Aku duduk di karpet kamar, ada Chelsea dan Romi. Reno nggak ada karena basket.
mereka kesini mau ngerjai tugas. Tapi akhirnya ngobrol karena tugasnya beres dalam waktu setengah jam.
"Ih. Gue keluar dulu. CODan. Deket kok. Tunggu ya, Mi. Pulangnya bareng" ucap Chelsea berdiri.
"Jangan lama" ucap Romi.
Chelsea mengacungkan jempol, lalu hilang karena keluar. Pintu langsung terkunci bila ditutup, dan hanya bisa dibuka dari dalam atau dengan kunci bila dari luar.
"Ngantuk ih" ucapku tiduran di karpet dengan Romi yang asa disampingku sambil telungkup dan memainkan game.
"Iya" ucap Romi.
"Mabar yuk" ucapku.
"Iya. Bentar, beresin ini" ucap Romi. Permainannya beres dan kami main bersama. Untungnya kami se tim. Yeee.... Aku mengubah posisiku menjadi sama seperti Romi. Telungkup.
"Ih, tuh kingkong halangin banget" ucap Romi pada pemain dengan avatar bertubuh besar.
Sedangkan aku avatarnya cewek dengan panah dan Romi dengan pedang.
"Bunuh dia dulu. Ngabisin tempat tuh kingkong" ucapku.
Romi maju dan membantai kingkong besar itu denganku disampingnya.
Permainan berakhir and im to be a winner. Yee...
"Dipake maen kok mata rasanya makin berat" ucapku sambil membalik badanku. Romi melakukan hal yang sama. Entah bagaimana, aku bisa tidur disaat itu juga.
Iya, maksudnya Aku ketiduran.
"Tukk tukk tuk" pintu diketuk, pasti Chelsea. Aku membuka mata karena terbangunkan oleh ketukan itu. Ternyata Romi juga.
Jiah, ketiduran juga dia.
Tidur barengan dong?
Aku duduk dan berdiri, tapi lagi lagi rambutku nyangkut di kancing kemeja Romi yang sedang duduk.
"Lagi lagi" ucapku kesal. Lalu kembali duduk dan melepas rambutku, tapi susah.
"Bantuin" ucapku. Romi melepaskan rambutku dari kancingnya dan aku mulai pegal karena posisiku.
Kedua tanganku ada di kanan dan kiri Romi. Otomatis Romi ada di antara kedua lenganku.
Dan kesannya kayak Aku yang mau nyium Romi.
Aku melihat ke arah lain karena nggak mau melihat muka Romi sedekat ini. Dan kalo aku mau aku bisa. Tapi aku nggak mau Karena bisa saja Romi menurunkan kepalanya Dan terjadilah kiss scene
Chelsea menggila menggedor pintu. Romi berhasil melepaskannya.
Aku berdiri dan berlari kecil ke arah pintu.
"Lama" ucap Chelsea. Aku senyum.
"Ngapain?" tanya Chelsea menatapku mengintrogasi.
"Mi, lo apain Nathan" ucap Chelsea menatap Romi.
"Diculik" ucap Romi mejawab hal yang mustahil. Chelsea ketawa.
"Culik aja hatinya" ucap Chelsea. Ih, dari dulu hati aku udah kecuri!
"Ntar, besok" ucap Romi. Aku senyumin aja.
"Njay. Dia becanda atau beneran? Kalo becanda, aku baper beneran" batinku.
💓💓💓💓💓
"Lama banget datangnya" ucap Romi yang sedang duduk di meja dekat pintu. Dia dateng pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izma [ TAMAT ]
Romance[ tamat ] [ Sedang revisi ulang ] [ Bisa sedih kapan aja ] #8 on tragis (11-12-18) Inilah kisahku, bersama mimpi, masa depan, dan masa lalu yang penuh masa masa indah bersamamu. Penyesalan selalu datang di akhir. Jangan pernah menganggap sesuatu tak...