Sore ini nebastala sedikit sendu, menemani delapan pemuda yang tengah diselimuti rahsa pilu.
Bagaimana tidak, semesta?
Kau telah menitipkan tempahan abjad perpisahan pada kisahnya, dan kini cerita milik mereka tengah dirajut dengan sutra kecewa.
Kedelapan pemuda yang tengah berdiri di tengah hamparan pasir pesisir itu, sedang menatap alat perekam suara yang berada di telapak salah satunya.
Dan pada akhirnya, mereka akan mendengar kembali sepenggal suara yang telah menghilang pergi. Suara anak bumi, yang mengajari mereka bahwasanya persahabatan bukanlah sekedar pembaitan.
Jemari Asmara lantas bergerak pelan, tombol putar ia tekan. Yang tadinya hanya terdengar suara deburan ombak berkejaran, kini mulai terdengar satu baris suara yang telah lama hilang.
Suara... dari teman tercinta mereka, yang saat ini telah didekap erat oleh bumi.
Teruntuk kalian, para pemuda palapa, yang pernah bertegur sapa walau pada akhirnya mulai tak bersua.
Hitungan detik pertama, aksa mereka mulai letih sampai ia sudah tak mampu tuk membendung air mata. Senja ikut kehilangan sebuah senyuman, menemani mereka yang sedang dipermainkan semesta.
Sahabat tercinta.
Apa kalian mendengar suara saya?
Suara ini saya buat khusus untuk kalian. Suara di mana hari itu... kita masih terpisah oleh jarak.
Saya tahu, suatu saat kalian kembali ke Yogyakarta lagi.Masih ingatkah kalian?
Kita selalu menyusuri kota setiap menjelang petang,
Kita akan membuat mimpi itu menjadi nyata,
Kita selalu menghitung bintang di kanvas yang hitam.
Kita berdiri sama rata, saat bersua saling merasa nandita. Mewujudkan fatamorgana, tentang pertemuan kita di dunia.Sahabatku, perlu kalian tahu.
Kalian yang paling mengerti, kalian yang pintar menasihati, kalian tidak pernah menghakimi, dan kalian, yang paling berarti.Dan di sini, kusampaikan terima kasih dan salam perpisahan, dengan rasa sayang pun jua lengkap dengan ribuan bintang kesukaan kalian.
Terima kasih telah berkenan mengukir cerita bersama, terima kasih sudah membuatku percaya bahwasanya bahagia itu nyata.
Harapku hanya satu, bahagialah selalu.Bumi Yogyakarta, di hari saya berpulang.
Temanmu, Lokapala.©️ DIKSIUSANG , 2O2O
YOU ARE READING
SEKAT
Fanfiction🏯՚┊ 2OO- bagai air dan api yang tak pernah senyawa , dan bagai langit dan bumi yang tak pernah sealam. ©️ DIKSIUSANG , 2O2O