Malamnya, setelah tau nama akun Facebook cowok yang senyum manisnya bikin Natha diabetes, Natha ingin sekali mengirim chat kepada cowo itu tapi Natha takut. Setelah menimbang-nimbang cukup lama akhirnya Natha menyerah dan mengikuti kata hatinya untuk mengirim chat kepada cowok itu.
Natha : P
Nael : Pripun?
Ya nama cowok itu adalah Devian Nael Rovalno. Natha cukup senang karena chatnya dibalas oleh Nael. Jawaban dari Nael berbeda dari semua cowok di dunia ini. Biasanya cowok jawabnya apa kalo enggak apa ya iya kalo enggak iya ya ngopo atau bisa aja cuma diread kalo dirasa enggak penting.
Natha : Lagi apa?
Nael : Lagi tiduran aja nih
Natha : Oh gitu
Nael : Kalo lo lagi ngapain?
Natha : Lagi duduk-duduk aja
Nael : Lo gak tidur? Udah malem nih, tidur sana!
Natha : Iya deh iya, lo juga jangan tidur malem-malem lho
Nael : Hmm, Good Night!
Natha : Too
Sebenarnya Natha belum bisa tidur karena masih terbayang-bayang senyum manisnya Nael, tetapi karena hari ini adalah hari terakhir liburan yang artinya besok Natha sudah harus sekolah, Natha pun memaksakan diri untuk tidur.
" Cieee yang tasnya baruu." ucap Jovian Gio Alfaro selaku teman sekelas Natha
" Apaan sih lo?"
" Sombong nih sombong yang tasnya baru."
" Lo bisa diem kagak? Atau gue sumpel nih mulut lo pake-"
" Ehh jangan lah, oke gue diem dahh." potong Gio sebelum Natha naik darah dan akan menyumpal mulutnya entah dengan apa.
Memang kebiasaan di kelas Natha begitu. Jika ada anak yang mendapat nilai bagus atau mempunyai barang baru pasti sekelas akan hebohh. Sampai-sampai kelas Natha sudah terkenal di kalangan guru-guru karena murid cowoknya terkenal ngeyel dan banyak omong.
Saat bel istirahat, seperti biasa Natha akan pergi ke kantin bersama teman-temannya. Kali ini Natha ke kantin bersama Arventa Ammalia Adinda , biasa dipanggil Dinda .
" Eh Din lo mau ke kantin depan atau kantin belakang?" tanya Natha.
" Kantin depan aja yang deket Nat." jawab Dinda singkat.
" Oke deh."
Saat hendak melewati kelasnya Nael, Natha mendadak jadi gugup karena ternyata cowok itu sedang duduk di depan kelas bersama temannya. Natha memberanikan diri untuk lewat di depan Nael, saat itu juga keberaniannya luntur karena melihat Nael menatapnya dan tersenyum manis kepadanya. Natha dibuat melongo sepersekian detik, lalu saat mendapatkan kesadarannya kembali Natha segera membuang pandangan ke arah lain dan melewati Nael dengan langkah tergesa-gesa.
" Ya elah bang senyum lo itu lho bikin jantung gue mau copot. Kayaknya gue harus periksa ke dokter deh." batin Natha
" Lo kenapa buru-buru amat Nat? Gue sampe ditinggalin." protes Dinda karena merasa ditinggal oleh Natha.
" Hehehe sorry Din." ucap Natha sambil memasang cengiran tanpa dosa.
Saat selesai makan, Natha merasa haus dan ingin minum. Seketika itu juga Natha sadar bahwa tadi pagi ia lupa membawa bekal dan air minum.
" Hehehe Dinda yang baik hati dan tidak sombong serta rajin menabung. Temenin gue ke kantin yuk." ajak Natha.
" Barusan aja dari kantin, ngapain mau ke kantin lagi?" tanya Dinda curiga.
" Gue haus Din."
" Kalo haus ya minum lah."
" Lha itu masalahnya gue gak bawa minum, pleasee temenin gue ke kantin." rengek Natha.
" Ishhh iya deh iya." ucap Dinda tidak tahan dengan rengekan Natha.
Awalnya Natha lega karena Nael sedang berada di dalam kelas. Natha pun segera mengambil susu kotak rasa cokelat kesukaannya dikantin dan segera membayarnya. Saat hendak kembali ke kelas, Natha kaget karena tiba-tiba saja Nael sudah duduk manis di depan kelasnya. Natha pun segera menarik Dinda yang hendak lewat di depan kelas Nael.
" Ehh lo ngapain sih narik-narik gue?" tanya Dinda heran dengan sikap Natha.
" Enggak papa, gue cuman males aja lewat sini. Ehmm lewat sana aja yuk." bujuk Natha.
Dinda yang hendak protes pun langsung diam karena tangannya sudah ditarik oleh Natha. Dinda menjadi curiga dengan sikap Natha yang belakangan ini menurutnya aneh.
Natha tau kalau Nael sedang melihat ke arahnya saat ini, tapi Natha memutuskan untuk tidak memperhatikan dan segera menarik Dinda memasuki kelas.
Malam harinya Natha dibuat senang sekaligus terkejut mendapat chat dari Nael.
Nael : Lo kenapa takut sama gue?
Natha : Siapa yang takut?
Nael : Lo. Tadi gue lihat lo ambil jalan lain sama temen lo pas lihat gue ada di depan kelas.
Natha : Oh itu gue cuma pengen aja lewat jalan lain.
Nael : Heleh, ngeles mulu mbak.
Natha : Tadi ekspresi gue pas lewat di depan lo gimana? aneh ya?
Nael : Manis kok
" Ehh emakk melting dah gue. Mimpi apa gue semalem sampe disebut manis sama dia?" batin Natha sambil senyam-senyum macam orang gila.
Natha : Yakin?
Nael : Iya
Dibaca ya jangan lupa vomment dan saran ditunggu!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathanael
Teen Fiction"Dan kau hadir mengubah segalanya, menjadi lebih indah" ~Natha "Gue nyaman sama lo" ~Nael