1

14 0 0
                                    

Geum Shin Dee, beasiswa yang ia punya memaksanya untuk pergi ke negri orang, Korea Selatan. Bermodalkan kepintaran yang ia punya dan keahlian berbahasa ia harus beradaptasi dengan negara ini.

Untung saja dia di sediakan tempat tinggal sehingga malam ini dia bisa tidur untuk kuliahnya besok pagi.

" Gua hidup sendiri di sini. Jadi apapun yang terjadi gua harus mandiri." Shin Dee mencari ponsel yang berada di atas nakas. Mencari kontak yang saat ini sangat ingin ia hubungi.

"Hai!! Gimana udah sampe lu?"

"Udah. Besok gua harus ke tempat kuliahan naik apa? Lo bisa bantu jemput gua kan?"

"Oke deh!! Kirim alamat rumah lo."

" Oke. Nanti gua kirim."

"Sip dah.. Gua tidur dulu ya. See you tomorrow!!"

"See you."

Tutt tuutt tut

Shin menaruh ponselnya di nakas kembali dan segera tidur.
Hari ini cukup melelahkan baginya.

***

"Maaf, Tuan!! Saya sudah tidak sanggup lagi." Suara perempuan paruh baya terdengar sangat sedih. Dia berlutut dan memohon kepada pria yang kira kira berumur 50 tahun an.

"Tapi, Bi!! Siapa yang akan membatu saya mengurus mereka?" Terlihat sebuah nama di depan meja pria paruh baya tersebut ' KIM SINWOO' dengan gelar yang sangat tinggi di depan maupun belakang namanya.

"Anda bisa mencari pengganti saya, Tuan." Dia menagis. Seakan akan ia ingin segera pergi dan meninggalkan rumah yang baru seminggu ia tempati.

"Baiklah. Maafkan kesalahan anak-anak ku. Kau boleh pergi. Ini gajimu."

" Terima kasih, Tuan!"

Sinwoo mengacak rambutnya. Sudah banyak sekali pembantu yang bekerja di rumahnya dan.tak satupun yang betah bekerja disana.

"Jika aku mencari ganti pun tak akan ada yang bersedia. Mengingat kelakuan ketujuh putraku yang ajaib mana mungkin ada seseorang yang mau mengurus mereka."

IDOL |KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang