1.

1.2K 11 0
                                    

Selamat membaca.....

Ya Tuhan dia begitu sempurna, tetapi dia sudah mempunyai pasangan. Aku menghela napas kasar kurasa aku memang harus berdansa sendiri.

Tiba-tiba sebuah tangan menepuk pelan pundakku. Aku menoleh dan terkejut bukan main, dia berdiri di depanku menjulang tinggi. Dia meraih kedua tanganku dan mengecup satu persatu kemudian ia mendekapku perlahan sangat lembut dan aku menyukainya. Aku sedikit terlonjak saat dia menciumku, dengan bibirnya yang basah dan lembut. Sesekali ia menggigit bibir bawahku memaksa agar aku membuka bibirku. Lidah kami bergelut, tangannya yang besar meremas payudara kiriku.

Mmm...Aku melenguh pelan dan semakin merapatkan dekapanku.

"Samantha!!!. Bangun sekarang atau Mama akan membangunkan dengan segayung air!!".

Ya ampun kurasa aku mimpi basah lagi....

"Pagi Ma", sapaku dingin. Sebenarnya aku tidak marah pada ibuku tapi ia sudah merusak mimpiku.

"Kau bilang ada kuliah pagi ini?kenapa tidak langsung bangun?", pertanyaan Mama membuatku sedikit berpikir.

"Kurasa aku masih mengantuk Ma", jawabku sekenanya.

"Baiklah jangan lupa selepas kuliah pergilah ke tempat Danny", langsung saja bola mataku memutar.

"Jangan melakukan hal konyol seperti itu Samantha!", tegas Mamaku.

"Okey Ma,.aku minta maaf. Aku ganti baju dulu ya", segera mungkin aku melesat menuju kamar tidur ku.

Biar kuceritakan sedikit tentang siapa itu Danny, dia adalah sepupuku dari pihak Mama. Dia seorang guru juga seorang penari khususnya salsa. Dialah yang mengajarkan tentang tarian asal Kuba tersebut. Daripada menari aku lebih menyukai mendekam dalam perpustakaan dan membaca seratus buku novel ketimbang bergoyang di hadapan banyak orang, katakan aku orang pemalu.

Jadi begini Mama ku memaksakan untuk menjadi penari salsa karena cita-citanya yang kandas karena melahirkan aku. Bukan, bukan dia tak sayang padaku lalu balas dendam. Mama hanya ingin aku mempunyai aktivitas yang padat. Tidak cuma kuliah lalu pulang dan tidur. Menurut Mama semua hal itu kurang menggairahkan karena sebagai remaja aku kurang dinamis begitu katanya.

Tapi kataku aku baik-baik saja, aku beraktivitas sesuai keinginanku. Tapi sekarang sudah berbeda. Dua minggu ku lalui di tempat kursus dansa mempelajari teknik-teknik menari dengan baik. Danny bukan orang yang terlalu tegas biasa saja. Ya mungkin karena dia sudah punya kekasih itu pendapatku karena sebelumnya Danny cukup tegas dalam mengajar.

"Aku berangkat dulu, Ma", aku mencium pipi gembilnya dan mengambil sepotong apel dari meja makan. Dan berlalu menuju kampus dengan naik bus .

**

Semoga suka...Cerita lain dari saya

My Sexy Partner Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang