Anak Perempuan Sulung

19 2 4
                                    

Waktu itu, tepat pada hari sabtu dini hari. Seorang anak perempuan lahir di sebuah rumah sakit umum di kawasan Jakarta Pusat. Seorang anak perempuan yang kulitnya masih memerah berlumur darah tak menangis meraung-raung seperti bayi yang lain. Aneh memang. Tangis bayi itu pecah ketika belakang pugungnya ditepuk-tepuk lembut oleh sang ayah.

Ditengah hiruk pikuk zaman yang mencengkam di era tahun 1998. Jalanan mencekam penuh pergolakan. Bentrokan terjadi dimana-mana. Ketakutan-ketakutan manusia bersembunyi dibalik para aparat yang tak bergeming, dibalik mahasiswa-mahasiswa yang melakukan orasi untuk mendapatkan hak suara mereka kembali. Negara kita benar-benar krisis dari segala hal saat itu, termasuk perekonomiannya.
Disaat itulah aku terlahir. Di tengah-tengah era reformasi. Tepat pada tanggal 11 juli.

Selamat datang di dunia.
Anak perempuan sulung dari keluarga sederhana.
Selamat menaklukan dunia yang kejam dan penuh sandiwara.
Sebagaimana engkau disambut dengan sandiwara pemerintahan pada zaman itu.

INTRODUCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang