[3] Tatapan itu

245 25 4
                                    

Seolah olah kau tau titik terendah ku melalui matamu, luka itu terbuka namun sedikit tenang
- Karla

🦋 🦋 🦋

Wajah malaikat berhati iblis? bagaimana bisa? karla memandang gerombolan laki laki yang karin tunjukan, wajah mereka ganteng namun tak membuat karla tertarik. tipe tipe wattpad badboy atau coolboy? ah tidak mereka lebih tampan dari itu.

karla menatap karin seolah tak mengerti
"hah?"

karin mengendus melihat karla yang tiba tiba lemot seketika.
"Lo perhatiin mereka oke?" ucap karin yang di balas karla dengan menganguk nganguk kan kepalannya

" Pertama itu yang pakai jaket namanya Ray cowo yang playboy bermulut manis membuat siapa yang dia rayu jadi klepek klepek deh tuh, Terus lo perhatiin di sana itu Leo dia baik banget jarang mau gunain kekerasan dia lebih milih pake logika maklum pinter krna dia pinter makannya dia bisa nyari jalan keluar buat semua masalah gangorious,  terus lo liat yg lagi minun teh es di sana? nah itu Asep beh anaknya ni ya suka goda godain siswi atau adik kelas paling humoris di antara semua nya, terus yang lagi ketawa itu namanya kavin dia wakil gangorious mulutnya pedas anak silat juga, Terakhir ini yang oaling tampan namun paling nekutin. itu cowo yang make jaket terus ada bordiran sayap itu ketua gangorious Arlan ketus, punya tatapan maut, paling benci ada yang nge usik dia"   Ucap karin yang di tanggapi karla dengan mengangguk ngangguk takut

Serem juga kali berurusan sama mereka ber lima, ah karla harap mereka tak pernah saling kenal. Tapi nyatanya? kita tak tau akan takdir ke depannya bukan?

" Gue merinding " ucap karla di iringi tawa garing nya. karla menatap 3 perempuan yang menghampiri kelima pria tadi. Karla sudah kenal dengan mereka karna saat pertama kali masuk karin sudah mengingatkan ia tak berurusan dengan ketika perempuan itu. siapa lagi kalo bukan Queener? Bianca cahya dan intan. Para most wanted girl

Bia kala itu langsung duduk di samping arlan seperti menggoda pria tersebut tetapi arlan tak mengubris kedatangan bia. ia malah sibuk berbicara kepada asep sambil beberapa kali tertawa. Karla yang melihat itu seolah geli melihat tingkah bia seperti itu mencari perhatian pikirnya.

Karla memperhatikan arlan yang bersama bia dan asep itu, namun tiba tiba Arlan menatap ke arahnya tepat di matanya dan mereka menatap satu sama lain. Karla memelototkan matanya. Seringai arlan di bibirnya muncul dan karla langsung mengalihkan pandangannya. Dia keciduk menatap Arlan, ah pasti laki laki itu akan besar kepala menganggap karla menyukainya.

Tanpa karla sadari arlan masi menatap karla melihat gelagat perempuan itu. Pipinya merah sepertinya menahan malu dan itu sangan menggemaskan. Ah? apa tadi? arlan bilang menggemasakan? tidak dia tak pernah memuji wanita. Arlan langsung membuang pikirnnya itu, ada apa dengan ia?

Karla melanjutkan memakan bakso nya, mengerutuki dirinya yang tadi terus menatap arlan sampai pria itu mempergokinya. Malu bangettt

"ANGGA!" Itu suara karin. Karla menatap karin yang memanggil seseorang yang namanya asing bagi karla. Tak lama seorang laki laki datang menghampiri keduanya sembari duduk di depan karla.

"Woi angga lo kapan balik kok gak bilang bilang" Ucap karin yang akrab dengan orang yang duduk di depan karla ini. Laki laki itu tertawa sedikit sebelum menjawab pertanyaan karin.

"Baru tadi, belum sempat ngabarin lah eh udh ketemu lo duluan, lo gimana kabarnya?" laki laki yang di panggil angga itu menjawab karin

"Pantes, oh iya ini kenalin temen baru gue biasa anak pindahan" Ucap karin lagi sambil menatap ke arah karla. karla yang mengerti maksud karin langsung saja menyelodorkan tangannya ke hadapan angga.

"Karla" Ucap karla sambil tersenyum se ramah mungkin

Angga membalas jabatan tangan karla
"Angga, lo yang tadi di perpustakaan kan?" ucap angga menanyai karla

Ah iya karla ingat mengapa ia merasa tak asing dengan pria ini, ini pria baik yang menolongnya tadi di perpustakaan. Akhirnya karla bertemu dengan pria ini lagi.
"Ha iya, makasih ya bantuannya" ucap karla canggung

Angga tersenyum manis,bukan bahkan sangat manis menurut karla
"Santai aja"

Karin menatap karla dan angga heran
"Udah kenal?"

"Ah ini yang gue ceritain ke lo tadi kar, cowo yang nolongin gue di perpus" ucap karla

"Oh ini mah gue kenal angga, ini si angga anak paskibraka kemarin 17 agustus die tuh yang ngibarin di istana negara perwakilan provinsi kita jdi ngibar di nasional. Pasuka pembentang kalo gak salah ya ngga?" Ucap karin

Angga mengangguk ngangukkan kepalanya
"Kemarin mereka abis liburan ke bali gitu, makanya sekarang lo baru liat kar" sambung karin lagi

Karla menatap takjub kepada angga yang menurutnya hebat bisa sampai ke tingkat tinggi itu sangat keren.
"Wah keren banget". ucap karla antusias

Lalu Karla, karin dan angga terus lanjut bercerita mengenai pengalaman angga saat liburan dan saat pengibaran, karla beberapa kali tertawa dan menatap takjub ke arah angga. seolah olah cerita angga sangat seru dari bakso yang sangat legendaris di sekolahnya yang tak di hiraukan karla

tanpa karla sadari Arlan menatap karla, tanpa melewatkan berbagai eksperesi gadis itu.

🦋 🦋 🦋

TERIMA KASIH SUDAH BACA SAMPAI PART INI

Jangan lupa vote komen untuk membuat saya rajin mengupload🖤

KARLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang