"Li Xiaoyi, sudah lama kita tidak bertemu. Kau sudah jadi gadis yang hebat. Aku bahkan dengar dari orang tuamu kalau kau sudah memenangkan tiga tender besar untuk perusahaanmu. Selamat."Puji Dao Ming Feng, ibu dari Dao Ming Shi dan Dao Ming Zhuang. Xiaoyi tersenyum paksa mendengar pujian tak tulus dari bibinya.
"Terima kasih."Dao Ming Feng memberikan senyuman angkuhnya dan ia kembali melihat Shancai.
"Tapi sayangnya, pertemuan kita hari ini harus di hancurkan dengan hama yang ada dirumah ini. Bagaimana bisa ada hama disini?"
"Ma! Shancai itu bukan hama!"Bentak Dao Ming Shi. Dao Ming Feng menatap putranya dengan tatapan dingin.
"Kau masih saja bergaul dengan gadis rendahan sepertinya. Bukankah aku sudah memperingatimu waktu itu?"Tanya Dao Ming Feng pada sang putra dengan penuh penekanan.
"Bibi kita hanya-"
"Tutup mulutmu! Aku tidak menyuruhmu untuk berbicara, Feng Meizuo."Meizuo pun menutup mulutnya. Tak berani melawan ibu dari sahabatnya itu.
"Aku tak menyangka, aku ingin kembali dan beristirahat dirumahku dengan tenang. Tapi aku melihat kalian disini sedang berpesta dengan para jelata ini."Tatapannya tertuju pada Shancai. Meilin sudah nyaris maju dan mengucapkan kata-kata sucinya sebelum Ximen menahan tangannya dan memberikan gelengan yang mengisyaratkan kata tidak.
"Jangan sampai kau berurusan dengan keluarga Dao Ming. Kita liat saja dulu."Bisik Ximen.
"Tch.."Meilin berdecak pelan.
Xiaoyi melihat sekelilingnya, Dao Ming Shi dan Meilin yang menahan emosinya, Ximen dan Meizuo yang berusaha tenang, dan Huaze Lei yang terlihat sedang menyiapkan kata-kata yang tepat untuk membela Shancai.
"Maaf, kalau aku membuatmu merasa seperti itu. Tapi aku bukan hama seperti yang kau katakan."
"Lalu apa? Kau itu memang hama yang menghambat pertumbuhan putraku menjadi seorang penerus bisnis usaha keluarga Dao Ming."
"Bibi, kurasa kata-katamu keterlaluan."Xiaoyi maju dan menatap sang bibi tepat di mata.
"Apa maksudmu, Li Xiaoyi? Kau juga membela perempuan hama ini?"Tanya Dao Ming Feng.
"Aku bukan membelanya, tapi aku hanya menegurmu. Apa yang kau ucapkan itu sangat keterlaluan. Apalagi kau adalah seorang ibu. Tapi ucapanmu sama sekali tidak mencerminkan sosok seorang ibu. Apa kau yakin, kalau kau seorang ibu? Atau kau itu seorang pebisnis tua yang hanya bisa menghakimi orang lain tanpa tau kebenarannya?"Dao Ming Feng menatap sang keponakan dengan tatapan tersinggung.
"Li Xiaoyi, ucapanmu sangat tidak sopan. Aku yakin kau jadi tidak sopan seperti ini karena kau bergaul dengan rakyat-rakyat jelata yang tak punya martabat itu. Li Xiaoyi yang kukenal dulu sangat bermartabat di hadapan siapapun"Ujar wanita berumur 40 tahunan tersebut.
"Bermartabat?"Xiaoyi tertawa sinis. "Kau hanya tahu tentangku bibi. Kau tidak pernah mengenalku. Dan juga, rakyat-rakyat jelata yang kau maksud memiliki sifat dan tingkah lebih baik darimu. Mereka tidak pernah memperlakukan orang dengan rendah seperti yang kau lakukan saat ini."
"Karena mereka harus tahu diri dengan keadaan mereka. Mere-"
"Bi, kau terlalu angkuh. Kau seharusnya memperlakukan orang lain dengan baik, agar kau juga diperlakukan dengan baik. Kau tahu kenapa putramu bisa melawanmu? Karena ia tidak punya sosok ibu yang dapat ia jadikan contoh. Dan satu lagi, Shancai adalah temanku. Aku tidak akan membiarkanmu menghinanya di depanku."Xiaoyi menekan semua kalimatnya. Ia menarik Shancai agar menjauh dari tempat itu.
"Meilin, ayo kita pulang. Tempat ini sepertinya berbau busuk. Sepertinya ada yang membawa sifat busuknya ke dalam tempat ini. Sampai-sampai baunya tak tertahankan."Sindir Xiaoyi dengan sangat sarkastik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DISCONTINUE] Love Is Exist [Meteor Garden 2018 Fanfiction]
Fanfiction"Jangan pernah menahan tangismu Lei. Semakin kau menahannya, terasa semakin berat beban yang ada di pundakmu."Gadis itu menatap pria di hadapannya. Pria di depannya menatap ke arah lain, tak ingin menunjukkan matanya yang sudah berkaca-kaca. "Kau ta...