Friendzone

375 75 10
                                    

Disclaimer always belong Masashi sensai.
Rate: T
Tema: Days365:Today,tomorrow and forever.
Written for Hinata_Centric2017 365 on Count Ficlet Event.

#NN365onCountFiclet.
#HC2017FirstAnnivevent

***

Uzumaki Naruto,itulah aku. Aku dilahirkan sebagai anak tunggal dari pemilik ceo Uzumaki crop.
Aku pintar,tampan,bertubuh atletis dengan dada bidangnya. Terlebih lagi aku adalah murid terpopuler diKonoha high school.

Namun,dibalik itu semua aku adalah murid terdingin seKHS. Hingga teman teman menjulukiku 'the snow'.

Aku tidak keberatan. Karena bagiku,satu teman saja cukup. Namanya Hinata Hyuga. Gadis dengan aroma lavender yang memabukkan.

Aku menyukainya sejak dulu. Perasaanku dari dulu tidak pernah berubah. Karena,hanya dia satu satunya perempuan yang aku anggap baik. Dan sayangnya,Hinata tidak pernah menganggapku lebih.

Walaupun aku belum pernah menyatakan sukaku. Tapi,aku selalu khawatir jikalau ada lelaki lain yang memilikinya. Aku belum pernah menyatakan sukaku kepada seorang cewek!walaupun aku memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh semua pria. Sungguh beruntung dan malangnya aku.

"Naruto kun"panggil gadis itu mengagetkan lamunanku.
"Eh,Hime"sapaku.

"Aku... mau curhat padamu Naru. Bolehkah kamu memberikan solusinya?"tanya gadis tersebut.

Semua orang tentu saja merasa senang apabila ada yang menganggapnya,bahkan aku.
"Tentu saja!pasti akan aku dengarkan"kataku tanpa tau resikonya.

"Em.. eto kau tahu Naru kun. Tadi pagi,Sasuke senpai tiba tiba menembakku dan memberiku seikat bunga dan dia membawaku ketempat Skyrans"kata Hinata polos.

Aku segera menyemburkan minuman teh yangku minum. Mimpi burukku menjadi kenyataan. "Kamu beneran?!terus gimana?!apakah kamu menerimanya?!atau menolaknya?!"tanyaku dengan wajah pias pasi.

Aku takut kehilangannya. Tidak!aku seharunya senang melihat Hinata bahagia. Terlebih dari dulu Hinata mengidolakan Sasuke Uciha tersebut.

"Kamu tahukan?dari dulu aku menyukai Sasuke senpai?jadi,aku..."katanya dan menghentikkan ucapannya.

"Kamu kenapa?!"

"...Aku belum sempat menjawabnya. Entah mengapa walaupun aku didekatnya,jantungku tidak bedetak kencang. jadi,perasaan apa ini?"

Aku sesak!
Hancur sudah sekarang. Hinata benar benar akan dimiliki orang
Lain.

"Terserah kau Hime"kataku dan pergi. Sementara Hinata kebingunggan dengan sikapku. 'Kau sungguh tidak peka'.

Ku.. selalu mencoba.
Untuk.. menguatkan hati.
Pada siapa rindu ini kan kuberi.

Ada satu keyakinan.
Yang membuatku bertahan.
Penantian inikan terbayar pasti.

Lihat aku.. sayang.
Yang sudah berjuang. menunggumu.. datang.
Menjemputku pulang.
Ingat selalu.. sayang.
Hatiku kau genggam.
Ku takkan pergi,menunggu kamu disini,Tetap disini.

Lagu Anji terdengar dari headset yang kupakai. Aku kemudian memalingkan muka setiap bertemu Hinata. Dan semenjak itu,Hinata lebih dekat dengan Sasuke. Bahkan aku sempat mendengar kabar jikalau Hinata dan Sasuke pacaran.
"Sampai kapan kita hanya menjadi Friendzone?"kataku saat pulang.

Namun langkahku terhenti saat melihat Hinata terduduk dipingir jalan Cinnamon066
'Hime?'pikirku. Aku ingin menolongnya. Tapi,aku tidak bisa. Aku akan semakin mencintainya jikalau aku mendekatinya. Namun,aku juga kasihan dengannya.

"Nata?"ucapku saat aku berjalan menuju kearahnya. Kulihat dia menangis sendu menatap foto Sasuke.
"Kamu kenapa?"sejujurnya aku mulai khawatir dengannya.

"Sa...sasuke senpai.
Dia membohongi Nata. Padahal Nata selalu baik padanya. Kenapa dia setega itu?padahal dia dulu yang menyatakan jikalau dia menyukai Nata.

...dia berpacaran denganku hanya karena ingin memanas manasi Sakura nii chan. Aku sungguh bodoh yah?"katanya. Ia memandangiku dengan air matanya yang berkilauan.

"Tenanglah...
Aku akan selalu ada untukmu Hime"ujarku menenangkannya.
"Yakin?"tanya ragu.

"Iya!"jawabku tak kalah mantap. 'Tunggu! Ini adalah saat yang tepat untuk menembaknya!'batinku seperti berondong yang meledak.

"Hinata???aku mau tanya denganmu"kataku memulai.

Satu kata yang belum terucap. Hingga batinku tersiksa. Tuhan tolong aku jelaskanlah perasaanku berubah jadi cinta.
Tak bisa hatiku meragukan cinta.
Karena cinta tersirat bukan tersurat.
Meski bibirmu terus berkata 'tidak'
Matamu terus pancarkan sinarnya.

Hinata mengangguk. Ia kemudian duduk disampingku.

"Hinata?apakah kau nyaman dengan persahatan kita?apakah kau yakin kita hanya bisa berdiam diri?apakah kamu juga tidak menginginkan sesuatu yang lebih?

Tolong jawablah. Dan yang kubutuhkan suara hatimu!bukan mulutmu"kataku tersenyum bijak. Kini aku lega meluapkan semua perasaanku.

"Apakah kau masih nyaman dengan friendzone ini?"ulangku.

Hinata langsung memelukku. Sontak aku kaget. "A.. aku.. juga mencintaimu. Entah mengapa aku merasa nyaman didekatmu. Hanya kau yang mengerti aku.
Dan aku selalu menunggu saat yang tepat untuk mengatakan ini. Namun,aku terlalu pengecut. Naru,arigatou selama ini ada didekatku.

Sejujurnya saat kamu tidak ada didekatku dan aku bersama Sasuke senpai,aku selalu mencarimu. Aku merasa risih bersama Sasuke kun. Apakah rasaku padanya hanya sebatas kagum?lama lama aku sadar jikalau yang kubutuhkan ialah kamu.

Namun,kau malahan menjauhiku. Sasuke senpai juga tiba memutuskanku.
Tapi.. tapi.. Nata bahagia bisa berada di Naru. Apalagi bersama. Arigatou dan gomene menyakiti Naru"

Aku senang,ia juga senang. Aku baru menyadari jikalau Hinata juga menyukai.
"Iya.. gak papa kok"jawabku mengelus elus rambutnya.

"Makasih Naru"balasnya dan tersenyum dengan sangat manis.

Kami kemudian melanjutkan acara peluk memeluknya.
"I love you,today,tomorrow and forever"kataku membisikkan.

"I love you to,Naru kun"balas Hinata yang ikut ikutan melirih.

***

Keesokan Harinya,aku berangkat dengan riang. Bagaimana tidak,sejak kemarin aku dan Hinata jadian.
"Hime chan!"teriakku bak orang sudah lama tak bertemu.
"Ohayou,Naru kun"balas Hinata.

Kami berjalan bergandegan bersama menyusuri lorong sekolahan.

***

Tak terasa sudah 1 tahun lamanya aku berpacaran dengannya. Aku sekarang kelas 2,ia juga kelas 2. Hari ini aku menunggunya dibalik pintu ruang kelas untuk menjemputnya.

"Hay Naru!ayuk,katanya mau pergi"katanya bersemangat.
Aku tersenyum kikuk melihat senyuman Hinata. Yah,kami berniat merayakannya pada saat pesta kembang api musim panas.
"Apa kau sudah membeli kembang api?"tanyanya memastikan.

"Tentu saja sayang"balasku.
"Apa sih yang nggak buatmu Hime. Lagi pula aku akan selalau mencintaimu. Dari dulu saat aku masih diorok,saat aku kecil,sejak aku mengungkapkannya pertama kali,sekarang dan selamanya"
Aku kemudian menciumnya dan dia membalas ciumanku dengan Hangat

Semoga saja selalu begini...
Untuk sekarang,besok dan selamanya.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku n friendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang