Hajimete

3.9K 361 56
                                    

Disclaimer : Seluruh karakter milik Masashi Kishimoto. Karakter Cameo milik Tuhan YME.

#NH365onCountFiclet
#HC2017FirstAnniversary
.
.
.

Hari pertama aku sadar bahwa hidupku terasa kosong adalah saat ulang tahunku yang ke-sembilan belas.

Aku memiliki banyak teman, seluruh penduduk Konoha mengakui keberadaanku dan menganggapku pahlawan, kekuatanku sekarang setara dengan sennin dan posisi Hokage sudah hampir pasti kudapatkan.

Tapi, sepertinya selalu saja kurang. Aku ingin yang lebih dari ini. Namun aku tak tahu apa lagi yang ingin kucapai.

Apa sebenarnya yang kuinginkan?

☀☀☀

"Kau sudah sembilan belas tahun, wajar saja jika menginginkan banyak hal."

Begitu kata Kakashi-sensei.

Aku bahkan tak tahu apa yang kuinginkan selain menjadi Hokage. Kupikir, setelah nanti menjadi Hokage, aku tak menginginkan apapun karena itu adalah obsesi terbesarku.

"Umur sembilan belas tahun adalah masa dimana kau sudah matang secara fisik namun emosionalmu masih dalam transisi."

Kakashi mengatakan itu seolah ia mengerti. Mungkin aku tak salah berkonsultasi padanya. Aku mengangguk terpekur menunggu wejangan selanjutnya.

"Kau sedang beranjak dewasa, bijaklah dalam membuat keputusan. Jangan sampai kecerobohanmu membuat masa depanmu berantakan."

Aku mengangguk cepat beberapa kali.
Ya, pasti Kakashi-sensei tahu jawabannya.

Kudengar Kakashi berdeham dan merogoh sesuatu dari kantong celananya.

"Jadi, sebagai pria kau harus berpikir panjang. Kau harus memikirkan keamanan."

Katanya, sambil menjejalkan sebuah kotak kecil ke tangan kananku.

Fiesta rasa Strawberry.

☀☀☀

Setelah kupikir-pikir, meskipun nyeleneh, yang Kakashi katakan ada benarnya.

Pria, jika sudah mengalami pubertas pasti mempunyai naluri purba untuk bereproduksi. Menghasilkan keturunan untuk menjaga dan memperluas teritorial. Begitu yang kubaca dari sebuah buku aneh milik Sai.

Pria Dalam Kekuasaan Wanita. Ditulis oleh Lea Supriatna.

Cinta.

Sebagian besar pria akan tunduk berlutut di bawah kekuasaan wanita yang dicintainya. Dengan begitu, kegiatan bereproduksi akan lebih optimal menghasilkan keturunan unggul.

Sebuah keluarga bahagia.

Cinta.

Hal yang tidak pernah aku miliki seumur hidup.

Tapi apa itu cinta?

☀☀☀

"Sasuke ...." aku menuangkan sake di cawan milik rival abadiku penuh khidmat.

Dee Ryoza, sake mahal seharga seratus limapuluh mangkuk ramen.

Tak kupedulikan Sasuke yang menatapku skeptis. Mungkin ia bertanya-tanya apakah kepalaku korslet atau gegar otak karena aku mentraktir sake mahal dan menuangkan sake ke cawannya.

Hei, Sasuke tiga bulan lebih tua dariku dan itu wajar.

Lagipula, ada hal penting yang ingin kutanyakan padanya.

Hatsu Ni Au TokiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang