18 : MEMORIA (4)

821 106 1
                                    

Kolam renang indoor dipenuhi murid kelas sebelas SMP Busan saat ini. Mereka tengah ujian renang. Jungkook baru saja melompat ke kolam bersama lima murid lainnya. Tubuhnya dengan lincah mengalahkan air di sekelilingnya dan menuju garis akhir dengan gaya lumba-lumba.

Eunha yang melihat Jungkook mengalahkan lima lainnya, takjub. Jungkook pasti akan mendapat nilai sempurna. Berbeda dengannya yang remedial.

Begitu sampai garis akhir, Jungkook naik ke atas kolam dengan sorak gembira. Eunha memberi tepuk tangan bersama sorakan pujian dari siswi yang lain.

"Gimana, Na? Hebat kan gue?" tanya Jungkook.

Rumah mengangguk pasti. "Ajarin gue ya? Gue remedial soalnya."

"Boleh."

>>><<<

Sesuai janji Jungkook tadi, setelah pulang sekolah, mereka mengganti baju dengan pakaian renang lagi. Jungkook mulai mengajari Eunha mulai dari mengatur napas, menjaga keseimbangan, dan praktek dengan dibantu Jungkook.

Dua jam berlalu tanpa disadari. Mereka beristirahat di tepi kolam dengan kaki berayun di dalam air.

"Kalau nggak gara-gara ujian sih gue males sebenarnya belajar renang," celoteh Eunha. "Apa gunanya sih pandai renang?"

Jungkook tersenyum lembut. "Banyak kok gunanya. Berenang itu dibutuhkan pada waktu yang nggak terduga. Contoh kecilnya nyelamati orang yang tenggelam."

Eunha menggumam mengerti.

"Sekarang waktunya lo praktek sendiri." Jungkook berdiri diikuti dengan Eunha.

Eunha bersiap berdiri di garis awal kolam renang sedangkan Jungkook berdiri tak jauh darinya. Eunha mengembuskan napas lalu terjun ke dalam kolam renang tersebut.

Awalnya lancar tapi saat di tengah-tengah sepertinya terjadi sesuatu pada Eunha di dalam sana. Sesuatu yang membuat senyum Jungkook menghilang.

Eunha kehilangan kendali.

Dengan segera Jungkook meloncat untuk segera menyelamatkan Eunha. Ia berenang dengan kecepatan penuh, menangkap tubuh Eunha dan membawanya keluar dari air.

Sayangnya Eunha tidak sadarkan diri lagi.

"Eunha! Bangun, Eunha!" panik Jungkook yang langsung memompa dada gadis itu. "Na, bangun! Please bangun!" Tak lupa Jungkook memberi napas buatan untuk Eunha. "Na, bangun, Na! Eunha!!"

Kedua hal itu dilakukan Jungkook secara berulang hingga akhirnya yang diharapkan pun terkabul.

Eunha sadar.

Eunha terbatuk sambil menyemburkan air dari mulutnya.

Jungkook bernapas lega, ia dengan segera memeluk Eunha lalu terisak di tengah pelukan tersebut.

Dengan perlahan Eunha membalas pelukan Jungkook. "Gomapta."

Jungkook melepas pelukannya berganti menatap Eunha lekat. "Jangan pernah berenang tanpa gue! Jangan pernah berenang kalau gue nggak ada di samping lo! Ngerti?"

Eunha mengangguk. Tak lama i terkekeh.

"Gue seneng punya sahabat perenang handal. Gue nggak harus pintar renang supaya bisa jaga diri. Gue juga nggak mau belajar renang lagi. Lo tau apa yang gue rasain pas tenggelam tadi?"

"Apa?"

"Gue ngerasa tercekik, terkekang, dan ngerasa seorang diri di dunia ini. Tangan gue terjulur tapi nggak bisa gapai apa pun. Sampai lo datang dan seketika gue tenang." Eunha diam sejenak sebelum melanjutkan lagi. "Gue pun jadi berpikir, saat gue di dalam air tanpa lo itu seakan gue di dunia ini tanpa lo. Dan gue nggak mau itu. Rasanya sama sekali nggak enak. Tapi, kalau gue di dalam air dengan lo, gue ngerasain sensasinya tenggelam pun nggak apa-apa. Gue ngerasa baik-baik aja selagi tangan gue bisa menggapai tangan lo."

Kedua sudut bibir Jungkook terangkat. "Mau di dalam air, mau di angkasa, mau di mana pun itu, lo punya gue di sisi lo. Jadi jangan khawatir sendirian."

"Kapan pun itu, kan?"

"Hm."

Eunha memeluk kembali Jungkook dengan senyum gembiranya. Jungkook juga membalas pelukan Eunha dengan bangga.

"Jadi gue bisa ngelakuin apa pun di dekat lo?"

"Apa pun, Na."

Zona Aman [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang