Rembulan Malang

31 5 1
                                    

Kini, petang datang
Menjemput sang surya
Menarik bayang-bayangnya, panjang
Senja, yang terantai kelam
Mengelayap kabur
Menyisakan momentum terindah

Berkeping-keping ku sercahkan
Sekuning jingga, di balik awan
Yang berbinar, tersingkir pergi
Oleh Dhurva
Bintang kecilku

Dan rembulan malam
Hadir, di setiap jenuhku
Menjadi saksi, namamu yang ku sanjung
Di sepertiga malamku
Ku bisikkan, pelan, pelan
Agar semesta turut merasa
Tertikam cemburu
Biarkan, aku tak peduli
Ini hak, kepemilikanku

Aku senang, dan itu sungguh-sungguh
Tanpa haluan yang menghadang
Dan menyengaja
Setiap kali berhadapan-Nya
Merasa dekat, serasa di dekap-Nya
Walau ku tau, itu kasatmata

Ku teriakkan namamu
Sangat, dan sangat keras
Hingga aku puas, lepas
Dari kepulan rindu
Yang kian membajak kalbu

Tak pernah ku merasa, lebih dari sekedar kata lelah
Bercerita panjang, mengisahkanmu
Kepada perancang kisahmu
Tempat ku mengadu nasib
Tempatku merintih sakit
Tempat ku mengutarakan pilu
Tempat ku bersandar
Tempat ku bernaung
Tempat ku bersimpuh, dikala terasa dan di rasa, menikam kebohongan ganas

Ketika purnama tak datang
Ingin ku kejar, ingin ku datang
Terkejarlah bayang-bayang hampa
Datanglah keinginan yang diterpa
Oleh tipu yang membiru
Dan jika benar-benar tak datang
Aku kan diam, tak berkutip
Bungkam seribu bahasa
Tak berani angkat kata
Pada sabit sekalipun

Karna aku terlanjur percaya
Pada rembulan
Yang malang nasibnya
Tertegun sesaat
Terlupakan, untuk kesekian kali

Jangan kau kutip
Rajutanku pada rembulan
Jangan kau intip
Rahasia ku tentang mu
Jangan kau berlalu
Jika rembulan malang itu, menyampaikan rinduku
Walau ku tau
Kau kan hidangkan
Sekernyit abai
Karna dialah, rembulan malang
Sang purnama sempurna

Cukup malam ini
Di heningnya malam
Izinkan ku, meminjam namamu
Tuk ku tunjukkan
Pada-Nya
Di sini, ada satu malaikat
Yang berhasil menghunusku
Dengan sorot matanya yang tajam
Bagai pedang yang menghujam

Walau ku tau pasti
Dia,
Lebih fasih mengerti
Isi hatiku, yang begitu muluk-muluk
Menjadi buram
Menjadi abu-abu.


Sebuah Sesal Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang