prolog

59.7K 2.2K 32
                                    

Pertama tama author mau ngucapin makasih untuk readers yang udah mau nunggu cerita ini

Part awal awal gak banyak perubahan, cuman berubah sedikit

Jika kalian berkenan membacanya kembali, silahkan tapi jika tidak juga tidak masalah, karena part awal masih sama.

________________

Jam menunjukan pukul satu siang matahari benar benar sedang berada di atas kepala, orang orang berlalu lalang menuju tujuannya sedangkan gadis cantik dengan pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya dan kerudung yang menjulur menutupi dadanya sedang termenung duduk di halte bis tak tahu arah tujuannya

Dalam benaknya dia tak boleh jauh dari daerah tersebut sebelum dia lulus kuliah dua tahun lagi untuk sarjana tapi dia tak punya biaya untuk kuliah sedangkan baru saja dia diusir atau lebih tepatnya pergi dari rumah bibinya tempat dia tinggal setelah ditinggalkan kedua orang tuanya meninggal sepuluh tahun yang lalu.

Walau pun dia punya pekerjaan, tapi dimana dia akan tinggal saat ini dan lagian gaji dari kerjaanya tidak akan mencukupi untuk biaya kuliah dan keperluan lainnya, karena selama ini biaya kuliahnya di biayai oleh paman nya

Beberapa jam yang lalu
Seorang gadis berjalan dengan santainya memasuki rumah yang terbilang sederhana namun modern

Tapi langkahnya terhenti ketika mendengar pertengkaran seorang wanita dan laki laki paruh baya

"Biarkan dia sampai lulus kuliah ma" kata laki laki paruh baya itu

"Tapi sekarang dia sudah umur 21 tahun pa, lagian keuangan kita sekarang makin menipis dengan hampir bangkutnya perusahan papa kita gak bisa biayain dia lagi" balas wanita itu dengan emosi

"Papa juga bisa kok biayain dia apa lagi dia kuliah tinggal dua tahun lagi"

"Iya karena dua tahun lagi, dia harus berusaha sendiri untuk biayain hidupnya, apalagi sekarang feni mau masuk kuliah nita harus tambah les pripat biaya kita makin bertambah pa kalau kita ngurusin dia juga" emosinya

"Tapi mah kalau kita usir dia sekarang mau tinggal dimana dia, biarkan dia cari dulu tempat tinggal ma"

"Nggak, mama gak setuju masa bodo dia mau tinggal dimana, lagian ni ya pa kita udah sepakat ngurus dia sampe dia umur 20 tahun tapi sekarang dia udah umur 21 tahun kita udah lebih 1 tahun urus dia dari perjanjian kita"

"Tapi mah....."

"Assalamualaikum" ucapku memotong percakapan om firman dan tante windi kemudian menyalami mereka

"Walaikumsalam syifa" ucap om firman kaget

"Maaf om, tadi syifa nggak sengaja denger percakapan om sama tante" ucapku

"Bagus deh kalau dengan jadi gak perlu di jelasin lagi" ucap tante windi pelan tapi sinis

"Mah..." bentak om firman

"Gak papa om, kalau om mau nyuruh pergi syifa sekarang juga gak papa om, syifa siap dan makasih om sama tante udah mau urus syifa selama ini. Syifa bener bener gak tahu harus balas budi gimana sama om dan tante"

"Gak gitu, maksud om, om udah anggap kamu anak om sendiri jadi kamu gak perlu balas budi"

"Terima kasih om, kalau gitu syifa kekamar dulu buat siap siap"

Dan berakhirlah sekarang aku di sini duduk di halte bis memikirkan masa depanku yang gak tahu harus di bawa kemana

Di tengah lamunanku mataku tertuju pada seorang wanita paruh baya yang kesusahan untuk menyebrang dengan barang barang di tanganya

Hati nuraniku langsung bertindak untuk membantunya "ibu mau menyebrang?" Tanyaku pada ibu yang akan menyebrang tadi

"iya neng" jawabnya

"Biar saya bantu" tawarku sembari mencoba mengambil barang barang yang dipengganya dan kemudian aku membantunya menyebrang

"Makasih neng" ucanya sambil menghadap kearahku

"Iya bu, sama sama" balasku dengan senyum

"Si neng mau kemana bawa ransel besar gini?" Tanya nya padaku sambil melihat ransel yang aku bawa

"Em... saya juga gak tahu bu" ucap ku tertunduk malu

"Apa kamu butuh tempat tinggal?" Tanyanya seakan tahu keresahan ku

"Butuh banget, apa ada kontrakan yang murah?" Tanyaku dengan antusias

"Em... bukan kontrakan sih, ini di rumah majikan saya, tapi mungkin si eneng harus jadi pembatu di sama mau?" Tawarnya

"Em... maksud ibu saya tinggal di sana dengan balasan jadi pembantu?" Kata syifa meminta penjelasan

"Sebenarnya majikan bibi sedang butuh pembantu tambahan, dan kemungkinan majikan bibi bakal menggaji kamu" jelas ibu itu

"Tapi bi, saya saat ini sedang kuliah, apa majikan bibi mau menerima saya?" Tanyaku ragu

"Kita coba bicarakan sama majikan saya, tapi kamu bisa mengerjakan pekerjaan rumah kan?" ujar nya

Satu masalah allah kasih dua solusi, alhamdulillah' pikir syifa bahagia

"Bisa bu, masak, nyuci, nyetrika ngepel semuanya saya bisa asalkan saya bisa tidur sama makan" ucaku dengan semangat

"Kalau gitu kamu ikut bibi biar bibi bicara sama majikan bibi"

"Iya bu iya"

"Oh ya kita belum kenalan ya, saya bi suriwati panggil aja bi suri"

"Saya syifa, As-syifa Qolbiyatunissa biasa di panggil syifa"

"Kalau gitu sekarang kita kerumah majikan bibi ya, semoga kamu keterima"

"Aamiin...... " kemudian kami pergi menuju rumah majikan bi suri

______________

Segitu aja prolognya ya.....
Coment ok.....

'Perbaiki dulu shalatmu'

[NS1]Bunda PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang