Bukan Yang Dulu

1.4K 152 20
                                    

"Rose, benarkah itu kamu? " Tanya Alvin dengan sorot mata tak percaya.
Sedangkan Rose hanya diam tak menyahut. "Aku tak percaya kita bertemu lagi di sini?

Sesaat Rose menatap Alvin tak terpaku namun tak lama dia kemudian menyadarkan dirinya. Bukan waktunya untuk terkejut bertemu dengan sahabat lamanya. Sahabat yang pernah dicintainya.

"Ya Alvin ini aku Rose, senang bertemu denganmu. Tapi maaf aku tak punya banyak waktu, Permisi. " Ucap Rose dengan nada datar. Lalu berlalu pergi meninggalkan Alvin begitu saja yang masih termanggu.

"Tunggu dulu Rose!" tahan Alvin mencoba berbicara lebih banyak pada Rose.

"Apalagi!"Bentak Rose kesal karena Alvin menghentikan langkahnya.

"Sedang apa kamu di sini?" Ucap Alvin spontan ingin tau.

"Apa kamu harus tau semuanya Alvin?!" Balas Rose dingin dengan tatapan tajam mengarah kepadanya.

Kata-kata itu. Kata-kata yang pernah diucapkan Alvin untuk Rose saat mereka berpisah dulu. Kini kata-kata itu kembali terucap sama persis oleh Rose lagi untuk Alvin dengan nada yang dingin. Rose melangkah jauh pergi meninggalkan Alvin. Langkah kakinya mantab dan sangat cepat. Seolah-olah sedang mengejar sesuatu yang mendesak. Sementara Alvin mematung di tempatnya.
Ada perasaan aneh dalam hatinya.
Kenapa Rose mengacuhkannya. Padahal dulunya mereka sangat dekat.

Beribu tanya memenuhi pikirannya.
Apa karena dia sudah menjadi Istri seorang sebaik Lucas. Hingga kini dia berubah dan menjadi sombong. Bahkan Alvin belum sempat menanyakan kabar atau sekedar menyapa lebih akrab lagi. Alvin juga ingin bertanya apa saja yang dilakukannya selama ini. Apa kesibukannya dan Apakah dia bahagia.

Alvin kini sukses dengan bisnis properti miliknya sendiri. Sejak keluar dari perusahaannya dulu bersama Rose,Alvin tak pernah melamar ke tempat lainnya lagi. Karena memang dia tak menginginkannya sejak dulu. Impiannya adalah ingin menjadi wirausahawan bukannya karyawan.
Namun karena Rose. Dia rela mengikutinya kemanapun Rose pergi. Sampai harus mengubur  impiannya dulu.

Kala itu Alvin ingin mengunjungi kakaknya yang kebetulan juga seorang polisi yang bertugas di kantor polisi itu. Kakak Alvin tak lain adalah Sersan Ridwan. Seorang polisi yang bertugas menyelidiki kasus Lukas. Takdir telah membuat mereka saling terikat. Mereka mungkin juga akan lebih sering bertemu satu sama lain.
Alvin mendengar suara teriakan keras seseorang yang memanggil-manggil nama orang yang dulu sangat dikenalnya. Dan dia juga sangat ingat itu suara siapa. Alvin melihat sosok pria seumuran kakaknya berlari mengejar seorang wanita yang bahkan tak bergeming ketika namanya itu di panggil. Meski suara panggilan itu sangat keras memenuhi ruangan tersebut. Orang yang memanggil itu adalah Izak yang masih dikenali oleh Alvin. Sedangkan yang dipanggilny adalah Rose wanita yang sangat dekat dengannya dulu.

Rose kini melangkah jauh meninggalkannya. Sikapnya kini sedingin es pula pada Alvin. Acuh dan tak peduli.

"Mas Izak? "sapa Alvin  memberanikan diri ketika Izak telah sampai di hadapannya

"Iya? " tanya Izak kebingungan karena sudah tidak mengenali Alvin lagi.padahal dulu Alvin setiap hari datang ke rumahnya meskipun jarang sekali mampir.

"Aku Alvin mas teman sekolah Rose dulu. " jelas Alvin pada Izak yang masih terlihat kebingungan. Menerka siapa orang yang dihadapannya saat itu.

" Oh Alvin! Si tukang jemput Rose. " Sahut Izak yang sudah kembali dalam ingatannya tentang Alvin.

"Iya mas yang itu. " Alvin meringis mengingat panggilan itu yang sudah lama sekali tak terdengar di telinganya. Memang kedua saudara lelaki Rose memberi Alvin julukan Si Tukang Jemput. Karena memang itu kerjaan Alvin setiap hari dulu. Mengantar jemput Rose kamanapun tujuannya. Yang memang sudah seperti tukang ojek saja. Lebih tepatnya tukang ojek pribadi.

Alvin menjabat tangan izak dan disambut hangat pula oleh Izak. Izak memang sudah menyukai Alvin sejak dulu. Bahkan Izak pikir kalau adiknya itu akan menikah dengannya.
Namun sayangnya takdir berkata lain. Adiknya kini menikah dengan orang yang salah sehingga membuat hidupnya kini penuh dengan  kesalahan pula.

"Sedang apa disini? Tanya Izak heran.

"Kebetulan saya mau bertemu dengan kakak saya mas. " Sahut Alvin sopan

"Apa kakakmu dalam masalah? " mendengar itu Izak terlihat cemas. Dia mulai berpikir apakah anggota keluarga Alvin juga terlibat oleh skandal. Skandal yang mencoreng nama baik keluarga dan menyakiti banyak hati. Seperti skandal yang kini menimpa keluarganya.

"Tidak mas, dia salah satu Anggota Polisi di sini."

"Benarkah? " Kini Izak berubah menjadi terkejut. Kakak Alvin adalah seorang polisi .

Tak pernah di bayangkan Izak sebelumnya. Namun mungkin itu ada untungnya. Izak pikir akan mudah jika kakak Alvin mau membantu masalah Rose juga. Karena mengingat hubungan mereka sangat dekat,tentu Alvin takkan segan membantu Rose.

"Iya mas. Mas Izak dan Rose sedang apa juga di sini?

" Rose sedang dalam masalah." Terang Izak lesu.

"Apa? Ada apa?" Kini Alvin terlihat terkejut sekaligus khawatir.

"Aku tidak tahu harus menceritakan darimana itu terlalu panjang. Intinya Rose ke sini untuk mencari tahu siapa orang yang telah menyelakai suaminya."

"Maksudnya Lucas!"

"Iya sekarang dia Koma di Rumah sakit selama hampir sebulan ini."

"Jangan-jangan ini adalah kasus yang di tangani kakakku mas."

"Benarkah itu?"

Ridwan pernah cerita pada Alvin dan Ayahnya kalau sekarang dia sedang menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga dengan skandal perselingkuhan didalamnya. Namun anehnya sang lelaki malah koma di rumah sakit sedang sang perempuan lenyap di telan bumi. Jika yang dipikirkan Alvin itu benar,maka sudah bisa di pastikan kalau Alvin telah mengetahui hal yang menimpa Rose. Karena setiap berada di rumah Kakaknya selalu membahas setiap kasus yang di tanganinya. Tak terkecuali kasus yang di tanganinya kali ini. Jika memang ini ada kaitannya dengan Rose entah apa yang akan terjadi pada Alvin.

Dia dulu memilih mengalah dan menyerahkan Rose pada Lucas karena Alvin sangat percaya padanya. Lucas adalah orang yang baik mapan dan juga dewasa. Tentu harusnya dia bisa menjaga Rose. Dan Alvin bisa rela menyerahkan Rose pada lelaki  yang pernah jadi atasannya itu.
Tapi jika lelaki baik itu memang orang yang di maksud dalam kasus kakaknya,Entah apa yang akan diperbuat Alvin. Alvin mempercayakannya maka di meninggalkannnya. Bukan untuk di sakiti seperti ini. Pantas saja Rose berubah kini. Alvin merasa bersalah karena sudah salah paham pada Rose. Dia berubah bukan karena sombong. Dia berubah karena dia tersakiti tergunjang dan mungkin juga hancur.

"Bisa jadi Mas, Ayo kita segera susul Rose," Ajak Alvin penuh khawatir.

Dia khawatir tentang Rose. Apalagi jika dia tau hal terperinci lainnya. Bahwa kasus ini takkan mudah diselesaikan. Ridwan kakak Alvin sudah pernah mengatakan hal tersebut. Kasus ini ada nama besar di dalamnya. Sehingga akan sulit untuk mencoba menguaknya.

Kasus ini tertutup sangat rapat.
Dan terlindungi sangat aman.
Dan bahkan bisa dengan mudah hilang.

REMBULAN TAK SELAMANYA MURAM/TEROR (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang