Prolog

3 4 0
                                    

°

°

°

Pacaran?

   Satu kata sederhana dengan berjuta makna di dalamnya.

   Bukan hal asing lagi di telinga remaja zaman sekarang, bahkan sudah banyak digandrungi oleh pemuda-pemudi, yang terbuai dengan tipu daya syaitan satu ini.

   Tipu daya yang mengundang banyak sekali benih-benih kemaksiatan di dalamnya.

   Padahal Allah sudah sangat jelas melarang untuk melakukan hal itu. Sudah terbukti dalam firman-Nya, yang tertera dalam Al-Qur'an Surah Al-Isro'Ayat 32.

"Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk"

(Q.S Al-Isro' Ayat 32)

    Namun entah minim pengetahuan mengenai agama atau karena enggan membuka telinganya, banyak diantara kita yang masih saja menganggap pacaran adalah hal yang biasa terjadi, bahkan ada yang menganggapnya sebagai suatu keharusan, padahal banyak sekali resiko yang harus di pertimbangkan.

    Patah adalah salah satu dari sekian banyaknya konsekuensi yang harus siap di hadapi bila mana menapaki jalan pacaran. Yang mengakibatkan banyak insan luluh-lantah karena tak bisa menyikapi patah hati dengan cara yang benar.

   Bagi mereka yang buta akan bentuk dari kasih sayang Allah melalui teguran patah hati tersebut, mereka akan memilih berpaling dan mencari pengisi hati yang lain, kemudian kembali pada jalan kemaksiatan itu lagi.

    Lain halnya dengan mereka yang peka akan teguran Allah, akan memilih lekas bertaubat, memperbaiki ibadahnya, dan meninggalkan hinggar-binggar kemaksiatan yang pernah dijalaninya.

   Bagi mereka yang beruntung maka luka patah hati yang masih membekas dalam hatinya, mungkin akan dengan mudah  dilupakannya, tak perlu bersusah payah untuk menghilangkan perasaan perasaan yang berkecamuk dalam hati dan benaknya.

     Namun bagi mereka yang memang tak mendapatkan takdir sebaik itu, pasti membutuhkan usaha penuh untuk dapat menghilangkan perasaan yang masih melekat dalam hatinya, juga dengan rela harus melupakan semua yang berhubungan dengan apa yang membuatnya harus berusaha ekstra untuk move on, hanya karena tak mau sampai mendapatkan cap Gagal move on.

   Bukan hal baru lagi istilah Gagal move on sudah marak di kalangan remaja.

    Sering kali banyak yang menyerah, atau berhenti di tengah jalan karena menganggap usahanya tak menghasilkan apapun, padahal jika saja mereka mau sedikit lagi saja untuk bersabar, maka kebahagiaanlah yang akan mereka temukan.

    Jangan salahkan Allah jika patah hatimu tak kunjung usai! Usaha move on tak juga membuahkan hasil, sejatinya semua itu tergantung dari bagaimana kamu mengusahakan.

"Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri"

(Q.S Ar-Ra'd Ayat 11)

  Apa yang kita tanam adalah apa yang nanti akan kita tuai.

   Itu pun setara dengan apa yang kita dapatkan sesuai dengan apa yang kita niat dan usahakan.

    Dan sebaik baik bertanam adalah menanam kebaikan, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

°

°

°

~Sesungguhnya Allah tak akan mengambil sesuatu darimu, melainkan menggantinya dengan yang lebih baik~

(Shaqeena)

-Dpuspita

****

Jangan lupa tinggalkan jejak ya man-teman.

Salam dari author Dpuspita297

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ShaqeenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang