"Eunghh..." erang seorang pria yang masih terbaring diatas kasur mewah.
Pria itu mengerjap ngerjapkan matanya untuk membuat dirinya tersadar total dari pingsannya itu selama dua hari yang lalu. Setelah merasa nyaman ia menatap sekeliling, ia bingung saat mendapati tubuhnya bukan didalam kamarnya sendiri. Ia masih merasa sedikit sakit pada punggungnya itu gara gara kejadian dua hari yang lalu sampai dia susah untuk bangkit.
Ceklek.
Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka menampakkan seorang pria dengan aura darknya dan tatapan tajamnya yang seakan ingin memutilasi orang yang ia lihat, yap dia adalah Seo Changbin. Saat mendengar pintu kamar terbuka Felix memejamkan matanya kembali ia tidak ingin Changbin mengetahui kalau dirinya telah tersadar dari pingsannya. Yang sekarang dia inginkan adalah pergi dari tempat ini dan mencari kakak dan teman-temannya itu.
Felix masih berpura-pura pingsan.
Changbin menghampiri Felix yang masih berbaring diatas kasur. Dia hanya memandangi wajah damainya Felix dan sesekali ia tersenyum entah apa yang sekarang ada dalam benaknya itu, dia sendiri pun tidak tau akan tingkahnya yang terlihat aneh saat dua hari yang lalu bertemu dengan Felix. Ia menempelkan tangan kanannya pada dahinya Felix lalu beranjak pada pipinya dan mengelus lembut pipi tersebut. Tanpa Changbin sadari pria yang tengah ia elus pipinya itu sedang menstabilkan jantungnya yang seperti sedang lari marathon, Felix merasa jika pipinya itu tengah memanas.
Deg.. deg.. deg..
Felix sudah tak tahan lagi ia ingin sekali menyingkirkan tangan yang sejak tadi mengelus-elus pipinya itu. Tapi ia urungkan niatnya karna ia ingat kalau dirinya itu tengah berpura-pura pingsan nanti rencananya akan hancur jika hal itu dilakukannya.
Changbin menghentikan elusan lembut pada pipi Felix. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah manis itu dan
Chup~
Sebuah ciuman mendarat dipipi kanannya Felix lalu Changbin berbisik pada telinganya. "Cepatlah bangun dari pingsan mu itu, aku akan mengajakmu pada suatu tempat yang belum pernah ku beritahu pada yang lainnya. Aku akan menunggumu, saranghaeyo manis."bisik Changbin tepat ditelinga kanan Felix.
Jantung Felix benar-benar sudah berdeyut tak karuan, ia kewalahan saat mengontrol jantungnya ini. Untung setelah mengucapkan kata-kata itu Changbin langsung keluar kamar dan menutup pintu tersebut dengan sangat rapat Felix hanya bisa menghela napas lega.
"Huft.. ini apa apaan, kenapa jantungku berdetak kencang sekali saat dia melakukan hal manis kepadaku." Monolog Felix dengan tangan yang masih memegangi dadanya. Setelah merasa jantungnya kembali berdetak normal, Felix langsung bangun dari tempat tidur dengan susah payah karna punggung yang masih terasa sakit hingga sedikit sulit untuk bangun. Ia mengendap-ngendap sampai pintu kamar.
Felix membuka pintu kamar tersebut dan menongolkan kepalanya melirik kanan dan ke kiri hanya untuk memastikan di sana aman atau tidak.
"Huft aman, sudah tak ada orang." Ucap Felix bahagia.Felix langsung melangkah pergi keluar masih dengan mengendap-ngendap tapi baru juga beberapa langkah ia berjalan, terhenti oleh suara seseorang yang berasal tak jauh darinya berdiri sekarang. "Eoh kau sudah bangun Felix, Mau pergi kemana hm?" Tanya seseorang dari arah kiri Felix entah tempat apa Felix sendiri tidak tahu.
Felix memutar kepalanya sampai kearah samping kirinya itu, kemudian ia mendapati seorang pria dengan aura darknya. Felix tau bahwa pria itulah yang telah membuat jantungnya seperti sedang lari marathon.
Ia hanya menampakkan cengiran lucunya itu. Ah Felix terlalu pintar untuk menutupi rasa takutnya pada pria yang ada dihadapannya sekarang, sebenarnya sekarang ini Felix sedang ketakutan karena dirinya telah diketahui oleh orang yang tidak ingin Felix jumpai.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Change of the Dark Vamp -changlix
Про вампиров17 tahun ia tak merasakan hal aneh yang menghantui hidupnya, namun saat ulang tahun tiba Lee Felix merasakan hausnya hidup tanpa darah. Ia baru mengetahui bahwa dirinya mulai berubah menjadi sosok mengerikan. Dia pun bertemu dengan seorang vampire y...