27

9 2 3
                                    

-Si Burung Cantik-

Alkisah
Dua pemburu temukan telur sebutir
Dirawatnya sepenuh hati
Seekor burung yang cantik pun lahir
Masuklah burung itu ke dalam sangkar yang tak kalah cantik

Beritanya tersebar ke kerajaan sebelah
Semua warga heboh bukan kepalang
Burung itu makin diperhatikan
Makin disayang, makin dimanja
Makin dipuja-puja

Namun sayang seribu sayang
Para pemburu makin serakah
Telur demi telur mereka temukan
Burung-burung cantik dan gagah pun bermunculan
Menarik hati warga kerajaan sebelah
Burung cantik yang pertama pun terlupakan

Para pemburu masih merawat si burung cantik
Tapi tak seperti sebelumnya
Burung cantik itu makin dikekang
Hanya dilepas beberapa waktu
Agar sayapnya tak sekaku kayu

Sesekali ditaruh di sangkar besar
Bersama burung-burung cantik nan angkuh
Kadang dirangkul, lebih sering dibuang dari kumpulan
Makin lama makin terbuang rasanya

Kadang ada warga yang membawanya pergi
Diletakkan di sangkar yang lebih indah dan besar
Dijadikan hiburan semata
Jika tak menarik, ditinggalkan begitu saja
Hingga akhirnya salah satu pemburu mengambilnya kembali

Si burung cantik kini memilih sendiri
Sendiri di sangkar yang tak seindah dulu
Sangkar yang makin lama makin sesak
Bukan hanya karena ukuran tubuh
Tapi juga karena keinginan

Keinginan untuk hidup bebas
Berpetualang
Mencari kawan baru
Mencari cinta
Yang telah lama hilang dari dalam diri

Kadang ia tertawa
Lebih sering menangis
Tak kuasa menahan rasa
Yang makin membuncah dalam dada

Sesak
Ia teriakkan isi hatinya
Tapi para pemburu tak peduli
Baginya itu hanya kicauan tak enak
Pengganggu pendengaran

Sakit
Hanya rasa sakit yang membantu agar tetap hidup
Berpegang teguh pada secercah asa
Ingin melihat luasnya dunia di luar sangkar
Ingin merasa yang namanya "bebas"

Si burung cantik pun berusaha
Mengorbankan darah dan keringat
Banyak belajar dari sekitar
Sesekali mencari cara untuk kabur dan bersenang-senang sendirian

Ia kerahkan semua
Agar para pemburu dan warga senang
Agar ia dilepas bebas
Namun, sekali lagi,
Sayang seribu sayang
Ia gagal

Masih kurang cantik, katanya
Masih kurang pandai, katanya
Masih kurang baik, katanya
Dan kurang-kurang yang lainnya

Si burung cantik tak mengerti
Tiap malam dia menangis
Tiap pagi dia lupa ingatan
Tiap siang ingatannya kembali
Terus,
Terus seperti itu

Rusak
Kini hati dan jiwanya rusak
Namun ia menemukan secercah cahaya dalam embusan angin
Meski cahaya itu samar-samar,
Tertutupi awan badai yang hampir hitam warnanya

Meski kini masih sebatas asa yang hampir kosong
Si burung cantik yakin
Akan ada saat dimana sangkar lusuhnya rusak dimakan usia
Saat dimana ia bisa terbang bebas ke angkasa
Tanpa peduli apa kata orang tentangnya

Tapi tentu, ia akan kembali
Kembali ke para pemburu
Sebab tanpa mereka ia takkan ada
Merekalah rumah yang sebenarnya untuknya


Pojok Rayn :
Mm...no comment deh buat yang satu ini :v

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan commentnya ya bye-bye 👋👋👋

(Published : 22-07-2019)

The Upside Down World : Poets Antology (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang