Aku Milikmu Tapi Miliknya

20 2 0
                                    

  Gue gak tau,ilmu apa yang udah dia kasi ke hati gue. Yang jelas,sampai saat ini,dia masih membalut hati gue. Meskipun cerita gue sama dia udah berakhir sejak lama. Jujur saja,sampai detik ini pun gue masih cinta sama dia. Tapi,gue gak tau dimana dan apa kabarnya. Yang jelas,gue berharap dia baik-baik saja dan suatu saat nanti kami berdua dapat di pertemukan kembali. Dia lah,Jani. Cewek yang pernah masuk dalam hidup gue dulu dan sampai saat ini,meski pun gue udah punya Tika,cewek baru gue. O..iya..gue Dery. Anak semester 7 Fakultas Kedokteran yang mendapat Beasiswa di salah satu universitas ternama di Ibukota.

Sepintas dari openning gue tadi,kalian pasti bertanya-tanya. Gue gak tau pasti apa pertanyaan kalian,tapi gue berusaha buat nyeritain ini semua. Jani adalah mantan gue yang sangat gue cintai. Tapi,diakhir cerita dia mengakui,kalau dia sama sekali gak cinta sama gue. Menyakitkan memang. Tapi itulah faktanya. So,gue akhiri hubungan kami untuk kebahagiaan dia dengan orang yang dia cintai. Tapi anehnya,sudah sekian lama rasa gue gak pernah berubah. Gue juga gak tau,kenapa cinta bisa sebodoh ini. Padahal sekarang gue udah ada Tika,cewek yang benar-benar cinta sama gue. Tapi,kalau boleh gue jujur,gue sama sekali tidak ada rasa sama Tika dan anehnya Tika siap menunggu sampai gue bisa cinta dan sayang sama dia. Apa sih pelet yang gue pakai?? Kok sampai segitunya. Cakep,enggak. Tajir juga enggak. Cinta memang membuat orang bodoh.
Ya..ini memang mutlak salah gue. Awalnya gue pikir,kalo gue pacaran lagi gue bisa lupain Jani. Ternyata prediksi gue salah total. Yang kasian si Tika nya. Pacaran dengan orang yang sama sekali gak cinta sama dia. Gue emang tega ya....??? kalo kalian ketemu gue,gue ikhlas kok kalian jambakin.

"Der!!" sapa gadis cantik yang mengelus bahu gue.
"Tika!!" gue kaget,karna gue tengah memegang kotak liontin yang tentu saja berisi liontin dengan huruf 'T' pada buahnya. (Dulunya liontin itu mau gue kasi ke Jani,dan buahnya juga huruf 'J'.tapi.......you know laa,ceritanya gak sebagus yang gue harapkan. Maka dari itu,gue ganti dengan huruf 'T' dan yang 'J',gue simpan di dompet)
"Apa itu,Der?"tanya Tika.
"e..e..ini buat kamu." Gue julurkan kotak itu ke Tika. Dan di saat Tika membuka kotak itu,dia merasa janggal dan berkata ke gue "kenapa kamu memberi aku liontin?? Apaa....."
"itu hadiah buat orang yang dengan tulus mencintai aku selama ini." Gue langsung memotong omongan Tika.
"apa ini artinya kamu udah...." dia berusaha bertanya dengan menatap tajam kedua mata yang melekat di kepala gue. Tapi,gue memberhentikan omongannya dengan menutup mulutnya dengan jari telunjuk gue. Jujur saja,gue belum menemukan cinta untuk nya. Tapi gue tidak ingin melukai hatinya dengan berkata sesuatu yang akan mengeluarkan air matanya nanti.
"Tika,apa kamu tidak ingin memeluk orang yang tengah berdiri di hadapanmu ini??" gue berusaha menghilangkan pembicaraan kami yang serius dengan memberikan pertanyaan konyol yang membuat dia tersenyum. Dia memeluk gue dengan erat. Dan gue merasakan cinta yang begitu besar hadir di pelukan cowok bodoh yang masih saja tidak bisa membalasnya.
"kita makan siang yuk!!" kata gue. Dan dia hanya menganggukkan kepalanya,seakan tak dapat lagi bicara.
*****

Malam ini begitu sunyi,gue duduk di teras rumah sambil melihat bintang-bintang yang dengan setia menghiasi malam. Ini konyol,masa' gue liat wajah Jani di langit. Yang benar aja. Hahahaha.
"Dery!!!" widih.....bisa manggil nama gue lagi.
"Der,,,,Dery!!!" ternyata itu Tika yang nongol di hadapan gue.
"Tika???!!" gue kaget banget waktu itu.
"bengong aja,mikirin apaan??" tanya nya.
"enggak kok,Cuma ngitungin bintang aja. Kamu ngapain kesini??" tanya gue. Eh,tiba-tiba aja nyokap nongol.
"eh,ada tamu. Kok ndak di ajak masuk sih,Der?" ujar nyokap.
"gak apa-apa kok tante. Enakan juga di luar,menghirup udara segar. O iya,ini ada sedikit cemilan,tante." Ujar Tika.
"wah..repot-repot segala. Makasih ya.. silahkan di lanjutin ngobrolnya,tante bikinin minum dulu."

"gak usah repot-repot tante." Ujar Tika
"gak apa-apa. Tante tinggal ya...." Nyokap makin akrab aja ni.
"makasih tante." Ujaarnya.
"hmhm,cepat akrab ya....." gue sindir dikit dong ya.
"hahahaha,alhamdulillah ya..." balas Tika.
Gue juga kaget,tiba-tiba aja Tika datang ke rumah. Gue kira mau ngelamar. Untungnya enggak.hehehehe. hmhm,by the way gue gak tau maksud dan tujuan Tika datang ke rumah gue. Ketika gue tanyain...
"ngomong-ngomong,tumben kamu main ke rumah" tanya gue,sambil nongkrong di pinggiran danau dekat rumah gue.
"hmhmhm,emangnya gak boleh ya??"
"bukannya gak boleh. Tapi tumben aja gitu loh" sahut gue.
"nih....." sambil mengunjukkan sebuah kado ke gue.
"apaan ni??" tentunya gue heran dong ya...
"happy birthday my prince." Sebuah ciuman mendarat di pipi gue. Yaa ampun...gue beneran lupa kalo hari ini gue ulang tahun. Dan sebuah ciuman itu menyadarkan gue,orang sebaik Tika gak pantas gue sakitin hanya karena orang yang yang sama sekali gak perduli sama gue. Dan gue berjanji dengan diri gue sendiri,bahwa mulai saat ini,gue mesti belajar mencintai orang yang mencintai gue.
"ka..kamu ingat ulang tahunku?? Aku aja lupa." Ujar gue pada gadis cantik yang berhadapan langsung sama gue itu.
"tentang kamu,gak ada yang aku lupain." Jawabnya singkat sambil menatap tajam ke arah gue. Dan tatapan itu semakin dekat,dan hampir aja bibir gue kesedot. Tapi untunglah gue cepat sadar,kalo gue cium dia,berarti gue semakin nyakitin dia.
"hmhm,sorry.." sahut gue.
"hmhm,gak apa. Justru gue yang minta maaf." Balas nya. Jadi salting deh kita berdua. Gue nyanyi-nyanyi buat ngilangin salting gue. Dan itu cukup untuk membuat dia tertawa. Hehehehehe.
*****
Singkat cerita,sebuah nomor baru masuk di handphone gue. Tanpa ngurangin rasa penasaran gue,jadi gue tanyain. Kali aja orang nyasar pengen ngasi gue duit. Hahahahaha.(sms)
"sorry,ini siapa ya?" tanya gue.
"udh lupa dg tulisan sms aku?" balasnya.
"Dmana2 kn semua tulisan sms sama".terjadilah percakapan singkat antara kami melalui pesan singkat itu.
"aku Jani."
"jani?? Beneran ini Jani?"gue kaget campur senang. Apa benar jani sms gue??????? Mimpi apa gue semalam...
"iya. Kamu apa kabar,Der?"
"baik.sharusny aku yg nanya apa kabar ma kamu."
"aku baik jg kok.hmhm,lg dmana?"
"aku lg d kampus ni." Tak ada lagi balasan darinya. Kecewa sih. Tapi,senang juga udah di sms. Hehehe. Paling gak,gue tau kabar dia sekarang.
Tak lama setelah itu,Tika pun datang menghampiri gue. Dengan wajah ceria,ia berjalan dengan entengnya. Seperti tak ada beban dalam hidupnya.
"hai tampan!!" sapanya.
"girang banget. Ada apa ni??" tanya gue.
"hmhmhm,gak ada apa-apa. Tadi aku kepikiran kamu aja. So,aku samperin aja. Nih,kamu pasti belum makan siang." Ujarnya sambil menyodorkan kotak makanan ke gue.
"makasih ya tika. Aku gak tau mesti gimana ngebalas kebaikan kamu selama ini. Tapi aku janji,suatu saat nanti aku akan ngebalas semua ini."
"udah lah,jangan ngomongin balas membalas. Aku ngelakuin ini,ikhlas kok. Sekarang,waktunya makan siang. Sini! Aku bukain. Mukanya jangan di tekuk gitu dong. Senyum..hi..." dia mengobok-ngobok mulut gue agar tersenyum. Dan itu behasil.
"nah....gitu kan enak diliatnya. Sekarang buka mulutnya. Aaaa...." lanjutnya sambil nyuapin gue. Gue benar-benar dibikin seperti anak kecil. Makan di suapin.hehehehehe. lo semua jangan iri ya..... hahahahaha.
"kamu sendiri gak makan? Tanya gue.
"udah tadi." Jawabnya singkat.
"hmhm,kayaknya belum terlalu gendut deh. Makan lagi!!!!" gue suapin aja dianya.hahahahaha, so funny maybe.
*****
Cerita week end. Di hari libur ini,saat gue tengah asyik tidur. Hmhmhm,waktu itu kalo gak salah gue lagi mimpi berdiri di pelaminan dengan seorang cewek bercadar yang keliatan cuma matanya doang. Pas gue mau buka tu cadar....ehh....pintu kamar gue di ketok. So,mimpi gue jadi bubar deh. Menjadi cerita tak berujung.
"siapa? Masih ngantuk ni!!!" teriak gue. Tapi gak ada jawaban. Ya udah gue biarin aja. Eh,gak taunya tu orang udah masuk di kamar gue.
"bangun-bangun....." ternyata nyokap gue. Tumben-tumbenan.
"ada apa,ma?"
"cewek kamu datang tu. Tadinya pas mama bilang kamu masih tidur,dia mau pulang. Tapi mama cegah. Makanya mama bangunin kamu." Ujar nyokap gue.
"maksud mama, si Tika??" tanya gue.dan nyokap hanya mengangguk.
"ya udah,buruan cuci muka sana!" nyokap pun meninggalkan gue di kamar.
Singkat cerita......
"tumben pagi-pagi udah datang." Ujar gue yang masih berada di awang-awang itu.
"udah jam 11,di bilang masih pagi. Belum mandi pula. Jorok...!! kamu lupa ya,hari inikan kita ada janji mau ke pantai." Ujar Tika.
"ooo...iya...aku lupa. Hee..." gue beneran lupa waktu itu.hmhmhmhm,lagi-lagi gue udah ngecewain Tika.
"ya udah,sekarang kamu buruan mandi. Ok!!" sahut Tika yang sama sekali tidak menunjukkan kekecewaannya.
Hmhmhm,kayaknya kita persingkat aja ya ceritanya. Habis gue mandi,terus berangkat,tibalah kami di pantai. Cuaca di siang ini cukup cerah ya. Dan pastinya sengatan cahaya matahari cukup untuk membakar kulit. Kami hanya duduk diatas tikar yang tentunya di lindungi oleh pohon-pohon rindang. Sambil makan perbekalan yang udah kami bawa tentunya. Saat itu,gue pengen pipis. So,gue tinggalin sebentar. Dan ternyata Hp gue tinggal. Pas gue kembali,Hp gue udah berada dalam genggaman Tika yang tengah melihat-lihat foto Jani. Dia hanya tersenyum ketika datang.
"cantik. Pantas aja,sampai sekarang kamu masih belum bisa ngelupain dia." Ujarnya. Gue cuma senyum,karna gue udah gak tau mesti ngomong apa.
"tik,boleh aku tanya sesuatu?" tanya gue.
"silahkan. Kalo aku bisa ngejawab. Akan aku jawab." Sahutnya.
"kenapa kamu memilih aku sebagai orang yang kamu cintai? Bukannya di luar sana banyak lelaki yang lebih dari aku. Lebih tampan,lebih baik,bahkan mungkin lebih sayang sama kamu."
"apakah orang yang lebih tampan,lebih baik dan lebih-lebih lainnya harus di cintai? Itulah cinta,Der. Memang banyak orang yang lebih dari kamu,tapi hati aku bilang,kamu lah pilihannya. Bagi aku,Cinta itu gak beralasan. Bukan berarti karena ketampanan,karena kebaikan cinta itu ada. Tapi cinta itu pilihan." Jawabnya. Gue benar-benar kaget dan puas dengan jawabannya. Sedikit banyak,jawaban tadi udah bikin hati gue terbuka. Walau belum sepenuhnya,tapi gue yakin suatu saat nanti,pilihan gue ada pada dirinya.
"boleh aku minta sesuatu?" lagi-lagi gue bertanya. Dan dia hanya menganggukkan kepalanya.
"hug me,please....!!" dia pun memberikan pelukan hangatnya ke gue.
"aku sayang kamu,Der!!" ujarnya,yang ternyata meninggalkan air mata itu.
"yaa...aku tau itu. Terima kasih kamu udah memberikan rasa sayang itu kepada lelaki bodoh ini." Jawab gue.
"hei..hei...ternyata mata indah itu bisa menangis juga ya... sini,biar orang bodoh ini menghapusnya." Lanjut gue yang langsung menghapus air matanya itu. Dan spontan,dia memeluk gue lagi. Tangisannya makin deras. Itu berhasil membuat mata gue sedikit berkaca-kaca.(mau bilang nangis,gengsi dong ya)
"jangan lepasin pelukan ini,Der." Ujarnya.
"hmhm,kayaknya kita gak mungkin pulang dalam keadaan berpelukan sepeti ini deh. Apa kata orang di sepanjang jalan." Sahut gue. Dia spontan tertawa dan memukul gue.
"loh,kok di lepas pelukannya. Pake mukul sgala." Lanjut gue.
"habis kamu nyebelin sih." Ujarnya yang masih berlinang air mata itu.tapi ketawa. hahahahaha
"nah,gitu dong. Kayaknya aku lebih suka melihat kamu tertawa dari pada kamu nangis." Jawab gue.
*****
Gue lebih baik membahagiakan orang yang mencintai gue dengan tulus,dibandingkan gue harus membahagiakan orang yang tidak sama sekali mencintai gue. Yaa...mungkin itu yang harus gue lakukan. Kehidupan tidak selamanya harus memiliki. Karna Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan. Mungkin Tika adaah orang yang gue butuhkan. Bukan Jani. Memang gue sangat amat ingin memiliki Jani. Tapi Tika lah yang Tuhan kirimkan buat gue.
Yayayaya....lo lo pada boleh menilai gue apa aja. Tapi gue gak mau menjadi lelaki munafik. Meskipun gue menyimpan harapan besar sama Jani,tapi buat apa berharap dengan orang yang sama sekali gak ngarapin gue. Tika?? Dia bukan menjadi pelarian buat gue. Bahkan sedikit pun gak ada sedikit pun terbesit di pikiran gue buat mainin perasaan dia. Untuk kedepannya,gue gak bisa memastikan. Karna gue bukan peramal. Semua Tuhan yang menentukan. Tapi,Seperti yang Tika bilang,cinta itu adalah pilihan. Setiap pilihan ada resikonya. Tertawa,menangis,senang,bahagia itu semua adalah resiko yang akan kita terima dalam setiap pilihan. Dan cinta gue memilih Tika sebagai pendamping gue dalam membangun sebuah kebahagiaan. Mengenai Jani,hmhmhmh,dia akan menjadi cerita lama buat gue.





Cerita ini bukanlah cerita nyata. Cerita ini di buat hanya berdasarkan imajinasi pengarang saja. Di buat untuk menghibur,sekaligus memberikan sedikit banyak pelajaran mengenai kehidupan. Apabila terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Baik dalam bentuk kata-kata maupun jalan cerita,mohon di maafkan dan di ingatkan. Karena kehidupan tak akan bisa berjalan dengan baik apabila tidak ada kritikan dan masukan dari lingkungan sekitar. Saya Ridho Frinadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada kalian semua. Life is a choice ^_^ . wassalam...

🎉 Kamu telah selesai membaca AKu Milikmu Tapi Miliknya (Ridho Frinadi) 🎉
AKu Milikmu Tapi Miliknya (Ridho Frinadi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang