Chapter 17

295 104 6
                                    

"Takdir memang sangat sulit untuk di tebak, seperti mereka berdua"
*
*
*
*
*
Ratu Permata Indah

Rendi dan Shela membeli Es krim, mereka berdua kembali ketaman dan memakan es krim yang mereka beli di supermarket terdekat

"Shel lo tau gak kenapa es krim banyak aneka rasanya?" Tanyanya pada Shela, yang di beri gelengan kepala oleh shela pertanda ia gak tau

"Karena gak selamanya semua itu sama, setiap detik menit dan jam pasti berubah, gak mukin kan es krim rasanya itu itu terus pasti orang yang beli pasti bosan kayak gue, yang bosan lihat lo jutek terus, maunya kek gini" Rendi sengaja menyindir Shela

"Ih apaan sih lo Ren, sama samain gue sama es krim" Shela memutar bola matanya, pertanda Shela malas akan apa yang di ucapkan Rendi barusan

"Eh jangan marah dong, gue minta maaf" Rendi meminta maaf kepada Shela akan ucapan yang dilontarkan Rendi kepadanya

"Siapa juga yang marah, gue cuman bercanda hahaha baper banget sih" Shela hanya bergurau dan Shela juga mencolek pipi Rendi dengan es krim

"Shelaaaaa, berani lo yak nyolek muka gue" teriaknya pada Shela, Shela berlari ingin menghindari balasan colekan es krim dari Rendi, Rendi mengejarnya, Shela sangat bahagia, sesaat di melupakan masalah yang sedang menerpanya itu

Rendi sangat bahagia melihat Shela tersenyum, ini kali pertama Rendi melihat senyuman Shela, hingga ia berjanji pada dirinya bahwa ia akan selalu membuat Shela tersenyum

"Gue janji Shel, bakalan buat lo selalu tersenyum, gue gak bakalan buat lo sedih, ini janji gue ke elo" ucapnya dalam hati

Shela berlari memutari kursi tempat dimana mereka tadi duduk, Rendi tetap saja mengejarnya hingga Shela berhenti, Dada Shela naik turun, ia ngos ngosan berlari memutari kursi taman

"Hu...huhuhu" napas Shela ter-engah engah

"Ren, udah dulu ya, gu gue capek" keluhnya pada Rendi tapi Rendi mencolek pipi Shela dengan Es krim

"Yeh gue bales lo dulu baru gue berhenti" Rendi tak ingin kalah dari Shela, iapun mencolek pipi kanan Shela dengan es krim

"Rendi" teriaknya pada Rendi

"Gimana hari ini lo seneng gak" tanya pada Shela

"Gue seneng banget Ren" Shela terlihat bahagia, sekejap ia melupakan masalahnya

Rendi yang melihat wajah Shela yang teramat bahagia pun ikut bahagia

Shela kembali duduk di kursi taman, lalu menstabilkan nafasnya yang ngos ngosan itu, kemudian Rendi duduk di sebelahnya, Shela tiba tiba saja memeluk Rendi untuk kedua kalinya, sontak saja Rendi kaget ia tak menyangka cewek jutek ini memeluknya

"Ren, gue ngucapin banyak Terimah kasih sama lo, karena lo udah nyelamatin gue dan lo juga udah buat gue bahagia hari ini, dan sekejap melupakan masalah gue, gue juga minta maaf sama lo atas sikap gue sama lo" air mata Shela menetes membasahi punggung Rendi Refleks saja Rendi melepaskan pelukan Shela dan mengusap air mata Shela

"Udah jangan nangis lagi, gue mau lo janji sama gue, lo gak bakalan nangis lagi," Rendi ingin Shela berjanji, Karena Rendi gak suka lihat cewek nangis apa lagi cewek itu Spesial dalam hidup Rendi

"Iyaa gue janji Ren, gue gak bakalan nangis lagi," Shela sekarang sudah tersenyum lagi

"Thanks untu semua Ren," Shela mengulangi ucapan Terimah kasihnya pada Rendi

"Iya sama sama Shel, gue boleh nanya gak?" Rendi bertanya pada Shela

"Iya boleh," jawab Shela dengan senyuman

"Kenapa lo itu jarang banget tersenyum dan kenapa lo itu nganggep semua cowok itu sama?" Rendi melepaskan beban di hatinya ia ingin mendengar langsung dari mulut Shela

"Gue jarang tersenyum karena gue gak punya alasan tersenyum, gak ada satupun seseorang yang membuat gue bisa tersenyum, hidup gue penuh dengan masalah sampai gue gak ada waktu untuk bahagia dan pertanyaan lo yang ke dua itu adalah masa lalu gue, semenjak gue dihianatin sama kelvin, disitu gue nganggep semua cowok itu sama ,sama sama nyakitin, dan pada saat itu gue mulai menjauh dari cowok, sifat jutek dan cuek mulai tumbuh di diri gue, gue sama sekali tak ingin bergaul lagi sama cowok, setiap ada cowok yang deketin gue, pasti gue jutekin sama kayak lo karena gue gak percaya akan adanya cowok yang setia di dunia ini," kata yang di ucapkan Shela membuat Rendi tak bergeming ia diam sejenak mencerna semua perkataan Shela dan mulai angkat suara

"Lo Salah Shel, gak selamanya cowok itu nyakitin, gue bisa pastiin itu semua, karena akibat dari masa lalu lo itu, hidup lo jadi sengsara, lo terlalu memikirkan kejadian itu dan sekarang hidup lo malah begini, gue pengen ngelihat senyum lo Shel, gue gak pengen ngelihat air mata lo" kata kata Rendi mampu membungkam Shela

Jangan ngangep semua cowok itu sama, karena di dunia ini manusia di ciptakan dengan berbeda sifat, jangan karena lo di sakiti oleh seseorang terus lo ngangep semua orang itu jahat

Please vote and comen

Author minta maaf kalau dalam penulisan masih banyak terdapat typo nya

God willing typo gak bakal ada lagi

Terimah kasih udah baca cerita ini

Follow @nurhayaticahya_

ShelaRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang