"Hey, it's time to eleven eleven!"
Sorak Jaemin dengan semangat. "Let's make a wish, ayy!" Lanjutnya sambil menutup matanya dengan tangan yang masih memegang tangan Carly.
Carly hanya melihatnya sambil tersenyum. Kemudian dia mengikut Jaemin menutup mata dan berharap,
'I want to be yours forever, kak. Dan aku harap kamu juga begitu.'
Dia kembali membuka matanya dan menatap mata pria di depannya yang sudah menunggu,
"Kamu berharap apa ayy?" Tanya Jaemin dengan antusias.
Carly pun membalasnya dengan senyuman.
🌙🌙🌙
"Aku kira kamu baik.""Maaf, aku mau kita udahan aja."
Mendengar ucapan Jaemin, Carly yang sedang menangis sesenggukan menunduk menatap jam analognya yang menunjukkan pukul sebelas lewat tiga puluh menit siang.
Dimana delapan bulan yang lalu, dia membuat gadis itu senang hingga tidak bisa tidur karenanya.
⭐⭐⭐
11.11 pm
11.12 pm
11.11 am
11.10 am
11.12 am
Kejadian yang selalu terjadi pada waktu sekitar itu, Carly tetap menyebutnya eleven eleven. Angka yang membuat dia mengingat seseorang yang masih mampu membuatnya nangis.
Apa dia boleh berharap pada jam eleven eleven, walaupun tidak bersama lagi?
Dia membuatku sadar akan akhir dari pertemuan adalah perpisahan.9.9.xx
;Begin