4

5 1 0
                                    

Author PoV

"Inyaaaaaaaa." Suara itu berasal dari pita suara Alsa yang memekik.

"Eh buset dah. Paan sih, anak kodok?" Jawab Inya sambil menghentikan langkah kakinya yang baru saja akan mengarahkan dirinya menuju ke toilet yang berada tak jauh dari kelasnya.

Yap, kini Inya dan Alsa sudah kembali berbaikan. Mereka berdua memang sangat sering bertengkar kecil, namun akan sangat sulit untuk tidak saling berbincang sehari pun.

"Eh eh, lu mokem?"
*mokem >> mo kemana :v

"Toilet. Do u wanna join?"

"Dih, sok Inggris. Kuy lah."

"Yeuuu"

Akhirnya mereka berdua pun pergi ke toilet. Karena letak toilet yang berjarak sangat dekat dengan kelas Askar, akhirnya mau tidak mau Inya harus melewati kelas mantan pacarnya itu.

"Nya."

"Hm?"

"Lu gak plesbek?"

"Sama?"

"Kak As-"

Belum juga ucapan Alsa selesai, Inya langsung memotongnya.

"Gak! Buat apa?"

"Yaa ini kan kita lagi lewat di depan kelasnya, siapa tau ae lu ada kenangan gitu yang buat lu ingat lagi ke dia."

"Haha udah kaga. Kebohongan dia udah ngancurin semua perasaan gue ke dia."

Yap, Inya sedang BERBOHONG terhadap Alsa dan juga.... dirinya sendiri.

"Hmm sabar ye, semoga bakal datang orang yang jauh lebih baik daripada dia."

Inya hanya bisa menganggukkan kepalanya seraya mengembangkan senyuman yang tampak sangat dipaksakan.

Alsa tau, sahabatnya itu kini tengah berbohong kepadanya. Namun Alsa juga tau bagaimana rasanya saat berada di posisi Inya. Membiasakan diri untuk selalu tampak biasa saja saat membahas tentang orang yang pernah hadir di dalam hidup kita memang tidak mudah, dan bahkan hampir sangat mustahil untuk Inya lakukan. Tapi itulah Inya. Sepintar-pintarnya ia untuk menutupi semuanya, Alsa lah orang yang akan selalu tahu kebenaran apa yang sedang ia tutupi.

Inya.... Inya, segitu tololnya ya lu kalo masalah cinta? Gue gak pernah nyangka kalo ternyata orang seriang lu bakal jatuh juga kalo ngebahas tentang cinta. -Alsa

_ _

1 month leter

Saat ini seluruh siswa SMA Negeri 9 telah melaksanakan kegiatan wajib mereka, yaitu shalat dzuhur berjama'ah.

Setelah shalat berjamaah, biasanya akan ada beberapa orang seniornya yang berdiri untuk menyampaikan sesuatu. Dan kali ini yang berdiri adalah senior Inya yang menurut sepengetahuannya berasal dari kelas XI Mia 1.

"Assalamualaikum wr. wb." Ucap seniornya itu membuka informasi yang akan ia sampaikan.

"Waalaikumussalam wr. wb." Jawab seluruh siswa SMAN 9 serentak yang saat itu juga berada di dalam ruangan.

"Yap, jadi bagi seluruh siswa kelas X Mia 1, setelah acara keagamaan selesai diharapkan untuk segera ke kelas saya. Ya cukup sekian, saya akhiri dengan ucapan, wassalamualaikum wr. wb."

X Mia 1 adalah kelas Inya, dan mau tidak mau itu artinya Inya harus ke kelas XI Mia 1 yang tak lain ialah kelas dari mantan pacarnya, Askar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sarcastic!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang