Annisa, gadis cantik berusia 20 tahun, yang hidupnya penuh akan imajinasi dan hayalan.
Binar, seorang dokter muda berusia 25 tahun, mapan dan tentu saja tampan.
"Ingat tujuan hidup ini untuk membahagiakan diri sendiri!!"
Nama ku Annisa lahir tanggal 14 februari 20 tahun silam, aku seorang mahasiswi desain interior semester 5 di salahsatu universitas swasta di Surabaya, kenapa nggak di negeri aja? Ya, jawabannya karena aku bodoh. Bukan, sebenarnya aku bukan orang yang tak berguna, aku mempunyai kelebihan lain yaitu menggambar. Untuk urusan desain jangan tanya lagi, aku pakarnya. Bahkan sejak sma namaku sudah tercatat sebagai siswa berbakat walaupun di pelajaran umum aku nol..
Aku anak pertama dari dua bersaudara. adikku Annita masih duduk di bangku sekolah menengah atas negeri di Surabaya, ibuku seorang pegawai negeri sipil di pemerintahan kota Surabaya, dan terakhir ayah ku adalah seorang Bintara (sersan mayor) TNI angkangkatan laut. Aku bahagia dengan kehidupanku, walau sederhana tapi berkecukupan. Segala sesuatu yang aku inginkan pasti akan di kabul kan oleh orangtua ku, dan yang terpenting mereka menyayangiku.
Introvert, satu kata yang sangat melekat pada diriku, kenapa aku bisa bilang begitu, karena banyak temanku yang mengatakan nya kepada ku.
Banyak yang bilang bahwa manusia seperti ku akan susah mempunyai teman apalagi pacar, tapi semua itu tidak berlaku untukku, aku bahkan mempunyai sahabat-sahabat yang setia dan sangat mengerti diriku. Dan jangan lupakan bahwa diriku juga mempunyai seorang kekasih atau bahasa kekinian nya "taken".
Binar satya wijaya adalah nama kekasih ku saat ini, dia adalah seorang dokter mudah di salah satu klinik swasta di surabaya. usia kita memang terpaut cukup jauh, namun aku tidak peduli karena nyatanya diriku sangat mencintai nya.
Awal mula diriku bertemu dengan kak binar, adalah moment yang benar-benar memalukan menurut ku, dimana saat itu diriku yang sedang belajar mengendarai motor, tanpa sengaja menabrakkan diri ke pagar portal komplek perumahan sehingga membuat tangan ku terkilir, ayah yang mengetahui kejadian itu langsung membawaku ke sebuah klinik hingga aku bertemu dengan kak binar, dan dari situ lah kisah kami di mulai.
■ ■ ■
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
