TMYAP Bag 1 : Spring Day

348 55 6
                                    


🍀🍀🍀

Kediaman Jeon...

Selesai dengan acara makan malamnya, seluruh keluarga Jeon lebih tepatnya Jungkook Joohyun Taehyung dan Putri kecil mereka Kim Taerin berkumpul di ruang keluarga. Menikmati waktu kebersamaan mereka walaupun dengan anggota keluarga tidak lengkap.

Orang tua Jungkook? Ayahnya terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan mereka diluar negeri. Dan mau tak mau sang ibu pun harus menemani suaminya itu bertugas.

"Appa.. Boleh ya..."

"Tidak, Taerin sayang."

"Appa tampaan....."

"Jika appa tidak tampan, mana mau eomma mu menikah dengan appa."

"Benarkah? Kalau begitu appa akan semakin tampan kalau appa mau berbaik hati padaku." seorang gadis kecil memasang muka memelas yang ia buat seimut mungkin agar sang ayah luluh menuruti permintaannya.

"An-dwee...." jawab Taehyung gemas. Ia menarik pelan hidung kecil putrinya. "Masih terlalu bahaya untukmu bermain sepatu roda saat ini."

"Appa jahat. Aku mau ganti paman Jungkook saja yang jadi appaku." gerutu Taerin langsung turun dari pangkuan Taehyung dan berlari ke arah Jungkook yang sedang menahan tawa melihat keponakannya sedang merajuk.

Sementara Jeon Joohyun, ah ralat. Kim Joohyun, hanya tertawa kecil melihat tingkah laku anak dan suaminya itu.

"Jadi kau benar pindah bertugas ke Seoul?" tanya Joohyun setelah berhasil menidurkan Taerin dan melanjutkan obrolan bersama suami dan adiknya.

"Eoh. Hanya 6 bulan, setelah itu aku akan kembali ke Busan lagi." jawab Jungkook santai. Matanya masih terfokus pada game di ponsel yang dimainkannya.

"Kenapa kembali lagi? Ini juga rumahmu, Jeon. Kau tidak menganggap kami keluargamu?! " Taehyung mengusap punggung istrinya yang terlihat mulai kesal.

Dia cukup tau penyebab kekesalan Joohyun. Jungkook baru saja datang dua minggu lalu dan akhirnya mau tinggal bersama mereka lagi. Selama ini Jungkook selalu bersikeras menyewa hotel atau apartement setiap dirinya datang.

Alasannya untuk berlibur padahal sepasang suami istri itu juga tau kenapa sekarang Jungkook bisa berada diantara mereka.

Entah kenapa sulit sekali membuat Jungkook meninggalkan Busan.
Ya semenjak kejadian dua tahun lalu saat kekasihnya pergi. Jungkook lebih memilih tinggal di Busan dan bekerja sebagai dokter setelah dirinya di wisuda satu bulan sebelumnya.

Jungkook hanya akan datang ke Seoul setiap bulannya ditanggal tertentu saja. Tanggal yang dijanjikan gadis itu untuk bertemu.

"Bukan begitu noona, maksudk-"

"Sudahlah. Aku lelah menghadapi sifatmu yang tidak pernah berubah."

Joohyun sebetulnya senang saat sang adik datang tapi kedatangan adiknya yang masih berharap hal mustahil terkadang membuatnya kesal sendiri.

Jungkook akan pergi ke sungai Han untuk menunggu gadis yang sudah mencampakkannya. Joohyun tebak gadis itu sudah meninggalkan kenangan yang dalam bagi Jungkook. Entah apa tapi itu yang terjadi. Membuat sang adik menutup diri dari perempuan lain.

Jungkook yang dulu ceria dan selalu tertawa dengan hal-hal lucu disekitarnya, berubah menjadi pendiam dan dingin. Hanya kepada orang luar tentunya.

Joohyun benar-benar ingin adiknya kembali menjadi Jungkook yang dulu. Yang selalu dekat dengan keluarga. Terbuka dan tidak pernah menyendiri atau menyimpan masalahnya sendiri.

"Taehyung, tolong nasehati sahabatmu ini. Suruh dia mengobati penyakitnya sendiri sebelum mengobati orang lain." ucap Joohyun dan berlalu meninggalkan mereka berdua.

Jungkook mendongakkan kepala melihat kepergian Irene, "maafkan aku noona. "

"Yaaa kau ketinggalan kata oppa, sayang." teriak Taehyung tapi menyadari Joohyun sudah menghilang dari balik pintu membuat nya hanya bisa mengerucutkan bibirnya.

"Kau kan tidak lebih tua dari Joohyun noona, hyung. " celetuk Jungkook membuat Taehyung langsung menatap tajam padanya.

"Dimana kau bertugas nanti? "

"Seoul Medical Center."

"Daebaak!! Aku tidak percaya sekarang mempunyai adik ipar seorang dokter hebat."

"Kau berlebihan, hyung. Aku hanya dokter biasa dan saat ini tenagaku memang sedang dibutuhkan dirumah sakit itu."

Jungkook merasa tidak enak dengan sanjungan itu. Ya walaupun ia tau rumah sakit tempatnya bertugas merupakan rumah sakit terkenal. Bukan biaya mahal tapi kemampuan dokter-dokter disana yang membuatnya terkenal.

"Kau seorang dokter tapi mengobati sakitmu sendiri tidak bisa." sindir Taehyung.

"Itu tidak ada hubungannya, hyung. Aku yakin dia juga ingat dengan janji yang dia buat."
Jungkook benar-benar tidak bisa jika di minta untuk melupakan gadisnya.

Apa kau tau bagaimana rasanya jatuh Cinta? Rasanya...... Seperti kau memiliki semua alasan didunia untuk bahagia. Kau tidak memiliki isi dunia ini, tapi Cinta membuat kau merasa dunia ini hanya milikmu.

Hanya dengan melihat senyuman dari orang yang kita cintai,
"Aku tidak tau apa yang sekarang aku rasa. Yang aku tau, hidupku terasa lebih Indah dan bersemangat saat melihatmu pertama kali. "


Kim Yerim, gadis itu yang mencuri ciuman Jungkook saat ia tertidur di rooftop kampusnya. Gadis yang mengusulkan untuk membolos di satu mata kuliah dan berakhir dengan hukuman dari dosen. Gadis yang dengan sukarela menjadi pasien pura-pura Jungkook saat ia harus melakukan ujian praktek di kelulusannya.

Gadis itu adalah cinta pertama Jungkook...

"Memikirkannya lagi? Kalau dia mengingatmu, dia pasti akan menemuimu Kook. Tapi ini sudah dua tahun dan dia sukses membuat kau seperti mayat hidup setiap harinya." ucap Taehyung berhasil membuyarkan memori lama Jungkook.

Bagi Taehyung, Jungkook bukan hanya seorang adik karna statusnya yang sekarang telah menikah dengan kakaknya. Mereka sudah bersahabat sejak kecil, Taehyung sungguh peduli pada Jungkook dan menginginkan kebahagiaan untuk pemuda Jeon itu.

Taehyung juga tidak tega melihat istrinya terus menangis saat berkeluh kesah tentang Jungkook tiap malam.

"Kau pantas mendapatkan yang lebih baik darinya. Berjalanlah kedepan, jangan tertinggal dibelakang saat orang lain sudah jauh melangkahkan kakinya didepanmu."

Taehyung beranjak dari sofanya dan menepuk pundak Jungkook. Ini terakhir kalinya dia akan menasehati Jungkook, mungkin.
Tapi rasanya Taehyung juga ingin menyerah menghadapi si keras kepala itu.

"Yerim-ie. Apa aku harus melupakanmu sekarang? Kau tau, aku pun lelah terus menunggumu tanpa kabar. Tapi kenapa rasanya sulit menghilangkanmu dari pikiranku?" gumam Jungkook tertunduk. Menatap sendu foto lamanya bersama sang kekasih di ponselnya.

Ia merindukan senyuman manis itu :'(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia merindukan senyuman manis itu :'(

🎶Salju yang turun dimusim dingin
Dan pergi sedikit demi sedikit
Aku merindukanmu
Aku merindukanmu🎶

💜💜💜💜

To Me You Are Perfect [JungRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang