Saat ini sudah menjadi sebuah rutinitas keseharian Keyzia untuk bangun pagi, bersiap sekolah, membangunkan Melvan, dan membuat sarapan. Terkadang kalau terbangun lebih pagi, Keyzia selalu menyempatkan waktu untuk bersih-bersih apartement, sekedar menyapu lantai atau mengelap meja, ia selalu memastikan apartementnya bersih dan terawat.
Tok... tok... tok...
"Van.... bangun.... sekolah" seperti pagi-pagi biasanya, Keyzia selalu membangunkan Melvan sebelum membuat sarapan dan kalau masih belum bangun juga Keyzia akan membangunkan lagi setelah ia selesai membuat sarapan saat sebelum berangkat ke sekolah.
Tok.... tok....
"Van...... uda jam enam lebih nih sekolah ga?" Berkali-kali Keyzia mengetok pintu kamar Melvan namun masih belum ada jawaban
Ceklek
Karena tidak ada jawaban, maka Keyzia membuka pintu kamar Melvan untuk membangunkannya dengan cara lebih extrim. Ia tidak mau membuang lebih banyak waktunya hanya sekedar untuk membangunkan Melvan dan dapat membuatnya terlambat sekolah.
"Va---" baru mau teriak lebih keras untuk membangunkan Melvan ternyata yang mau dibangunkan sudah selesai menggunakan seragam lengkap, siap berangkat sekolah. "Vaannnn.... kalo uda bangun kenapa ga jawab daritadi gua ngetok kamar luuu... cape tau!" Teriak Keyzia yang tiba-tiba emosi dan langsung cemberut, dari tadi terus mengetok pintu untuk membangunkan Melvan ternyata orangnya sudah bangun dan lagi duduk santai seperti sedang menunggu Keyzia masuk kamar, ia tak lupa memberikan senyum pagi terindahnya untuk Keyzia tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. "Kan kemaren uda janji ga akan pake 'gua lu' lagi" Melvan mengingatkan Keyzia akan janjinya yang baru disepakati tadi malam demi mendapatkan waffle dan ice creamnya. "Tau ah, bodo!" jawab Keyzia ketus sambil cemberut hendak kembali keluar kamar.
"Pagi-pagi tuh harusnya senyum, bukan cemberut" Nasehat Melvan sambil menahan tawanya kepada Keyzia yang tetap melangkahkan kakinya keluar kamar. Melihat Keyzianya keluar kamar, Melvan ikut menyusul dengan tas yang sudah terselempang di tubuhnya. "Hey, ngambek?" Melvan mengejar dan agak menarik lengan Keyzia untuk menghentikan langkah kakinya. "Ngga, gua ba.ha.gia Koq...." jawab Keyzia dengan masih cemberut. "Bahagia tuh senyum bukannya cemberut" jawab Melvan sambil menarik dua sudut bibir Keyzia dengan dua jarinya. "Apaan sih... Kamu yang lemot, uda tau ngambek malah nanya lagi" omel Keyzia sambil menepis lengan Melvan dan kembali berjalan menuju meja makan. "Bales dendaaammm nihhh..." canda Melvan sambil mengikutinya ke arah meja makan. "Lain kali tuh kalo uda bangun jawab! Jangan bikin orang buang-buang waktu buat bangunin" Keyzia kembali ngomel, meluapkan emosinya yang daritadi ia pendam. "Ya kamu lemot lagi." jawab Melvan yang kini menjadi senang mengusili Keyzia. "Enak aja, gua ga lemot ya!!!" emosi Keyzia kian meluap. "Nih ya, gimana ga lemot, sekarang kamu pikir, kamu bangunin aku cuman ketuk pintu, emang kedengeran dari ranjang aku dan lagi akunya juga masih tidur, masih mimpi kencan sama bidadari cantik. Kan kamu yang buang-buang waktu. Udah tau pintunya ga pernah aku kunci, kan kamu tinggal masuk kasih morning kiss nanti pasti akunya langsung bangun. Simple kan? cepet lagi ga buang-buang waktu" Melvan menjelaskan kepada Keyzia. "Iyaya bener juga. Ya uda mulai besok aku banguninnya langsung masuk kamar kamu & pake morning kiss aja deh biar cepet" jawab Keyzia yang emosinya sudah reda dan sudah bisa kembali tersenyum. Mendengar jawaban Keyzia malah membuat Melvan kaget.
"Whattt... ini si Keyzia beneran mulai besok bakal bangunin gua pake morning kiss??? Ga sabar gua pengen cepet-cepet besok..." dalam hatinya Melvan benar-benar kaget dan juga bahagia.
"Uda buruan makan sarapannya, nanti telat" Keyzia mengingatkan dan juga dalam sekejap membuyarkan lamunan Melvan. Bukannya langsung makan, Melvan kembali asik menatap Keyzia yang sedang memakan sarapannya. Pagi ini Keyzia membuat sandwich dengan bacon, telur mata sapi, dan beberapa jenis sayuran yang diberi mayonnaise. Tanpa Keyzia sadari ada mayonnaise yang menempel di sudut bibinya, dengan reflek Melvan menghapus dengan jempol tangannya. "Thanks, aku bisa sendiri" ucap Keyzia karena salah tingkah, tiba-tiba Melvan mengusap sudut bibirnya. "Yes baby" jawab Melvan sambil tertawa. "Enak aja, aku bukan bayi!" Keyzia kembali ngomel karena diejek bayi oleh Melvan. "Ya secara kamu makannya belepotan. Coba searching deh di internet, yang makannya belepotan tuh bayi karena baru belajar makan, kalo uda gede makannya pasti lebih rapih." candaan Melvan kembali membuat Keyzia menggembungkan pipinya cemberut. "Liat pipi kamu yang lagi cemberut, jadi pengen makan bapao" ucap Melvan sambil tersenyum dan memperhatikan muka Keyzia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning of Love
Teen FictionKeyzia Adiputra Seorang cewe berumur 16 tahun yang memilih untuk berpenampilan nerd dan memiliki asumsi bahwa : Mencintai itu adalah hanya kata bualan untuk membuat target mabuk terbuai setelah itu terjatuh, sakit, dan akhirnya dicampakan. Orang-ora...