Chapter 3. hari pertama menjadi suami

24.7K 1.1K 23
                                    

Setelah satu bulan berlalu, kini waktu untuk Refan melepas masa lajang. Refan dan keluarga sudah tiba di rumah mempelai wanita.

Ya, di rumah, bukan di gedung atau di hotel mewah. Refan nampak santai saja, sementara Keyra dan kedua anaknya sudah kepanasan. Karena acara belum juga dimulai, sementara waktu terus beranjak siang.

"Hey, kapan dimulai ini? Panas banget tahu," bisik Keyra pada Refan. Yang tengah duduk di kursi yang disediakan untuk acara akad nikah.

Pernikahan yang diadakan oleh keluarga Haraya sangat jauh dari kesan mewah, tapi entah kenapa Refan justru menyukainya. Mungkin ia juga bosan dengan kehidupan mewahnya.

Acara dimulai, mempelai wanita keluar diiringi dua wanita lainnya. Refan bengong melihat calon istrinya yang mengenakan kebaya putih khas pengantin.

Bukan gaun mewah yang biasa ia lihat selama ini. Astaga mimpi apa Refan, ia bisa menikah dengan pakaian adat seperti ini?

Mereka duduk bersanding dan saling mengucap janji.

Pernikahan mereka berjalan dengan lancar, hingga malam menjelang. Keluarga dari Alexander telah pulang kembali kekediamannya.

Refan melihat sekeliling, tidak ada satupun yang ia kenal, kenapa seperti ini sih? Ia merasa terasingkan.

Istrinya juga diam saja, ia cenderung cemberut dari awal sampai akhir acara. Apa ia tidak suka menikah dengan Refan? Kalau ya, kenapa tidak bilang?

"Hey, kau masih marah denganku?" bisik Refan. Haraya diam saja. Ia semakin cemberut dan buang muka.

"Hey, kalau marah, kenapa mau menikah?"

"Udah terlanjur nerima."
Refan diam. Nampak berfikir.

"Kenapa kamu terima?"

"Dipaksa."

Astaga... Jawabannya menyesakkan hati. Bisa tidak sih ia tak terlalu jujur begitu.

"Oke, " jawab Refan. Entah apa artinya.

****

"Kalian istirahat ya, kalian pasti capek kan," ujar ibu Hani. Selaku mertua Refan sekarang.

Mereka masuk ke dalam kamar yang mana ini adalah kamar Haraya. Refan duduk di kursi belajar. Menatap sekeliling kamar.

Kamarnya kecil sekali. Kamar mandi Refan terasa jauh lebih besar di rumahnya.

"Hoi... Suami... Kenapa bengong? Aneh liat kamar gue yang kecil?" tanya Haraya, yang entah sejak kapan sudah berganti pakaian. Dan kalian tahu apa? Pakaian apa yang dipakai istri Refan saat malam pertamanya?

Kaos oblong dan celana pendek!

Iya bukan lingerie seksi. Bukan... bukan... Bukan piyama tipis . Iya bukan...

Hanya kaos oblong dan celana pendek. Itu saja.

"Kamu tidur, dengan...?" Refan menunjuk pakaian yang dikenakan Haraya.

"Kenapa? Tiap hari juga gitu tidurnya," jelas Haraya santai.

"Udah sana ganti baju sih, bawa baju ganti kan?"

Refan mengangguk, dan meraih tasnya. Mengeluarkan kaos dan celana pendek. Tapi... Di kamar ini tidak ada AC.

Bagaimana ini, pasti panas sekali nanti.

Refan baru sadar, kenapa istrinya miskin sekali ya. Kenapa ia justru menikah dengan wanita seperti ini?

Sumpah ini jauh dari gaya hidup Refan selama ini. Refan meletakkan kembali kaosnya, ia hanya mengambil celana pendeknya.

Refan Dan Istri Tomboy-nya (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang