3.

10 2 0
                                    

"Holla."

Gue menoleh ke pintu kamar gue, gue mendengus kemudian menatap layar hp lg

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gue menoleh ke pintu kamar gue, gue mendengus kemudian menatap layar hp lg.

"Sialan, gue dicuekin." Katanya sambil merebahkan diri disamping gue.
"Ngapain lo ke sini? Malam minggu ini sana sama pacar lo kek." Gue menjawab dengan ketus
Taehyung kemudian duduk dan menatapku.
"Udah putus." Dia menjawab sambil memainkan jariku.
"Putus lagi? Lo pacaran atau nyobain baju sih? Demen amat ganti-ganti."

Heran gue selama gue kenal dia setaunan ini, ga pernah betah pacaran. Putusnya cepat amat. Salah satu calon buaya ini.

"Lo ga jalan? Gue lagi ngomong sm lo. Liatin gue bukan hape." Dia mengambil hape gue paksa.
"Jin lg ga bisa jalan, dia lg ketemu sama anak-anak debat, kan mereka mau lomba gitu." Gue menjawab dengan mimik sedih.

Taehyung mendengus dan mencubit pipiku. "Ga pantas lo sok imut depan gue, busuk lo gue tau. Kalau jin bisa ketipu, gue mah kaga."
"Boleh peluk ga?" Aku merentangkan tangan menunggu persetujuannya. Pertanyaan random keluar dari mulut gue.

Taehyung memeluk gue, Jin emang akhir-akhir ini sibuk banget. Sampai antar jemput kuliah kadang harus taehyung. Malam minggu ini sama kaya malam minggu sebelum-belumnya. Taehyung di rumah gue.

Biasanya gue sm tae nonton film di kamar pake proyektor sambil matiin lampu terus makan popcorn. Kalau ga tae bakal ajak gue hunting foto, ngumpul sama temen-temennya. Atau dia bakal ajak gue ke pameran-pameran lukisan gitu.

Sebenarnya gue mau aja kok kalau Jin ajak gue juga, gue nungguin doang ga masalah. Tapi kata Jin nanti gue bete, nanti gue bosen. Dia malah kadang nelepon tae buat nemenin gue. Mungkin dia ga mau gue rusuhin.

Malam ini gue sm tae memutuskan ga kemana-mana. Kita berakhir di ruang tamu, dia nonton gue rebahan di pahanya. Dia usap-usap kepala gue gitu biar gue cepet tidur.

"Jangan diusap terus tae, nanti gue tidur." Kata gue menahan tangannya.
Taehyung menatap gue, terus melanjutkan mengusap pipi gue.
"Yaelah gue ga mau tidur cepat tae, gue masih nungguin Jin nelepon. Kalau lu usap-usap gue cepet tidurnya."
"Gue mau lo tidur sekarang Dil, ini udah jam 1 malam. Jin ga akan nelepon lo jam segini. Dia mungkin udah pulang dan ketiduran." Tae melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 1.
"Dia udah janji Tae, dia ga pernah ingkar. Kalau dia bilang nelepon dia bakal nelepon." Gue menjawab dengan ketus.
"Kali ini aja ya lo dengerin gue, gue tau Jin ga pernah begadang. Jadi pasti tidur jam segini. Gue antar lu ke kamar sekarang." Taehyung menarik tanganku dan bergegas ke kamar.

**

"Sini." Gue menepuk tempat di sebelah gue biar Tae tidur di samping gue.
"Lo tidur sini ya Tae, temenin gue lagi. Nasib dirumah sendirian." Keluhku.
"Iya." Jawabnya pelan

Dia naik ke kasur dan menghadap gue.
"Jin sering kesini kan?" Tanyanya lembut.
"Iya dulu Jin tiap hari nemenin gue sampe tidur. Terus besok pagi-pagi dia datang lagi sambil masakin gue sarapan." Gue mengingat kebiasaan gue sm Jin dulu.
"Sibuk banget 3 bulan belakangan ini. Gue maklumin aja sih. Lagian dia juga minjemin sahabatnya ke gue." Gue terkekeh menatap Taehyung.

Tiba-tiba Tae menarik tangan gue ke dadanya.
"Gue deg-degan Dil." Dia tersenyum sedih.
"Iya kalau ga detak lo mati bego." Gue menjawab asal dan menarik tangan gue.
"Tidur ya Dil sekarang." Pintanya sambil mengecup pelan mataku.

Pacarku Atau Sahabatnya?Where stories live. Discover now