Burung Kecil Yang Tak Pernah Tau Dia Bisa Terbang

14 2 0
                                    

Terjebak dalam keseharian yang semakin jemu dan memuakkan.
Rasa lelah mendera. Bukan hanya karena terlalu banyak beban, namun keseharian yang sama selalu terulang terus menerus.

Hidup ini bukan hanya sekedar mengerjakan soal fisika atau menghitung matematika, hidup ini seharusnya penuh tantangan dan hadangan yang berbeda tiap harinya.

Mempelajari hal baru secara langsung, bukan hanya menghitung di selembar kertas cara menghitung luas penampang, bukan hanya sekadar menulis teks berisikan impian yang sayangnya belum dan mungkin takkan sanggup di kabulkan karena kesibukan tiap hari yang selalu sama.

Menerima berbagai hal baru namun hanya dengan tulisan tanpa pernah mengerti alasan.

Menerima berbagai hal baru namun hanya dalam ungkapan tanpa tau kebenaran.

Menerima berbagai hal tanpa menerima perbedaan.

Semua harus di samakan. Kita ini insan yang memiliki perbedaan di tiap pikiran. Mungkin tumbuh bersama dan memiliki kebiasaan yang sama, tapi tidak untuk cara pikir setiap otak yang bekerja.

Harus ini, harus itu, tidak boleh berbeda, tidak boleh nakal, semua sudah terlalu jelas terlihat bahkan dengan mata kosong.

Mengikuti alur kehidupan yang setiap saat menghantui di belakang pundak. Memberi beban berbeda pada setiap manusia yang memiliki kemampuan berbeda.

Kadang pula mematikan bakat yang sudah mau menjadi tunas.

Apakah setiap burung harus di paksakan berenang ?

Apakah setiap harimau harus di paksakan memasuki air ?

Bagai mana dengan ikan ? Ia berenang dengan bebas. Menjadi sang juara yang di elukan.

Tanpa mengerti perjuangan burung kecil yang basah di tiap helai bulunya.

Tanpa mengerti kehabisan udara dengan paru-paru kecil yang sudah di ciptakan untuknya.

Tanpa mengerti rasa sakitnya sayap yang di paksakan patah tanpa pernah mencoba terbang.

Atau bahkan
.
.
.
.

Yang paling parah adalah tumbuh tanpa mengetahui ia bisa terbang.

Tanpa bisa melihat dunia dari atas cakrawala.

Tanpa bisa menyadari ciptaan tuhan yang begitu indah berdampingan dengan awan putih yang melayang di sampingnya.

Tanpa bisa merasakan udara bebas yang merasuki di tiap helai dan kepakan kecil sayapnya yang baru tumbuh perlahan.

Tanpa bisa memiliki waktu yang cukup untuk mengetahui jati dirinya yang sesungguhnya.

Bukannya menyalahkan.

Tidak.

Burung kecil tidak bisa menyalakan siapa-siapa.

Burung kecil tidak bisa berbicara.

Karna setiap keluhan atau perbedaan yang dia miliki, hanya di anggap tabu dan burung kecil akan mendapat hukuman jika mengikuti instingnya.

Ia akan tertinggal dari harimau yang mulai mahir menggerakkan kakinya di air. Ia akan semakin jauh dari ikan yang sudah lebih dahulu menyusuri laut tanpa ada niatan secuil pun untuk menunggu burung kecil bisa terbiasa dengan dinginnya air.

Tanpa ada niatan menunggu burung kecil yang terluka terkena karang tajam di dasar laut ketika nyaris tenggelam.

Tanpa ada niatan sekadar menengok untuk memastikan apa burung kecil terluka, berdarah, terkoyak, bahkan kehabisan darah.

Semua sudah memiliki alur.

Burung kecil tidak bisa merubah pergerakan bumi.

Burung kecil tidak bisa merubah apa yang telah bergerak statis puluhan tahun di sekitarnya tanpa mencoba mengerti apa yang dirasakannya.

Kadang, burung kecil menyalahkan dirinya sendiri.

Menangis frustasi ketika dia takut air.

Berteriak histeris ketika sayapnya basah dan tercelup air yang awalnya terlihat tenang.

Memejamkan matanya kesakitan ketika air tersebut mematikan warna sayapnya.

Menjadikannya agar terlihat seperti ikan lain.

Tapi tak akan bisa.

Tak akan sama.

Burung kecil tak akan pernah bisa terlihat seperti ikan yang memiliki sisik.

Burung kecil tidak bisa merubah sayapnya menjadi ekor.

Burung kecil tidak bisa merubah paru-parunya menjadi insang agar terlihat seperti ikan.

Ia hanya bisa berteriak keras-keras dalam hati. Menyalahkan dirinya mengapa ia terlahir berbeda.

Tanpa pernah menyadari ia bisa terbang keudara menjadi seekor elang besar yang kokoh.

Tanpa pernah menyadari ia seekor burung kecil yang sampai saat ini tidak bisa terbang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Burung Kecil Yang Tak Pernah Tau Dia bisa TerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang