amor verdadero ; minyoon

Amor Verdadero - 1

Sebelum mulai, Ti mau ucapin terimakasih untuk; RINNEXD Angelx_26 graygomez

Makasih buat Angelx_26 karena sudah mau sumbang plot ceritanya, lalu untuk RINNEXD dan graygomez yang sudah bantu cari judul, juga kalian yang sudah lapang dada mendengarkan keluh kesah Ti karena kena WB—penyakit para author WP:')

Ti sempat uring-uringan karena deadlinenya, Ti kelarin ini kebut semalam, ditemani para manusia diatas itu:')

Maaf jika ceritanya tidak jelas, karena ini sedikit dipaksakan—karena Ti gak pintar bikin cerpen, bisanya bikin yang panjang karena otak selalu memberikan ide laknat:')

Yasudah, selamat menikmati❤

Park Jimin, seorang pemuda dengan visual tampan—sangat tampan—itu berjalan melewati koridor kampus dengan santai. Sesekali menyapa balik para siswa yang menyapanya.

"Hey, Jim! Tunggu aku!" panggil seseorang.

Jimin menoleh lalu tersenyum mengetahui siapa yang memanggilnya.

Min Yoongi, si tubuh mungil itu. Gadis lucu dengan rambut panjang hitamnya. Sangat menggemaskan.

"Ah, kau itu berjalan cepat sekali, tau? Aku beberapa kali memanggilmu, tapi kau tidak merespon, dasar!" Si mungil menggerutu sebal, membuat Jimin terkikik melihat aksinya.

"Oh maaf. Aku tidak mendengarmu, karena aku sibuk memikirkan seseorang."

Yoongi menoleh, menatap Jimin lekat dimatanya. Lalu dirinya menghela nafas, "Baik-baik, aku tau kau sedang memikirkan kakak senior kita yang seksi itu. Kak Seulgi, 'kan?"

Jimin hanya terkekeh tanpa meng-iyakan atau mengelaknya. Tapi menurut Yoongi, itu adalah jawaban yang cukup untuk membuktikan bahwa seorang Park Jimin menyukai Kang Seulgi si perempuan seksi.

Awalnya Yoongi tidak percaya dengan gosip murahan Park Jimin dan Kang Seulgi, namun melihat reaksi Jimin sekarang, itu cukup memberikan bukti bahwa keduanya memang memiliki ikatan.

"Baiklah, aku tidak ingin mengganggu aktifitasmu yang terlihat sangat menyenangkan. Aku pergi," ujar Yoongi, dirinya kembali berbalik lalu berjalan menjauh.

Jimin hanya menatap kepergian Yoongi dengan diam. Tak ada niatan untuk mengejarnya.

Walau lubuk hatinya bertanya-tanya.