12

15 0 0
                                    

luna sudah berputar putar di wilayah sini berkali kali dan nihil. tidak ada yang berubah,rasanya kaki luna ingin copot sekarang juga. dia ingat sekali,ini adalah jalan yang ia lewati tadi.

luna menangis ketakutan,ini memang belum malam tapi jika dalam waktu beberapa jam dia belum juga keluar maka ia akan bermalam dihutan sendirian. tak hanya itu,rombongannya besok akan pulang.

dilain tempat bagas duduk gemetar di tendanya karena menahan buang air kecil.
"apaansi gas ya allah"ucao gabriel melihat bagas,bagas mengelap peluh di dahinya
"pengen pipis gue"ucap bagas
"yaudah tinggal pipis repot amat ya allah"ucap gabriel,bagas buru buru berlari dari duduknya dan segera menuju toilet.

"lega anjir"ucap bagas,kaki bagas berhenti melangkah saat mendengar suara sesegukan seperti orang menangis. dia terus mengikuti suara itu hingga ia masuk kedalam hutan lebih dalam dan melihat wanita berbaju hitam duduk di sebuah akar pohon. bagas yakin itu luna.

"luna"panggil bagas,luna langsung menengok dan agak kaget.
"ba-bagas"ucap luna sesegukan,bagas buru buru duduk disamping luna. tangannya terangkat untuk menghapus air mata yang mengalir di pipi luna.
"kenapa sendirian disini?"tanya bagas,luna hanya menggeleng tanpa meredakan tangisnya.
"yaudah ayo kita balik ke tenda"ajak bagas,bagas menggandeng tangan luna disepanjang perjalanan.

Brugh!?

"aw"pekik luna saat terjatuh,ia tersandung akar pohon saat berjalan. bagas berjongkok dan memegang kaki luna,bagas yakin kaki luna cidera dengan luka di lututnya.
"luka ini"ucap bagas
luna diam menahan sakit,luna agak kaget saat bagas ikut duduk dan meletakkan kaki luna keatas pahanya. melilitkan sebuah sapu tangan merah muda dikakinya. lalu berjongkok.
"naik"ucap bagas,luna hanya diam. dia tak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. akhirnya perlahan luna bangkit dari duduknya dan menempelkan badannya pada tubuh bagas. bagas bangun beberapa saat kemudian.

"bidadari berat juga ya?"

***

bulan telah bersinar cantik,dan sekarang luna dan bagas masih di hutan itu. bagas melihat ketakutan diwajah luna,luna mengusap ngusapkan telapak tangan ke lengannya. bagas tau luna kedinginan,segera bagas melepaskan jaket armynya dan menyampirkannya di bahu luna.

"kalo kedinginan itu bilang,jangan diem aja"ucap bagas,seperti biasa luna hanya akan terus diam.
"liat bulan deh"ucap bagas
"cantik,tapi jangan diliatin terus. nanti dia minder kalah cantik sama lo"sambung bagas,demi apapun itu membuat luna pipi luna memanas saat itu juga.
"lun,lo tau gak sih. gue suka sama lo?"ucap bagas tanpa titik bahkan koma. luna hanya menaikan bahunya secara bersamaan
"lo peka?"tanya bagas luna hanya diam saat itu.

"luna,lo mau gak jadi-"
"LUNA!GUE NYARIIN LO KEMANA MANA!"
luna dan bagas serempak menghadap ke sumber suara,ia melihat aurel dan kinara berdiri memegang senter dengan bagas dan gabriel berdiri di belakangnya. bagas bangkita meninggalkan kinara,aurel,dan juga luna yang berpelukan.

"lo pada ganggu gue tai"ucap bagas seraya member jitakan pada gabriel dan nathan.
"sakit njir,mana gue tau lo mau ciuman"ucap gabriel mengusap kepalanya
"otak mesum lo,siapa yang mau ciuman bego. ya allah nathan abang lo begonya overdosis"ucap bagas menggelengkan kepalanya
"emang dia abang gue?"ucap nathan menahan tawa nya
"gue tadi mau-"
"ayo gas,udah malem. kata bu mita balik ke tenda"ucap aurel pada bagas,bagas mengangguk beberapa detik kemudian.

tak lama mereka sampai di tenda nya masing masing,hening. semua murid telah tidur,dan wisata alam besok akan di pulangkan karena ada kejadian ini. hilangnya bagas dan luna,sedangkan bagas,gabriel,dan nathan sedang melamun.

"lo kenapa bisa nyasar njir"ucap nathan pada bagas,bagas menggeleng
"gue pipis anjir,eh denger suara cewe nangis gue kira mbak kunti ternyata bidadari tersesat akhirnya pangeran yang imut nan tampan ini ikut tersesat bersama bidadari"balas bagas dengan cengonya. gabriel menepuk jidatnya
"bagas telah bego"ucap gabriel,nathan menoyor kepala gabriel pelan.

"sebelas dua belas sama lo iel"ucap nathan,gabriel melotot
"durhaka lo sama abang,banyak dosa lo sama gue onta"ucap gabriel pada nathan
"idih abang cepet 5 menit aja sok,kita lahir dan ulang tahun bareng ogeb. dih malu gue punya abang bego kek lu"ucap nathan

"bisa diem gak si?pangeran lagi menghayal bisa gak ya kira kira menikah sama bidadari?"

***
luna,aurel,dan kinara serta murid kelas 12 sudah berkumpul untuk pulang,mereka pulang 1 hari lebih cepat karena ada masalah di sekolahnya entah apa itu.

setelah berdoa mereka masuk ke bis masing masing,luna masuk ke bis yang sama saat mereka berangkat. saat luna ingin naik,tubuh luna tiba tiba terhuyung kebelakang dan terjatuh.

"lo mau satu bis lagi sama bagas?!hah,gatel dasar!gantian dong!"ucap andrea,luna langsung bangun dengan sendirinya dan mengangguk.
"heh biji ketumbar,gak usah dorong dorong ibu bidadari dong"ucap nathan,yang baru saja datang seorang diri.
"apaansi"balas andrea tidak perduli
tak lama bagas dtang bersam gabriel serta aurel dan kinara.

"luna?kenapa?"tanya bagas saat melihat luna menunduk di depan nathan dan andrea
"ibu peri di dorong nih sama biji onta"jawab nathan,kinara maju selangkah untuk mendekati andrea namun ditarik oleh bagas. dan bagas lah yang maju tepat di depan wajah andrea.

"kalo emang lo suka sama gue,berjuang secara sehat. jangan jadi cewe bego gara gara cinta"

***

bagas tersenyum tipis melihat wajah tidur luna di bis bersamanya,ia membayangkan senyum manis lun tadi. entah kenapa luna tiba tiba tersenyum saatelihat bagas. bagas menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik luna.

"ada satu kesalahan yang buat gue gabisa gerak,kesalahan dimana gue sadar rasa ingin memiliki lo itu semakin lama semakin besar lun"

Be something'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang