💜💜💜💜
"Yerim, hari ini kau tetap dirumah sakit ya. Jaehyun akan menemanimu nanti. Jam 4, aku sudah membuat janji dengan dokter itu untukmu."
Ucapan Sooyoung tadi pagi membuat Yerim harus tertahan disini. Dia menunggu giliran untuk melakukan check up lagi pada matanya.
Satu jam lagi benar-benar terasa lama bagi Yerim.
Dia tidak suka jika harus berdiam diri tanpa melakukan apa-apa.
"Hahhhhhh" Yerim menghela nafas panjang. Dia tidak mau terlalu berharap banyak dengan keadaan nya. Semua yang terjadi, Yerim telah menerima nya.
Kecelakaan dan kehilangan penglihatan, dua hal yang didapatkan nya dua tahun lalu.
Semua terjadi saat ia sedang menunggu bis, tanpa diduga ada sebuah mobil yang melaju kencang menerobos pagar jalan dan masuk ke tempat para pejalan kaki.
Yerim tertabrak kencang hingga terpental beberapa meter kedepan. Pengemudi mobil yang ternyata sedang mabuk langsung diamankan dan telah mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
"Yerim-ah, kita harus masuk ke dalam sekarang." ucap Jaehyun tiba-tiba. Ia menuntun tangan Yerim untuk mengikutinya.
"Eoh."
"Apa mereka sudah menemukan donor untukku?"Jaehyun menoleh, sedikit merunduk karna tinggi Yerim yang tidak melebihi dagu nya.
"Aku tidak tau. Tapi aku berharap itu secepatnya terjadi." sahut Jaehyun sembari mengusap lembut surai pendek Yerim.
Yerim mengangguk. Sorot matanya yang kosong menatap lurus kedepan. Sama saja. Hanya kegelapan yang ia lihat.
Tapi itu tak membuat yeoja Kim patah semangat. Dia masih bersikeras menggapai cita-cita nya menjadi seorang perawat.
Dia masih bisa beraktivitas seperti biasa. Yang berbeda kini dia memerlukan sebuah tongkat untuk mengganti penglihatan nya saat berjalan.
Jaehyun, sahabat Yerim yang juga seorang dokter anak dirumah sakit itu memang selalu ada disaat Yerim membutuhkannya. Padahal Yerim bersikeras tidak mau menjadi beban untuk orang sekitarnya termasuk sang kakak.
Kim Seokjin, yang tak lain adalah pemilik rumah sakit tempatnya berdiri sekarang. Seokjin benar-benar mengurus rumah sakit peninggalan mendiang orang tua mereka dengan baik.
Jika bukan karna sang kakak tampannya itu, dia tidak akan mendapat izin untuk menjadi perawat disini.
Bukan perawat sungguhan, karna itu tidak mungkin dilakukan ditengah keterbatasan yang ia miliki.
Yerim hanya menjadi perawat yang menemani pasien anak-anak disana. Menemani dan menghibur mereka disaat mereka terpuruk dan bersedih dengan takdir yang menimpa mereka. Termasuk Yoonji.
Mereka telah sampai diruangan tempat Yerim memeriksakan matanya. Jaehyun mengetuk pintu dan berjalan masuk dengan Yerim disampingnya.
Seorang dokter muda menatap sendu gadis yang memasuki ruangannya. Menatap dalam mata gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
Beberapa menit dihabiskan dokter itu dengan hanya memandang Yerim. Tanpa disadari membuat Yerim sedikit canggung dengan suasana sepi diruangan itu.
"Apa kita bisa memulai pemeriksaan sekarang?" suara Jaehyun sukses membuat si dokter mengalihkan pandangan dan mengangguk pelan.
Setelah melewati beberapa tahap pemeriksaan, Jaehyun segera membantu Yerim untuk menggapai tempat duduknya.
"Apa hasilnya bagus dokter Jeon?" tanya Jaehyun.
Tubuh Yerim seketika menegang. Terkejut mendengar nama yang barusan diucapkan Jaehyun. "Jeon?"
Jungkook tersenyum dan mengangguk. Menatap lembut gadis yang mungkin sekarang sedang mengira-ngira tentangnya. Raut bahagia tidak dapat ia sembunyikan.
"Keadaan mata Yerim sudah sangat baik untuk melakukan operasi nanti. Kita hanya perlu menunggu kabar baik."
Deghh..... Suara itu..
Yerim sangat hafal suara itu. Suara yang dirindukan nya selama ini. Suara yang sudah dua tahun tak didengar karna ia yang lebih memilih menghilang setelah kecelakaan itu.Tidak!! Pemilik suara itu tidak boleh melihat kondisinya sekarang.
BRUGHH....
"YERIM!!" teriak Jungkook reflek mendorong kursinya dan menghampiri Yerim.
Yerim terjatuh saat mencoba bangun dan lari dari tempat itu.
"Apa yang kau lakukan, Yerim?" tanya Jaehyun khwatir dengan perubahan sikap Yerim.
"Jeon...Jungkook, apa itu kau oppa? "
"Ne, ini aku Jungkook." jawabnya sambil tersenyum manis. Walau ia tau Yerim tak bisa melihatnya.
Yerim membuang muka saat merasa pipinya disentuh oleh seseorang. Ia tau siapa pelakunya, karna Jaehyun tidak pernah berani melakukan itu.
"Andwee... Jaehyun oppa, ayo kita pulang. Aku ingin pulang sekarang." suara Yerim mulai terdengar serak. Menahan air mata yang mungkin sebentar lagi tumpah.
Yerim meraba-raba ruang kosong disampingnya, berusaha mencari keberadaan Jaehyun.
"Tenanglah, Yer." namja Jung langsung menggapai tubuh Yerim dan membawanya keluar.
Menyisakan tanda tanya besar dan kebingungan melihat yang terjadi barusan.Sementara Jungkook terdiam. Terkejut dengan reaksi yang Yerim berikan.
Dan tanpa sadar membiarkan gadisnya pergi lagi.
🎶Bukan, bukan hari ini
Pada akhirnya, bunga-bunga akan gugur
Tetapi bukan, bukan hari ini
Hari itu, bukan hari ini🎶💜💜💜💜💜

KAMU SEDANG MEMBACA
To Me You Are Perfect [JungRi]
FanfictionKisah Jeon Jungkook yang selalu setia dan bertahan sama cinta pertamanya, Kim Yerim... Ga pinter bikin deskripsi🙈🙈 Langsung baca aja ya😉😉 🗨Bahasa Baku🗨 Pict cover by myremkook