○○○ada dua tubuh gadis yang kini terbaring di ranjang yang segera di masukan cepat pada mobil ambulan dengan sirene emergency yang kini mengiringi riuh kerumunan masyarakat para penghuni universitas seoul.
satu tubuh milik kim jisoo, gadis yang lima menit lalu melompat dari gedung tinggi milik universitas seoul,
dan satu tubuh lainya milik lalisa yang seperkian detik kemudian pingsan setelah dengan histeris berteriak ntah karna keterkejutanya atau karna luka tusukan di perutnya gadis itu pingsan.jiyong yang menjadi satu-satunya saksi yang bisa ditanyai sebelum lisa sadar, masih dengan shock nya ia hanya terdiam, lidahnya kembali kelu dan hanya duduk di pojokan ambulan sambil memegangi tangan lisa di sampingnya.
kejadian naas ini menjadi topic hangat di berbagai berita live yang tayang di tv, sehingga baik seung hyun dan keluarganya dan ibu dari kim jisoo sontak terkejut dan bergegas berlarian ke rumah sakit dimana kedua gadis itu di bawa.
jisoo telah dinyatakan meninggal di tempat, gadis itu terkujur kaku dengan berlumuran darah di sekitaranya.
sementara lisa masih belum sadarkan diri setelah melakukan operasi untuk menghentikan pendarahan dan menutup luka di bagian perutnya.
seung hyun sibuk menanyai jiyong yang saat itu menyaksikan seluruh kejadianya,
"jisoo bilang dia hamil, dia di perkosa pacar ibunya"
seung hyun membelalakan matanya tak percaya, gadis yang ia cintai pergi dengan cara dan kondisi yang tragis,
tuan manoban tampak berselisih paham dengan ibu dari kim jisoo setelah mendengar penjelasann dari jiyong, ia sangat menyayangkan bagaimana seorang sahabat sekaligus ibu bagi anaknya bisa membiarkan hal tersebut hingga anaknya memutuskan untuk bunuh diri.
tak lama kemudian lisa tersadar, ia tidak mengatakan sepatah katapun, ia juga tak menatap siapapun, pandanganya kosong seakan ada yang hilang ntah apa.
ibu kim jisoo menyalahkan semua pada lisa, ntah dimana otaknya dia bilang itu salah lisa karna tak menghentikan aksi bodoh dari kim jisoo, lisa tak menghiraukanya.
sementara seung hyun, ia tak mau menemui lisa, ntah apa alasanya yang jelas jiyong beranggapan bahwa pria itu sangat terpukul atas kepergian jisoo dan sedikit kecewa pada perlakuan lisa pada kim jisoo.
"lisa..." ucap ayahnya sambil mengelus lembut kepala lisa
"seung hyun oppa...."
ayahnya menggeleng saat lisa menyebut nama kakaknya yang bahkan tak hadir disana, ayahnya kembali mengelus kepalanya lembut
"dia marah padaku..."
"gwenchana...bukan salahmu"
tiba-tiba satu panggilan dari handphone tuan manoban berdering, membuat pemiliknya harus mengangkat telphone dan keluar meninggalkan lisa.
"lisa....." panggil jiyong, lisa tak bergeming ia bergegas turun dari ranjang rumah sakit dan mencabut paksa jarum impus yang semula melekat di pergelangan tanganya, seperkian detik kemudian ia berlari, yang akhirnya diikuti jiyong.
sepasang mata bulat milik lisa menelaah mencari sosok seung hyun, ia menemukanya di depan ruang otopsi, tengah duduk dan merenung.
"oppa...." panggil lisa, seung hyun yang menyadari kehadiran lisa lantas memalingkan pandanganya dan bergegas pergi menjauhi lisa.
lisa tak tinggal diam, ia terus saja mengikuti seung hyun dengan langkah kaki gusarnya yang tak dihiraukan seung hyun.
"oppaa...."
"oppaa.."
seung hyun berhenti, lisa melihat tangan seung hyun yang mulai mengepal, tanpa berbalik melihat lisa ia berbicara
"berhenti..."
"aku mohon..berhenti mempermainkan hati orang lain sesukamu hanya karena aku"
"oppaa...kau membenciku?" tanya lisa lirih
"ya"
"selain itu aku lebih membenci diriku sendiri karna ulahmu itu disebabkan olehku"
"bukan hanya kau yang terluka atas perpisahan kita, aku juga, cobalah menerimanya, dan berhenti menebar luka pada orang lain, mereka tak bersalah"
"oppa...miane"
seung hyun menyeringai, dan terkekeh seakan meremehkan permohonan maaf yang refleks lisa ucapkan
"anni...bukan padaku, kau harus mengatakanya pada orang-orang yang kau sakiti"
"kau pikir aku tidak tahu? kau mempermainkan banyak orang seperti jungkook, jisoo, bahkan jiyong?"
lisa terdiam, mematung pada tempatnya, membiarkan seung hyun berlalu dengan kemarahan sekaligus kesedihanya.
"harus kuapakan kau hmm? ah...kau ingin mendengarnya lagi?"
"aku..membencimu" tegas seung hyun yang kemudian mempercepat langkahnya, meninggalkan lisa dengan tangisnya yang mulai pecah.
sementara itu raut wajah seung hyun juga tidak baik-baik saja, setelah sengaja menyakiti gadis yang masih ia cintai dengan kata-katanya, air matanya sempat lolos yang seperkian detik kemudian di tepisnya,
'benar ia harus melakukan ini' ucap pria itu menekankan pada dirinya sendiri, agar gadis itu membencinya, agar lisa tidak lagi sakit dengan perasaanya, biarkan rasa sakit itu hanya dimiliki seung hyun saja, sungguh ia rela menanggung semuanya.
sementara itu jiyong yang mengikuti lisa tentu saja mendengar semua perbincangan sepasang adik kakak itu, ia berhenti dengan jarak 2 meter dari tempat lisa kini menangis, ia menahan dirinya untuk tidak menghampiri lisa, gadis itu tak akan senang dengan kehadiranya, lisa tidak akan senang jika terlihat sangat menyedihkan di depan jiyong.
sudah sekitar satu jam gadis itu terus berdiri di tempatnya, 'ia masih menangis' pekik jiyong.
jiyong seakan kehabisan akal bagaimana cara menghiburnya tanpa membuat lisa tidak enak dengan kondisinya sekarang, ia hanya ikut berdiri sebelum akhirnya ia memutuskan untuk tiba-tiba menggendong gadis itu.
masih dengan keterkejutanya lisa segera menepis air matanya yang mulai mengering, menatap heran pria yang kini menggendong nya.
"appa yang oppa lakukan? turunkan aku !" pekik lisa yang masih terheran
jiyong masih tak bergeming, ia menggendong lisa dengan kaki-kakinya yang berlari kecil.
"dokter memarahi oppa, dan meminta oppa untuk membawamu kembali" bohong jiyong
"lantas kenapa menggendongku? aku bisa jalan sendiri"
"bukankah kau senang? kau selalu merengek minta di gendong kalau bergegas ke ranjang"
"hyakkk !! itu berbeda, ini ranjang rumah sakit" sanggah lisa
"jangan bilang oppa mau bermain juga di rumah sakit !"
"hey ide bagus, kau menantangku lagi?"
"hyakkk !!!!!!" teriak lisa
"kenapa? memangnya tidak boleh?" tanya jiyong menggoda lisa
"hyakkkk !!! jiyong oppa turunkan aku sekarang !"
"tidak mau"
"kau tidak serius bukan?"
"aku tidak pernah seserius ini sebelumnya"
"hyakkk !!! kwon ji young !"
○○○
KAMU SEDANG MEMBACA
MonaLISA Manoban (Jilice) (GDlisa)
Fanfictiongadis misterius yang sulit di deskripsikan oleh kata2 Dan Pria logis