Kak, tau nggak? tanyaku pada seseorang yang sedang melahap mienya dihadapanku. Ia mengkrutkan kening mana mungkin ku tau kau saja tak memberi tau
Aku pacaran sama Deiyvara. Tiba tiba saja ia tersedak.
Hah? Njirr, seriusan? Aku mengangguk.
Kalau itu yang terbaik untukmu teruskan, fokus satu jangan cari yang lain. Aku setuju, tapi kamu harus tetap menjadi naidyku yang dulu, PENAKUT. Aku melotot dan memukul kepalanya. Diapun tertawa.
Kelulusan sekolah, sekolah mengadakan perpisahan di gor. Aku dan Deiyvara memakai baju couple.setelah kelulusan ini semoga kita dapat bersatu Entah mengapa rasa bahagia bercampur sedih. Semua orang tua duduk dibelakang para wisuda/wati. Saat sedang mecari sosok kedua orang tuaku, beberpa junior dan cowok seangkatanku memberikan bunga, walau aku sudah bersama deiyvara cowok seangkatanku tak mau tau. Hingga akhirnya aku bertemu mama dan papa. Kami berpelukan. Selepas acara aku pergi bersama Putri, Deiyvara, dan Faris. Sebenarnya faris bukan senior disekolah kami seangkatan, namun tahun mengatakan ia lebih tua dariku.
Sudah dua minggu semenjak kelulusan, aku belum bertemu Deiyvara ia sibuk mencari kuliah. Namun kami sering vidio call, bernyanyi bersama melepas rindu. Tapi seminggu ini kami benar benar tidak ada kntak. Hatiku gundah, takut.
Cinta berpuisi seribu makna. Bertahun-tahun perjalanan cinta yang tak pernah terpisahkan oleh waktu dan jarak. Berharap datangnya cinta bagai bunga di musim lalu, dan mengharap turunnya hujan. Kupercaya akan janji, seperti kupercaya terbitnya matahari esok pagi. Jika ditakdirkan untuk bersama, kutak ingin hanya janji dan kata setia. Cinta butuh kepastian yang nyata.
Aku dengar bisikan angin sampaikan pesanmu padaku. Aku rasakan tetesan embun sebagai lambang kasih sayangmu. Kulihat pelangi hati sebagai gambaran cintamu padaku. Kurasakan ketulusan, kejujuran, dan kesetiaanmu padaku. Kini aku menyadari bila dirimu kau sangat sayang padaku. Tapi semua terasa menjadi tiada indah tanpa dirimu. Kan kujaga semua yang pernah kau berikan padaku, cinta. Hingga kau datang.
Hari minggu tiba, sekarang tanggal 8 September, ini hari jadiku dengannya. Ribuan rindu menusuk jiwa ini. Sekarang aku sedang duduk bersama mama, papa, dan adikku. Kami bercanda ria hingga seseorang datang, berdiri didepan pintu. Aku terpana melihatnya, ia tersenyum padaku, rasa maluku muncul. Kedua orang tua ku mempersilahkannya masuk bersama kedua orangtuanya.
Terlihat rona mata yang indah, penuh gairah dan kedewasaan. Ramah kala menyapa, dan indah saat bertutur. Entah harus berkata apa, hati ini terpikat oleh pesonanya. Saat kutatap wajah sang malam. Dirimu hadir dalam tatapan mataku. Begitu lekat dalam hembusan bayu. Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku.
Cinta pandangan hati adalah anugerah. Cinta yang tumbuh dari hati meninggalkan rasa sayang yang sangat mendalam. Bila seseorang dapat merasakan cinta yang tumbuh dari hati, itulah yang disebut cinta sejati. Ingin kututurkan kata demi kata, tentang perasaanku padamu. Dirimu adalah cahaya dalam hatiku? Semoga kita dapat bersatu. Semua kata itu melayang diotakku.
Kini ia hadir dihadapanku, semua keputusan ditanganku. Tentu saja aku menerimanya, pangeran malam yang selalu ada untukku. Kesetiaan itu memang terajut, ketika kita memasang benteng saling percaya dalam apapun. Menunggu walau jarak memisahkan. Sesaat mengenal telah menambah arti dalam hidupku. Kudapatkan anugerah terindah di bulan penuh berkah. Tanpa kata janji, hanya ungkapan cinta dan saling pecaya. Berdua kita jelang masa depan bersama dalam satu cinta, abadi selamanya.
Tamat.