaehyun.

"Aku hanya tidak ingin kau menyesal---"

Taeyong menggeleng dengan cepat dan memotong perkataan Johnny, "Tidak, aku tidak akan menyesal. Ini adalah keputusan akhirku."

Tidakkah Johnny mengerti? Ini sudah keputusan yang final.

Johnny masih menatap ragu Taeyong dan seperti sedang mempertimbangkannya, Johnny tidak mau gegabah. Meski ia pun sangat ingin membawa lelaki mungil itu pergi ke Chicago dan memberikannya kebahagiaan yang selama ini sempat hilang, tapi keputusan Taeyong bukanlah sesuatu yang sangat mudah untuk dijalani. Taeyong memang sangat tegas ketika mengucapkan keputusannya. Tapi jangan lupakan perasaannya yang sangat ragu untuk pindah ke sana.

Lagi-lagi cinta bermain dalam keraguan itu. Bodoh dan sial dalam bersamaan. Ugh!!

"Lebih baik kita ke rumah orang tuamu terlebih dahulu. Kau bisa memikirkannya dengan lebih matang. Setelah keputusanmu memang mengharuskan untuk tinggal di sana, aku akan menurutinya."

Taeyong terdiam. Kemudian pandangannya beralih pada nakas samping sofa. Mengambil figura kecil yang menampilkan dua orang paruh baya yang sedang memeluknya.

Tidak bisakah langsung ke Chicago saja? Aku tidak ingin membuat orangtuaku khawatir.

Namun perkataan Johnny ada benarnya juga. Walau bagaimanapun juga kedua orangtuanya harus mengetahui keadaan Taeyong yang saat ini sedang hamil. Dan dia juga merindukan pelukan orangtuanya. Mungkin dengan pelukan ibunya bisa memberikannya tenaga tambahan. Jujur, demi apapun Taeyong sangat lelah.

FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang