IV

44 14 74
                                    

"ya ampun hyung harus berapa lama lagi aku menunggu hanya agar kau oh?"

Sekejap Jaehwan yg sedang melakukan aktingnya terdiam melihat sosok gadis cantik yg muncul setelah pintu terbuka. Gadis itu membuat Jaehwan terpesona namun ada sorot ketakutan di dalam mata indahnya

Siapa gadis ini, Jaehwan membatin

Jaehwan menggelengkan kepalanya lalu tersenyum "oh maaf kukira N hyung"

Gadis itu bahkan tak berkomentar apa-apa hingga membuat Jaehwan mengecap gadis cantik ini sombong. Atau justru ada alasan lain?

"Sepertinya aku tersesat hehehe. Komplek ini luas sekali jadi kupikir aku ya ... ah begitulah"

Gadis itu masih diam tak berkomentar apapun. Oh ayolah Jaehwan sedikit mati kutu kalau begini

Hey kenapa kau diam saja? Apa aku sangat mengganggumu? Ah maaf ya aku benar-benar tak tahu jika aku akan tersesat seperti ini"

Masih sama. Gadis itu hanya diam dan mendengarkan apa yg dikatakan Jaehwan. Walaupun Jaehwan tahu gadis itu terlihat ketakutan namun dia bisa melihat gadis itu menghargai setiap apa yg dikatakan Jaehwan. Mungkinkah? Suatu pikiran terlintas di benak Jaehwan

"Maaf apa kau tidak bisa bicara?" Jaehwan bertanya dengan hati-hati. Jaehwan meyakini bahwa pemikirannya kali ini benar. Gadis itu terdiam cukup lama setelah pertanyaan tadi meluncur begitu saja dari mulut Jaehwan lalu tak lama kemudian dia mengangguk

Jaehwan mengangguk paham lalu tersenyum. Gadis itu tunawicara namun pesona gadis itu luar biasa membuat Jaehwan tertarik padanya

"Ah maafkan sepertinya aku sangat cerewet ya. Hehehehe namaku Lee Jaehwan. Senang mengenal gadis cantik sepertimu"

Bisa Jaehwan lihat wajah gadis itu memerah. Itu merupakan pemandangan manis yg Jaehwan lihat pagi ini. Jaehwan tidak jago menggombal namun melihat gadis itu rasanya Jaehwan ingin menggodanya. Jaehwan yakin gadis secantik ini sudah mempunyai pacar.

Aku ingin tahu siapa kau, batin Jaehwan lagi

"Aku ingin tahu siapa namamu. Bisa kau beritahu siapa namamu? Mungkin setelah ini kita akan berteman akrab"

Gadis itu meraih kalung di lehernya dan menunjukkan bandul bertuliskan nama hangeulnya.

"Lee Kihyo? Yeppeuda. Namamu cantik sesuai dengan wajahmu" Jaehwan kembali tersenyum

Pipi gadis itu kembali memerah mendengar rayuan gombal dari Jaehwan. Oh bahkan Jaehwan bingung bagaimana dia bisa menggombali seorang gadis.

Jaehwan teringat tujuan akting dia tadi di rumah ini. Oh bagaimana bisa Jaehwan lupa. Dia terlalu terhanyut dengan gadis di depannya ini

"Ngomong-ngomong apa kau tahu seseorang di sini bernama Cha Hakyeon? Dia sepupu ku dan aku baru saja datang dari Busan. Aku tidak bisa menghubunginya"

Jaehwan sedikit berharap Kihyo bisa membantunya. Kihyo menggeleng cepat membuat Jaehwan menghembuskan nafas kecewa. Tanpa ijin dia duduk di bangku depan rumah Kihyo. Baiklah dia sudah lelah kali ini dan oh tidak perutnya berbunyi. Rupanya semur tteobokki tadi tidak cukup mengganjal perutnya

"Ah aku lelah sekali. Aku boleh tidak beristirahat di sini? Kau boleh pergi jika memang kehadiranku mengganggu kegiatanmu"

Jaehwan tidak ingin berharap apapun lagi. Jaehwan yakin Kihyo akan memilih pergi. Mungkin dia punya trauma yg membuatnya anti pada orang lain. Jaehwan berpikir demikian. Dia akan mencari tahu soal Kihyo setelah alamat hyungnya ketemu dan juga perutnya terisi

My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang