"Apa?!?! Aku sendiri dong di rumah! Kenapa mendadak sih kak? Kakak tau sendirikan rumah kita horor gitu." Kataku sedikit teriak ditelpon. "... " Aku ga bisa apa-apa lagi telpon ditutup dan kakak ga peduli. Ugh, mana belum selesai kerjaanku. Kulirik jam, "Sial, sudah jam 9 malam. Aku pulang saja persetan dengan kerjaan." Segera ku rapikan meja kerja dan rembet tasku, namun saat ingin masuk lift aku melihat pak manager berjalan ke arahku. "Hai Lin, sudah mau pulang?" Aku hanya mengangguk kecil, bukannya tidak sopan tapi aku hanya enggan dengan atasan yang satu ini. "Mau bareng?" Aku berfikir dulu, "bolehkah?" Pak manager tersenyum, astaga betapa gantengnya dia ini. "Yuk lin!" Ajakan pak manager membuatku tersadar kembali. Pak manager masuk ke lift terlebih dahulu baru aku. Ting. Lift terbuka aku lebih dahulu keluar dan pak manager pamit ambil mobil di lobby. Aku menunggunya di depan, selang berapa menit pak manager datang dengan mobil NSR-15. Aku semakin kagum dengannya. Apalagi perlakuan manisnya. Tak terasa sudah sampai depan rumah. Aku agak kaget pak Manager tau alamat rumah. "Mau mampir dulu pak?" Kulihat pak manager menggeleng, "Tidak perlu ini sudah larut sampai jumpa besok." Aku hanya tersipu malu, lupa bahwa ini sudah malam. "Sampai jumpa besok pak, terimakasih atas tumpangannya." Pak manager mengangguk pelan dan segera melaju. Aku segera masuk, dan...
"HAPPY BIRTHDAY LINA!!!"
Hah, aku kaget dan terharu. Ternyata mereka tidak lupa. Ada kakak, ayah, ibu, teman kantorku, dan... "PAK MANAGER!!" Yang lain melihatku dengan geli. "Kaget ya, saya disini? Sampai segitunya... Pfft" Aku merasa dingin. Bukan karena pak manager ada disini melainkan siapa yang mengantarku kalo gitu? "Lin, kamu baik-baik saja?" Suara kakak terdengar cemas. "Kak... Ta-tadi a-aku diantar siapa? Kalo pak manager disini?" Serempak menatapku bingung. "Tadi pak manager yang mengantarku, aku tidak bohong pak manager memakai mobil NSR-15!! " Semua horror. "Diantar siapa?" Kata pak manager memecah malam yang mencekam dihari bahagia ini.
