Dunia lain

6 1 0
                                    

#Misteri Dunia Lain
Oleh Purwanti Putri

Penakut dilarang baca saat malam..wkwk

Sebelumnya tak kusadari  kenapa ada hawa yang berbeda saat berada di suatu tempat. Apalagi tempat yang pertama dikunjungi.

Mulai ya..kih kih kih

SMA ku jauh dari kampung tempat aku dan keluargaku tinggal. Belum ada banyak kendaraan umum yang membelah hutan yang mengitari desa kami.

Untuk sekolah SMA kami harus ke kota kabupaten, dengan perjalanan yang lumayan melelahkan saat itu.

Setiap Senin pagi aku harus berjalan satu kilometer menuju jalan yang di lewati kendaraan.  Pukul setengah empat pagi mulai kulangkahkan kaki keluar dari rumah. Dengan membawa obor aku mulai berjalan.

Ada satu tempat yang paling membuatku galau saat akan melewatinya. Yups...kuburan cilik, orang di desaku menyebutnya. Saat melewati kuburan ini rasanya banyak yang memperhatikanku.  Padahal tak ada sama sekali. Brrrr....semilir angin fajar menambah bulu kudukku merinding.

Mulai tercium aroma wangi, menambah rasa deg degan di dadaku bagian kiri.

Aroma nya semakin terasa dekat. Ah... kaburrr. aku berlari sekencang mungkin untuk meredakan rasa takutku.

Berdiri sendiri dipinggir jalan, menunggu mobil bak yang ada tutup diatasnya.

Kok sendiri apa tidak ada temannya satu desa?tidak ada. Karena saat itu jarang sekali anak-anak di desaku melanjutkan sekolah setelah SMP.

Setelah beberapa menit aku menunggu, terdengar suara mobil yang akan membawa ke kecamatan. Ah lega bisa duduk manis sambil menutup mata dalam perjalanan.

Penumpang di kendaraan   ini paling banyak adalah pedagang, mereka menjual barang dagangannya dipasar yang berada di terminal bis kecamatan kami.

Suasana dalam mobil bak ini selalu sama, diam  tak bersuara, hanya sesekali suara ayam mengeok saat jalan terlalu bergelombang.

Sampai di kost, kubersihkan kembali badanku dengan mandi. Mulai nih aroma wangi mengikuti kemanapun aku pergi.

Hidungku terlalu peka untuk aroma yang satu ini. Wangi yang tak seperti parfum manapun.

Pulang sekolah adalah waktu ternikmat yang ditunggu anak sekolah, termasuk aku. Ku letakkan tasku di tempatnya. Bersandar di sofa depan kamar rasanya pasti nyaman.

Hummm.. aroma yang sama.
"Kamu masih disini" tanyaku pada siapapun yang tak terlihat yang sedang berada di dekatku.

Semilir angin tiba-tiba hadir, padahal tak ada yang menyalakan kipas angin. Seperti sebuah jawaban yang tersirat.

"Jangan ganggu ya, aku lagi capek". Tegasku sambil memejamkan mata.

Perlahan aroma itu terasa menjauh dan menghilang.

Kejadian seperti itu sering ku alami saat masa SMA hingga lulus.

Sampai sekarang, jika memasuki sebuah ruang baru, Indra penciuman ku  seperti memberi tau.

Pernah aku bertanya pada temanku. " Eh aromanya kuat banget, bener ga?"

"Aroma apa?" Tanya mereka.

"Ah, tidak apa-apa, forget it". Jawabku kembali.Dari pada mereka menganggap ku aneh.

Tiap tempat memiliki aroma berbeda. Ada yang rasa aromanya ringan, yang aku artikan ruangan ini tidak berbahaya,dan  ada yang aromanya berat menusuk. Biasanya aku menghindar untuk masuk ke ruangan seperti ini.

Kalo kamu belum percaya bahwa ada dunia lain disekeliling kita. Aku tekankan. Dunia itu ada. Entah seperti apa. Tapi aku yakin ada.

Sampai sekarang, setiap tengah malam, masih ku cium aroma nasi terbakar, ketela bakar. Seperti ada kesibukan didekat rumahku.

Ahh nanti membuat kalian lebih takut kalau ke kamar mandi. Cukup dulu ya.

Makasih yang sudah membaca.
Selamat malam. Kih kih kih....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Misteri dunia lainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang