Setelah aku lulus SMA aku sibuk nyari pekerjaan, sebenernya aku males sih. Tapi aku sudah memutuskan untuk kuliah tahun depan, karena aku ingin bebas dari belajar. Aku dirumah bosan, diam dirumah sendiri, dan bosan untuk main ke mall. Oleh karena itu aku ingin mencoba untuk kerja biar aku tidak bosan dirumah.
Aku banyak sih masukin lamaran pekerjaan ke banyak perusahaan, tapi ketika ada panggilan aku males buat datang untuk interview. Gatau kenapa, males aja gitu berangkatnya. Waktu itu aku pernah di tawarin kerja di perusahaannya Ayahku.
"Rin, udah dapat pekerjaan?" tanya ayah
"Belum" jawabku singkat
"Langsung kerja di perusahaan ayah aja" tawar ayah
"Gak" bentakku
Aku sangat malas jika ngobrol sama orangtuaku, jika mereka bertanya aku selalu jawab singkat. Terus aku juga malas buat masuk ke perusahaan bareng sama orangtuaku, aku maunya kerja dengan usaha aku sendiri, masuk dengan usaha aku sendiri, dan berjuang dengan usaha aku sendiri. Aku tidak mau masuk secara instan melalui koneksi. Itu sangat MEMBOSANKAN.
Ketiga sahabatku sudah sibuk dengan dunianya masing-masing. Ghea dan Amanda sudah kerja di perusahaan Jakarta dan Thalita dia memilih untuk kuliah management.
Sore ini sangat membosankan, gimana ga membosankan, aku seharian ini diam dirumah. Hanya tidur dan makan yang aku lakukan. Aku sengaja membuka Whatsapp di handphoneku karena ada pesan yang masuk. Ternyata pesan itu dari ketiga sahabatku
"Rin, gimana udah dapet kerja belum?" tanya Ghea
"Iya Rin gimana? Yang kemarin udah ada info lagi?" lanjut Thalita
"Berisik woi, gue udah pusing ngurusin pekerjaan. Cape gue" jawabku
"Yaelah biasa aja kali Rin, pokonya semangattt. Oiya kenapa lu ga ambil aja tawaran dari ayah lu?" tanya Amanda
"Males" jawabku singkat
"Oiya Thal, lu kuliah jurusan apa?" tanya Amanda
"Management, soalnya gue disuruh bantu-bantu perusahaan bokap gue nanti" jelas Thalita
"Ohh gitu" jawab mereka berdua
"Yaudah lah gue cape mau istirahat. BYE" tegasku
Adzan margib berkumandang, aku langsung mandi dan sholat di kamarku. Walaupun aku nakal tapi aku tahu kewajiban sebagai seorang muslim ko. Jadi aku gamau meninggalkan sholat. Dan seperti biasanya rumah sebesar ini sangat sepi, ayah dan ibuku belum pulang dari kantornya. Tapi aku ga peduli, setiap malam aku habiskan dengan diam di kamar. Terdengar suara dari balik pintu yang mengetuk-ngetuk
Tok tok tok
"Masuk" perintahku seperti biasanya
"Non ini makan dulu" tawar Bibi Nina pembantu dirumahku
"Ehh iya Bi, simpan di meja saja" kataku
"Iyaaa dimakan ya Non"
"Okeyy" jawabku. Lalu Bi Nina pun berjalan keluar kamarku
Menurutku hanya Bi Nina yang perhatian kepadaku, Bi Nina sudah aku anggap sebagai ibu keduaku sebagai pengganti dari orang tuaku yang super sibuk. Dan aku tidak sekalipun berani untuk membentak Bi Nina.
Terdengar suara dari ponselku
"Selamat sore, kami sudah menerima lamaran yang anda kirim melalui email kami. Dan kami ingin mengundang anda untuk hadir dalam seleksi interview yang akan di laksanakan pada hari: senin, 10 September 2018 pukul: 09.00-selesai. Kami tunggu konfirmasi kehadiran anda" begitu lah pesan yang masuk ke ponselku
"Hah besok? Ngedadak banget. Males datang ah" batinku sambil melempar ponselku ke sembarang arah. Malam ini jam sudah menunjukan pukul 10 malam, aku sangat ngantuk dan akhirnya aku pun tertidur
Semoga sukaa ^^
Maaf kalau ceritanya membosankan
Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
HIJRAH
Teen FictionKarina Natasya. Seorang perempuan yang jauh dari kata sempurna. Agama sangat berantakan, hingga akhirnya Karina bertemu dengan seorang pria yang perlahan membantu Karina berubah menjadi lebih baik. Adrian Kahfi. Seorang laki-laki yang terlihat alim...