33. [Changed]

258 52 2
                                    

Jungkook mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, suasana mobil terasa sunyi meskipun Jungkook sudah mencoba menyalakan musik cukup keras. Namun, bagi Yoora, pemandangan luar lebih menarik ketimbang Jungkook.

Tapi—bukan hal berbau pemandangan yang sedang Yoora pikirkan, melainkan hal lain. Entah Ia tak tau lebih spesifiknya, ingatannya tiba-tiba tertuju pada Jihoon. Hatinya serasa berat meninggalkan rumah, apalagi Seokjin sedang keluar dan tak ada dirumah. Alhasil, Ia hanya menitipkan Jihoon pada bibinya.

Padahal Ia sering menitipkan Jihoon, tapi untuk kali ini, Yoora merasa tak enak. Ada sesuatu yang mengganjal ketika dirinya meninggalkan Jihoon sendiri dirumah, Ugh, tidak-tidak, buru-buru Yoora menggeleng. Jihoon akan baik-baik saja, Yoora hanya merasa bersalah soal tadi pagi, maka dari itu Ia memikirkan Jihoon terus menerus.

Sebuah sentuhan hangat tiba-tiba terasa ditelapak tangan Yoora, ternyata sebelah tangan Jungkook sedang menggenggamnya. Wanita itu menoleh, menatap Jungkook bingung. “Ada apa, hm? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?”

Yoora menggeleng pelan, lantas memberikan senyuman tipisnya. “Tidak, aku hanya sedang memikirkan...” Wanita itu menggiggit pelan bibirnya, ragu. “...Anakku.”

“Ah—Jihoon maksudmu?” tanya Jungkook, Pria itu sesekali menoleh hanya sekedar melirik Yoora. Yoora hanya mengangguk, yang tentu masih bisa Jungkook lihat dari ujung matanya. “Kenapa Jihoon? Apa kau sedang ada masalah dengannya?”

“Ya, begitulah. Biasa anak kecil,” Yoora terkekeh pelan.

“Tidak usah dipikirkan, nanti juga akan baik sendiri.” Kini lengan kokohnya berpindah mengusap kepala Yoora. Lalu, berpindah lagi mengambil sebelah tangan Yoora kemudian menciumnya lembut.
Yatuhan, bolehkan Yoora berlari saat ini? Jantungnya benar-benar tak normal sekarang. Yoora yakim wajahnya sudah memerah sekarang. Wanita mana sih yang pipinya tak bersemu merah diperlakukan seperti ini?

===

Jungkook membuka pintu berwarna putih dihadapannya dengan pelan, Pria itu membiarkan Yoora masuk lebih dulu, setelah itu baru Jungkook menyusul. Mata Yoora mengerjap tak percaya begitu melihat isi dalam mansion Jungkook, ya kali ini Jungkook tak membawanya ke restaurant mewah, melainkan mansion Pria itu sendiri.

Furniture yang sangat classic namun terkesan elegant, sangat pas disandingkan dengan seorang Jeon Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Furniture yang sangat classic namun terkesan elegant, sangat pas disandingkan dengan seorang Jeon Jungkook. Bukannya norak atau apa, tapi Yoora benar-benar menyukai design interior ruangan ini.

Ditambah beberapa bingkai foto yang terpajang rapih disetiap sisi dinding.

“Kau menyukainya?” Jungkook bertanya, suaranya merendah dan terdengar tepat ditelinga Yoora, membuat Wanita itu sedikit merinding akibat tindakan Jungkook. Dan tanpa diduga, Pria itu memeluk tubuh Yoora dari belakang.

Yoora menggigit bibir bawahnya, kencang-kencang. Lalu, mengangguk seraya tersenyum.
“Kau adalah Wanita pertama yang aku bawa kesini.”

Kepala Yoora menoleh kesamping, sehingga mengikis jarak wajah Jungkook dan dirinya. “Benarkah?” cicit Yoora.

BETWEEN YOU AND ME [US] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang