Bagian Empat: Rumah Sakit

16 0 0
                                    

No Signal, 09.48, 41%

Mobil tiba-tiba mati, listrik kota padam, sinyal dihandphone hilang. Hal itu terjadi begitu saja, seperti memang sudah diurutkan, kami melupakan semua hal itu dan melanjutkan perjalanan berbahaya kami ke rumah sakit.

Setelah berjalan sekitar 1 KM, terlihat berbagai toko terbengkalai, pintunya terbuka begitu saja, kardus-kardus dan berbagai benda tergeletak dilantai, berserakan. Terdapat makanan yang juga berserakan didepan minimarket, seakan minimarket tersebut telah dijarah oleh para penduduk lainnya. Aku dan Rocky mengumpulkan beberapa benda yang mungkin akan berguna jika kita bawa pulang, seperti makanan, minuman, baterai, serta yang lainnya.

Rumah-rumah penduduk terlihat kosong, ada yang lampunya mati, ada yang menyala. Jika aku perhatikan, sudah tidak ada orang didalamnya, sepi. Jalanan Pusat Kota Staryfield terlihat sunyi, sepi, bahkan saking sepinya aku merasakan dingin. Taman Kota juga terlihat sunyi, hanya ada 2 anjing yang berkeliaran di Taman tersebut, mereka terlihat tersesat.. mungkin karena majikannya meninggalkan mereka begitu saja karena saking paniknya akan kejadian ini.

"Guk, Guk, Guk!!" anjing itu menggongong kesudut yang sangatlah gelap.

Gongongan anjing tersebut sedikit membuat Rocky panik.

"G, ayok cepet, gua ngerasa ada hal yang gaenak, ayo gerak cepet ke rumah sakit" ujar Rocky dengan paniknya.

"Lu takut anjing Ky? Hahahah aneh-aneh aja lu" tawaku.

"Bukan masalah anjingnya G, gua cuma punya firasat buruk aja" sambil mendorongku agar cepat jalannya.

Dorongan Rocky membuatku melanjutkan perjalananku kearah rumah sakit. 2 KM berlalu, langkah kaki berhenti disebuah rumah megah dipinggir jalan, itu adalah rumah Lisa. Ada bekas ban mobil didepan garasinya, menurutku mobil ini sangatlah panik sehingga menancapkan gas dengan cepat dan meninggalkan bekas dilantai garasinya. Aku harap Lisa baik-baik saja, semoga tidak terjadi apa-apa padanya.

Hatiku mengendalikan langkah kakiku, menggerakannya kearah pintu depan rumah Lisa.

"G, mau ngapain!" memukul punggungku dengan keras.

"Lis... ini rumah Lisa Ky" balasku.

"Ya terus kenapa ganteng?, lu mau masuk kesana gitu?, inget ibu lu butuh obat ini banget" menarikku agar melanjutkan perjalanan.

Tetapi langkah kakiku tetap mengarah masuk kerumah Lisa.

"Gapapa Ky, bentar aja, kita cari sesuatu dirumah ini yang bisa kita bawa" sambil membuka pintu depan rumah Lisa.

"Dasar budak cinta, yaudah cepetan nyarinya" jawabnya dengan nada kesal.

Pergerakan kami begitu cepat, seperti pasukan khusus yang sedang menggeledah sebuah rumah. Aku menelusuri semua penjuru dirumah ini, dapur, ruang tamu, kamar utama, taman belakang, sampai akhirnya aku sampai ditujuanku... Kamar Lisa. Cat kamar berwarna pink khas wanita, dan sedikit poster-poster tertempel ditembok yang aku tidak mengerti itu apa. Aku melihat sebuah foto anak kecil disebelah kasur yang sudah sangatlah rapih, foto anak kecil yang sedang tersenyum manis... aku yakin ini adalah Lisa.

Melihat tidak ada Rocky disisiku, aku langsung melepas foto tersebut dari bingkainya dan menyimpannya ditasku, beserta sebuah boneka yang letaknya tidak jauh dari foto tersebut, bisa saja ini boneka kesayangan Lisa.

"G, cepet!" teriakan Rocky dari depan pintu yang membuatku kaget.

"Eh, bikin kaget aja lu Ky!" jawabku.

Kami bergegas turun kelantai bawah untuk meninggalkan rumah Lisa.

"TRAANNNGGG!!!" suara misterius dari arah dapur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UnknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang