Ku balikan badanku dan...
OMG!!
Itukan.....
Perrie?!
Sedang apa dia disini?
Dia jalan mendekat menghampiriku, dan sekarang ia tepat berada di depanku, dengan mata yg tajam menatapku dan senyuman liciknya "well, well, well" ucapnya sembari menepuk tangannya "hai Clara, bagaimana kabarmu?"ucapnya sembari beracak pinggang
"Aku? Tentu saja aku baik, bagaimana denganmu?"
"Aku? Hahaha... Tentu saja aku baik sama sepertimu, sweetheart" ujarnya menatapku tajam
"Lalu sedang apa kau disini? Ada yg perlu ku--"
"Aku? Kesini? Kau mau tau sedang apa aku di sekolahmu ini?" Ujarnya menunjuk bahuku
"Aku kesini hanya ingin memberi tahumu bodoh,"
"Aku? Me-memang aku salah apa?" tanyaku bingung
"Salah apa katamu? Kau salah apa? Oh my god, dasar bodoh" ,"kau salah karna kau mendekati kekasihku" ujarnya menatapku tajam
"Mendekati kekasihmu? Hey, aku hanya berteman dengannya, dan kau tau itu" ucapku lagi
"Benarkah sweetheart? Berteman? Tapi jalan seharian dengannya? Memeluknya? Dan--"
"Memeluknya? Kapan aku memeluknya? Lagi pula jika memeluknya itu hanya pelukan sahabat, ga ada maksud lain" ujarku menahan emosi
"Terserah apa katamu loser, aku hanya ingin bilang, jika aku melihat atau kau ketahuan masih berhubungan dengannya, maka aku tak akan segan-segan membongkar rahasia bodohmu itu" ujarnya tersenyum dan menubruk bahuku dan bertepatan itu belpun berbunyi, anak-anak yg sedari tadi melihatku dengan Perrie-pun segera ngacir ke kelas masing-masing
"Dasar org gila, ga jelas tau ga Ra" ucap Anggi
"Udah Ra, gausah lo fikirin apa yg dia bilang, kita kelas aja yuk, ntar di marahin Mr.Ryan lagi" ujar Cassie merangkul ku
--
Malam ini bintang tampak redup, mungkin ia mengerti bagaimana perasaanku sekarang
Ntahlah, ntah apa yg membuatku begini.
Di hari pertama aku sekolah lagi, aku di labrak seperti itu.
Dulu sih aku juga pernah di labrak seperti itu karna aku tak tahu jika pria yg saat itu dekat denganku sudah mempunyai kekasih. bagaimana aku tau jika ia memiliki pacar atau tidak? Dia bilang kalau dia single padaku, yasudah karna menurutku aku tak mengganggu hubungan siapapun aku ya biasa saja
Tapi kali ini, aku merasa kalau aku mengganggu hubungan Perrie dan Zayn, dan yg bikin aku sedikit takut, ia mengancamku karna aku di bilang dekat-dekat dengannya.
Jelas dia yg mendekatiku bukan aku, tapi, yaa kalau dari awal aku tak menanggapinya atau bahkan sampai mencintainya seperti ini, pasti ini tak akan terjadi
Drrt...Drrt...
Ponselku bergetar menandakan ada telfon, siapa yg menelfonku malam-malam begini? Gak biasanya
"Halo?" Sapaku tanpa melihat layar ponselku
"Hi chubby how r u?" tanya lelaki di sebrang sana, oh my apakah dia?
"Zayn?" tanyaku balik
"Yeah honey, it's me, how r u?"
"I'm good, Z. Umm... Sorry aku lagi sibuk, bye" ucapku langsung mematikan sambungannya
--
Zayn's pov:
"I'm good, Z. Umm... Sorry aku lagi sibuk, bye" ucapnya yg langsung mematika sambungan telfonku, ihh dia kenapa deh? Perasaan kemaren dia masih baik-baik saja mengangkat telfonku, sibuk? Sibuk apa sih sampai ga bisa ngangkat telfonku?
"Zayn ada yg mau ketemu lo nih" ujar Harry dari luar kamar Zayn
"Siapa?" tanyaku
"Ini si-- eh, lu sembarangan masuk kamar orang aja" ujar Harry lagi
"Biarin, inikan kamar cowo gue, ya terserah guelah keribo" ujar cewe yg ku tau siapa dia
"Perrie?! Kamu--"
"Zaynn, aku kangen sama kamu" ujar Perrie memeluk Zayn erat
"Hptt... Perrie, ak-aku ga bisa nafas" ujarku sesak nafas karna pelukannya yg sangat erat itu
"Eh, hehe maaf sayang aku ga sengaja, hehe, abisnya aku kangen banget sih sama kamu" ucapnya merenggangkan pelukannya
"Bukannya kamu ada tour ya?"
"Emang, tapi hari ini sampe tiga hari kedepan aku dayoff sayang, jadi aku bisa deh nemenin kamu--"
"Huh?! Kamu? Temenin... Yaampun gausah repot-repot Perrie, kamukan perlu istirahat, gunain waktu tiga hari kamu itu buat kamu istirahat" ujarku melepas pelukannya, uuh aku merasa geli jika di peluk seperti ini
"Ihhh cowo aku ini, perhatiannyaa" ujarnya mencubit pipiku dan di ikuti senyuman dariku
"Kamu tadi habis telfonan sama siapa?" tanya Perrie, loh kok dia bisa tau?
"Kan aku udh pernah bilang, aku tau siapa aja yg nelfon dan sms kamu, siapa sayang?" ujarnya ngelendot di tanganku
"B-bukan siapa-siapa ko, lepas ya" ujarku melepas tangannya dari tanganku
"Bohong, kamu abis telfonan sama Clarakan? Iyakan?" teriaknya
"Nah itu kamu udah tau, kenapa kamu nanya lagi sama aku?"
"Ohh jadi bener kamu masih berhubungan sama si Clara-Clara itu? Huh?"
"Lah ya emang kenapa? Dia temen aku" ujarku penuh emosi
"Aku bilangin ya sama kamu, dia itu anak miskin, cuma anak aji mumpung yg bisa sekolah di sekolahnya sekarang, dia juga tinggal di apartement yang kumuh gitu, dia jelek, dia--"
"Shut up! Kamu bisa gak, sekali aja ga usah ngejudge orang? Aku ga suka ya, kamu ngejelekin dia gitu!" ujarku penuh emosi
"Apa kamu bilang? Kamu ga suka kalau aku ngejelek-jelekin dia? Emang dia siapanya kamu sampe kamu belain dia huh? Saudara tersayang kamu aja sering ngeledekin aku tapi kamu cuma diem aja! Ga pernah marah kaya gini!" ujarnya mendorong bahuku "apa kamu ga cinta lagi sama aku? Huh?" Ujarnya menunjuk dadaku dengan wajahnya yg sudah basah
"Ya, aku ga cinta lagi sama kamu! Dan aku nyesel pernah pacaran sama kamu! Dan sekarang tolong kamu keluar dari kamar aku! Keluar!" ujarku penuh akan emosiku
"Tanpa kamu suruh aku juga bakal keluar! Dan aku juga nyesel pernah kenal dan pacaran sama kamu!" ujarnya keluar dan membanting pintu kamarku
Sorry for late update:)
Don't forget for vomment guys
Xoxo;)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard Is My Girlfriend // z.m
FanficCerita pertama gue. Jadi masih banyak banget kesalahan bahasa inggris yang di gunain hehe. Masih belom sempet buat di perbaiki. So maafkan yaa! Jadi bodyguard? Mungkin mengasyikkan. Tapi, bagaimana jika anak pemain bola terkenal Robin Van Persie ya...