-Si Burung Cantik-
Alkisah
Dua pemburu temukan telur sebutir
Dirawatnya sepenuh hati
Seekor burung yang cantik pun lahir
Masuklah burung itu ke dalam sangkar yang tak kalah cantikBeritanya tersebar ke kerajaan sebelah
Semua warga heboh bukan kepalang
Burung itu makin diperhatikan
Makin disayang, makin dimanja
Makin dipuja-pujaNamun sayang seribu sayang
Para pemburu makin serakah
Telur demi telur mereka temukan
Burung-burung cantik dan gagah pun bermunculan
Menarik hati warga kerajaan sebelah
Burung cantik yang pertama pun terlupakanPara pemburu masih merawat si burung cantik
Tapi tak seperti sebelumnya
Burung cantik itu makin dikekang
Hanya dilepas beberapa waktu
Agar sayapnya tak sekaku kayuSesekali ditaruh di sangkar besar
Bersama burung-burung cantik nan angkuh
Kadang dirangkul, lebih sering dibuang dari kumpulan
Makin lama makin terbuang rasanyaKadang ada warga yang membawanya pergi
Diletakkan di sangkar yang lebih indah dan besar
Dijadikan hiburan semata
Jika tak menarik, ditinggalkan begitu saja
Hingga akhirnya salah satu pemburu mengambilnya kembaliSi burung cantik kini memilih sendiri
Sendiri di sangkar yang tak seindah dulu
Sangkar yang makin lama makin sesak
Bukan hanya karena ukuran tubuh
Tapi juga karena keinginanKeinginan untuk hidup bebas
Berpetualang
Mencari kawan baru
Mencari cinta
Yang telah lama hilang dari dalam diriKadang ia tertawa
Lebih sering menangis
Tak kuasa menahan rasa
Yang makin membuncah dalam dadaSesak
Ia teriakkan isi hatinya
Tapi para pemburu tak peduli
Baginya itu hanya kicauan tak enak
Pengganggu pendengaranSakit
Hanya rasa sakit yang membantu agar tetap hidup
Berpegang teguh pada secercah asa
Ingin melihat luasnya dunia di luar sangkar
Ingin merasa yang namanya "bebas"Si burung cantik pun berusaha
Mengorbankan darah dan keringat
Banyak belajar dari sekitar
Sesekali mencari cara untuk kabur dan bersenang-senang sendirianIa kerahkan semua
Agar para pemburu dan warga senang
Agar ia dilepas bebas
Namun, sekali lagi,
Sayang seribu sayang
Ia gagalMasih kurang cantik, katanya
Masih kurang pandai, katanya
Masih kurang baik, katanya
Dan kurang-kurang yang lainnyaSi burung cantik tak mengerti
Tiap malam dia menangis
Tiap pagi dia lupa ingatan
Tiap siang ingatannya kembali
Terus,
Terus seperti ituRusak
Kini hati dan jiwanya rusak
Namun ia menemukan secercah cahaya dalam embusan angin
Meski cahaya itu samar-samar,
Tertutupi awan badai yang hampir hitam warnanyaMeski kini masih sebatas asa yang hampir kosong
Si burung cantik yakin
Akan ada saat dimana sangkar lusuhnya rusak dimakan usia
Saat dimana ia bisa terbang bebas ke angkasa
Tanpa peduli apa kata orang tentangnyaTapi tentu, ia akan kembali
Kembali ke para pemburu
Sebab tanpa mereka ia takkan ada
Merekalah rumah yang sebenarnya untuknyaPojok Rayn :
Mm...no comment deh buat yang satu ini :vJangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan commentnya ya bye-bye 👋👋👋
(Published : 22-07-2019)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Upside Down World : Poets Antology (Completed)
Поэзияmungkin sebagian orang mengira dunia ini normal, namun bagiku, dunia ini tak normal. . . . aku tak tau lagi harus berkata pada siapa, aku tak tau lagi harus bertanya pada siapa, aku tak tau lagi harus mencurahkan segala isi hati ini pada siapa.... ...