Pulang kerja, Refan menyempatkan diri berkunjung kerumah orang tuanya. Hanya sekedar say hello dan pulang. Karena ia berkunjung seorang diri, tidak bersama dengan istrinya.
Refan mengetuk pintu, bagaimanapun ia harus sopan. Tak lama pintu terbuka, dan nampak lah sang mama tercinta. Walau mereka baru pisah seminggu, tapi rasanya sudah sangat lama.
Renata melongo melihat Refan ada dihadapannya. Refan tersenyum dan memeluk sang mama.
"Apa kabar, ma?" Tanya Refan. Renata menahan harunya. Dan balik memeluk Refan, Putra nya."Kabar mama baik, bagaimana kabar mu dan istri?" Tanya Renata balik. Refan melepas pelukannya dan tersenyum.
"Baik, ma." Renata mengajak Refan untuk segera masuk kedalam. Karena ini masih sore, jadi rumah sepi. Karena Frans dan Kenzo belum pulang. Keyra, dia sudah punya rumah sendiri sekarang.Refan duduk di ruang makan, Rena menyiapkan berbagai makanan, hasil masakannya tadi. Karena setiap sore pasti masak untuk makan malam
Refan terharu, melihat hidangan makanan yang sangat lezat dan beraneka ragam. Rindu Refan dengan masakan sang mama. Padahal dulu, dia lebih senang makan di luar, atau di rumah Tante Miranda.
"Aku makan ya ma." Refan langsung menyendok lauk pauk dan nasi. Ia makan dengan lahapnya. Renata menitikkan air mata, melihat anaknya makan dengan begitu lahapnya.
"Pelan-pelan Refan, nanti kamu bisa tersedak," ujar Rena. Refan hanya mengangguk dan terus memakan masakan sang mama.
Kenapa rasanya begitu lezat, padahal dulu terasa biasa saja. Apa begitu rindu dirinya hingga makanan saja begitu terasa berbeda.
Tanpa sadar makanan dalam piring Refan telah tandas. Ia meraih air minum yang disediakan sang mama. Ia teguk hingga tak tersisa. Oh... Nikmat sekali.
"Terima kasih ma, makanannya lezat sekali," puji Refan tulus. Rena mengusap pundak sang anak."Lain kali, ajak istrimu kesini, ya."
"Iya ma." Refan bangun hendak pamit. Tidak enak kalau terlalu lama."Aku pulang ma, mama jaga kesehatan ya," ujar Refan. Rena tersenyum hangat dan mengusap lengan kekar anaknya.
"Iya, kamu jaga istrimu, jangan seperti papa dulu ya."
"Iya ma, tidak akan," jawab Refan mantap.Refan memang tahu masa lalu sang mama dan papa. Hanya Refan, yang lain tidak tahu. Karena yang sanggup mendengarnya hanya Refan saja. Dan yang bisa bersikap biasa saja, setelah mendengar semuanya juga cuma Refan.
Dengan watak kedua anak lainnya. Yang mayoritas manja dan masih kekanakan. Rena mempercayakan rahasia itu hanya pada Refan.
Itu lah kenapa, Refan mengurungkan niatnya menemui Stefanni, karena dia tak mau membuat istrinya sakit hati seperti mama nya dulu.
®®®®
Refan hendak masuk kedalam mobil, saat matanya menangkap sosok yang tak asing. Sosok itu pun sedang menatapnya. Refan mengurungkan niatnya menaiki mobil, ia tutup kembali pintu mobil dan berjalan kearah sosok itu.
"Hy," sapanya. Refan tersenyum kaku. "Ku dengar, kau sudah menikah?" Tanyanya. Refan hanya mengangguk.
"Selamat, ya," ucapnya.
"Terima kasih."
"Mau mampir," tawar nya. Refan menggeleng cepat. "terima kasih, aku harus pergi," jawab Refan sopan."Nomor mu, masih sama kan?" Tanyanya "ya."
"Kenapa semalam tak menjawab teleponku?"
"Tak, apa," jawab Refan singkat.
"Apa kamu tidak suka, kalau aku telepon?" Tanya nya lagi. Refan hanya menggeleng.
"Lalu?"
"Karena ada istriku," jawab Refan akhirnya.Stefani tersenyum kecut. "Ajak aku bertemu dengannya, aku juga mau berkenalan, kau dan keyra sama saja. Menikah tidak ada yang mengundangku." Stefanni cemberut Disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Refan Dan Istri Tomboy-nya (Tamat)
Romance#Sudah tersedia di Google play store #Sebagian part sudah di hapus #Tersedia di KBM Sekuel playboy itu suamiku Versi anak kedua. Refanno Gerald Alexander 21+ Memiliki anak yang super cuek dan dingin macam Refanno, memang agak sulit. Kini usia Refann...